Featured Video

Minggu, 05 Mei 2013

Nurul Izzah, Bintang Oposisi di Pemilu Malaysia


Reuters
Kuala Lumpur - Pemilu Malaysia didominasi oleh perseteruan Tun Najib Razak (Barisan Nasional) vs Anwar Ibrahim (Pakatan Rakyat). Sesekali tokoh yang membetot perhatian adalah Nurul Izzah (32).

Nurul Izzah binti Anwar adalah putri Anwar Ibrahim yang oleh pendukungnya dijuluki 'putri reformasi'. Nama perempuan kelahiran 19 November 1980 ini moncer di tingkat internasional setelah dia memenangi kursi parlemen pusat pada Pemilu 2008 mewakili Lembah Pantai, daerah pinggiran Kuala Lumpur. 

Pada Pemilu yang digelar Minggu (5/5/2013), Nurul kembali bertarung untuk mempertahankan kursinya. Penantangnya dari Barisan Nasional adalah Raja Nong Chik Raja Zainal Abidin. 

Tak ayal, Lembah Pantai akan menjadi lahan pertempuran yang panas. Demikian diberitakan The Straits Times.

Nurul dan Nong Chik sama-sama punya daya tarik tersendiri. Nurul dihormati dan dikagumi oleh pendukungnya dan kaum kelas menengah yang merindukan pemerintahan yang lebih baik dan transparan. Sedangkan Raja Nong Chik memiliki pengaruh kuat di rakyat pedesaan.

"Saya underdog dan berurusan dengan 17 ribu pemilih baru yang 5.000 di antaranya tidak memiliki alamat lengkap. Tentu saja ini tidak menguntungkan saya namun kami akan merebutnya," ujarnya.

Nurul mengungkapkan, saat ini adalah kesempatan bagi Pakatan Rakyat, koalisi oposisi dari 3 partai, untuk memenangi Putrajaya seiring dengan polling yang menunjukkan bahwa mereka unggul 5-10 kursi dari Barisan Nasional.

"Keprihatinan saya adalah bahwa setiap kali BN memiliki mayoritas, mereka akan melakukan proses delineasi yang menguntungkan mereka," ungkapnya.

Pada tahun 1998, Anwar Ibrahim yang kala itu wakil perdana menteri ditangkap dan dipenjara 6 tahun setelah berselisih dengan PM Mahathir Mohamad. Saat itu Nurul berusia 18 tahun. Pada tahun 2004, Anwar Ibrahim kembali ditangkap dan sekarang dia menjadi pemimpin tidak resmi koalisi oposisi.

Nurul melihat lembaga-lembaga demokrasi di negerinya telah disalahgunakan. Itulah yang membuatnya terdorong terjun ke dunia politik dengan ikut Pemilu 2008.

Sebagian kalangan menyebut Nurul berada di bawah bayang-bayang ayahnya. Nurul tidak mau pusing atas tudingan itu. 

"Saya tidak benar-benar fokus pada serangan seperti itu. Mereka melakukan itu selama bertahun-tahun. Yang penting adalah apa yang saya lakukan dengan posisi saya sebagai anggota parlemen karena pada hari H adalah nama sayalah yang tertulis di surat suara. Adalah saya yang membuat keputusan untuk mengambil bagian dari politik aktif dan saya tidak akan mundur dari itu," ungkap Nurul dalam wawancara dengan Radio ABC Australia.

"Kami tidak melakukan ini untuk ayah saya. Maksud saya, saya mencintai ayah saya, tapi kami melakukan ini karena kami mencintai negara kita, karena kami ingin masa depan yang lebih baik. Dan saya pikir itu adalah pesan bahwa kaum muda harus meniru. Katakanlah apa yang Anda suka. Anda tidak bisa menghentikan saya sekarang," bebernya.

Nurul Izzah menikah dengan Raja Ahmad Shahrir, yang bekerja di perusahaan keuangan dan merupakan anggota keluarga kerajaan Johor. Pasangan ini memiliki seorang putri Raja Nur Safiyah (lahir 2007) dan seorang putra Raja Harith (lahir 2009). Selain mengantongi gelar di perguruan tinggi Malaysia, Nurul juga menyandang gelar master hubungan internasional dari Johns Hopkins University.

"Saya optimistis, tapi kita harus sangat berhati-hati karena kita memasuki salah satu pemilu paling kotor dalam sejarah," ujar Nurul terkait Pemilu 2013. Akankah Nurul kembali menang? Tak lama lagi perjuangan Nurul akan terjawab.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar