Featured Video

Kamis, 13 Juni 2013

Ariel Yakin Tak Bersalah Atas Tuduhan Perkosaan

Ariel Castro

Ariel Castro, pria asal Ohio yang didakwa menyekap, memperkosa serta membunuh tiga wanita di sebuah rumah di kawasan Cleveland selama satu dekade, berdalih tak bersalah atas dakwaan tersebut. Dalam sidang Selasa kemarin, Ariel terus menundukkan kepalanya dan tak bicara. 


Seperti dilansir CNN, Rabu 12 Juni 2013, bantahan itu disampaikan oleh pengacaranya, Jaye Schachet.

"Saya tahu media ingin melompat pada kesimpulan dan semua masyarakat ingin mengatakan hal-hal buruk dari orang yang dituduh," kata Schachet kepada WKYC, jaringan CNN.

Schchet bahkan mengatakan untuk membuktikan kesalahan Ariel, masih terlalu dini. "Kami bahkan tidak pada proses awal. Jika ini adalah perlombaan maraton, kami bahkan tidak di garis start," katanya.

Kasus Ariel itu telah menyedot perhatian publik karena kejahatan besar yang dilakukan pria usia 52 tahun itu.

"Kebrutalan yang mengerikan dan penyiksaan yang dialami korban selama satu dekade di luar pemahaman," kata jaksa negara bagian Cuyahoga, Ohio AS, Timothy McGinty.

Ariel didakwa melakukan pembunuhan, menghamili, sampai Amanda Berry, salah satu korban yang diculiknya, bahkan melahirkan anak.

McGinty mengatakan Ariel juga didakwa dengan 139 kasus perkosaan, 177 tuduhan penculikan dan 7 pemaksaan praktek seksual kotor, 3 tuduhan penyerangan brutal, serta kepemilikan alat kriminal.  

Selama rentang waktu 10 tahun, ketiga wanita yakni, Michelle Knight, Amanda Berry dan Georgina "Gina" DeJesus disekap di rumahnya. Penculikan pertama kali dilakukan Agustus 2002 dengan korban Knight yang saat itu berusia 21 tahun.
Kemudian Ariel menculik Berry yang saat itu berusia 16 tahun pada April 2003. Terakhir, Ariel menculik Gina DeJesus yang berusia 14 tahun pada 2004.

Penderitaan ketiga wanita itu berakhir setelah salah satu dari mereka berteriak minta tolong saat Ariel tengah pergi ke luar rumah. Akhirnya bulan lalu, ketiga wanita itu dapat diselamatkan dari sekapan Ariel.

Pengacara korban yakin dan puas dalam sidang dakwaan pada pekan lalu. Ariel didakwa hukuman  mati.

"Kami memiliki sistem hukum yang besar, ditambah keyakinan dan kepercayaan pada keputusan dan kantor kejaksaan. Saat ini kami perlu menghindar dan membiarkan proses hukum terungkap," kata pengacara korban, Jim Wooley dan Kathy Joseph.

Ironisnya, salah satu korban, DeJesus kenal dengan putri kesayangan Ariel. Putri Ariel, Arlene Castro, merupakan teman baik DeJesus. Saat ia dinyatakan hilang, Arlene mempelopori untuk menemukan penculik DeJesus. Pencarian itu bahkan ditayangkan dalam siaran program televisi Most Wanted.

Ariel Castro yang merupakan mantan sopir bus sekolah, saat ini tetap menghuni jeruji besi Cleveland dan dikenai denda US$ 8 juta setara Rp78,8 Miliar.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar