Featured Video

Kamis, 19 September 2013

PKL Monas: Kirain Mau Memarahi Kami, Pak Ahok Ternyata Baik Banget

PKL Monas: Kirain Mau Memarahi Kami,  Pak Ahok Ternyata Baik Banget
Kompas.com
Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat berdialog dengan PKL di Monas, Kamis (19/9/2013). Awalnya para PKL itu ketakutan, namun kemudian lega setelah berbincang dengan Wagub yang akrab disapa Pak Ahok itu. 


Kamis (19/9/2013) pagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi inspektur upacara IKADA di Lapangan Ex IRTI Monas. Usai upacara, tiba-tiba pria yang akrab disapa Ahok itu menghampiri PKL yang biasa berdagang di Monas.

Raut muka dua orang PKL yang dihampiri Ahok terlihat panik. Mereka khawatir akan kena "semprot" Wakil Gubernur Jakarta yang terkenal tegas itu.
Namun, di luar perkiraan, Basuki tidak mengusir mereka. Ia justru membolehkan PKL tetap berjualan di areal Monas.
"Ibu enggak apa-apa berjualan di sini, tapi setelah berjualan, tanggung jawab kebersihannya ya. Kasihan sama tukang sapunya nanti, Bu," kata Basuki kepada PKL tersebut, Kamis (19/9/2013).
Selain itu, Basuki juga meminta PKL itu juga untuk tidak membuang air bekas kopi maupun mi instan di aspal Monas maupun di pohon-pohon areal Monas. Sebab, hal itu menyebabkan rusaknya lingkungan.
Mendengar imbauan Basuki, para PKL itu mengangguk tanda menuruti perintahnya. "Oh, iya, Pak. Kita tetap jaga kebersihan," kata PKL yang bernama Iis (23) itu.
Sebelum beranjak kembali ke Balaikota Jakarta, Basuki menyempatkan diri untuk membagikan kartu nama kepada dua PKL yang ditegurnya. Melihat Basuki membagikan kartu nama, kemudian para pedagang dan tukang sampah lain yang sedang berada di Monas, mendekati Basuki, menyalami, dan juga meminta kartu nama.
"Bapak-bapak, ibu-ibu, kalau ada apa-apa, hubungi saya saja, SMS saya," kata dia sembari menyerahkan kartu nama.
Saat ditemui wartawan, Iis mengaku sudah dua tahun berdagang di areal Monas. Apabila ada acara seremonial, seperti upacara, ia lebih memilih untuk menyingkir dari lokasi daripada menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari aparat keamanan.
Selama berdagang di Monas, ia hanya diminta retribusi untuk petugas kebersihan, Rp 2.000 hingga Rp 5.000 setiap minggunya. Ia juga mengaku senang karena Basuki justru tidak memarahinya. Bahkan, Basuki membolehkan ia bersama teman-temannya untuk tetap berjualan di Monas.
"Tadinya takut, kirain Pak Ahok (Basuki) bakalan marahin kita kayak PKL lainnya. Eh, ternyata orangnya baik banget," kata Iis.

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar