Featured Video

Kamis, 02 Januari 2014

Kain Organik dari Bambu Tak Ramah Lingkungan

Hutan bambu [foto ilustrasi]


Era ramah lingkungan telah memasuki bidang fesyen. Akhir-akhir ini, telah muncul pembuatan pakaian dengan kain alternatif di China, terbuat dari kain bambu organik. Dan, kain jenis ini diklaim ramah lingkungan.


Sayangnya, dilansir Epoch Times, Kamis 2 Januari 2014, database Global Organic Textile Standard (GOTS), otoritas terkemuka untuk sertifikasi tekstil menyebutkan, kain bambu organik tak memiliki sertifikasi. 

Industri kain besar China Tenbro yang telah mengekspor kain bambu organik 20 kali lebih besar dari kain katun dianggap telah menipu masyarakat luas.

Secara jumlah, Shanghai Tenbro Bambu Textile Co Ltd dan perusahaan terkait Jiago Chemical Fiber Co Ltd sebenarnya mengekspor 216.000 ton kain dengan sertifikat organik palsu secara internasional.

Untuk meyakinkan konsumen, dalam deskripsi kain, perusahaan ini melabeli dengan tulisan "Trendy Bamboo fibre materials. Nature, Organic, Elegant." (Kain bambu trendi. Alami, organik dan elegan).

Atas dugaan penipuan ini, pengawas Inspection and Training Coordinator dari the Organic Crop Improvement Association (OCIA) Lebi Perez mengatakan, perusahaan dilaporkan atas dugaan melanggar segel, menggunakan segel sertifikasi versi lama tanpa mengantongi sertifikat baru.

Alih-alih ramah lingkungan, pembuatan bahan serat bambu organik malah bertolak belakang. Bahan bambu organik yang dikenal dengan viscose rayon sebenarnya lebih kasar dari tekstil halus lain. Butuh dua kali proses dari kain berbahan kapas.

Dalam pembuatannya pun melibatkan banyak bahan kimia untuk menghilangkan potensi bakteri. Berbahaya untuk manusia. Bahan kimia yang digunakan pada rayon itu meliputi karbon disulfida, cairan yang sangat beracun dan berdampak pada pencemaran udara.

Sementara bentuk lain dari rayon, Lyocell, meski kadar racunnya tak terlalu tinggi, menurut Natural Resources Defense Council, tetap saja sangat berisiko pada kesehatan manusia. 

Di pasar AS dan Kanada, penggunaan bahan kimia untuk pasar rayon termasuk ilegal. Komisi Perdagangan Federal AS telah memperingatkan publik tentang penggunaan bahan kimia ini sebagai bahan tekstil.

Komisi ini juga menggugat retail besar yang dianggap menyesatkan konsumen. Sementara di pasar Eropa dan Jepang perihal ini tak diatur.


Contoh tekstil yang diklaim memakai bahan organik dari bambu.

Belum disertifikasi

Pemanfaatan bambu sejatinya berangkat dari pemahaman bahan ini yang pada dasarnya mudah dikembangkan juga ramah lingkungan. Dengan syarat dalam penanamannya secara normal tak menggunakan cairan kimia.

Untuk daratan China, nilai bambu juga tergolong tinggi. Kepercayaan setempat menganggap bambu mewakili gambaran moralitas. 

IFOAM sepanjang ini belum mengeluarkan sertifikat bambu untuk produk tekstil. Asosiasi ini hanya mengeluarkan sertifikasi ini untuk bahan makanan dan pengobatan.

Saat ini, IFOAM tengah mempersiapkan proyek Bamboo Switch-Asia, yang ingin memperdalam potensi pengolahan bambu.

Proyek itu akan membahas kebutuhan meningkatkan keselamatan praktik makanan ramah lingkungan di China.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar