Featured Video

Sabtu, 15 Februari 2014

Ibu Kandung yang Tega Membuang Bayinya Itu Siswi SMP

Tim penyidik Satuan Reskrim Polres Ngawi akhirnya mengamankan seorang siswi kelas 7 salah satu SMP di wilayah Kabupaten Ngawi yang diduga sebagai ibu kandung sekaligus pembuang bayi laki-laki yang diletakkan di salah satu kebun di Desa/Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jumat (14/2/2014) malam.

Namun hingga kini, pembuang bayi itu belum bisa dimintai keterangan lantaran masih dirawat di RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi karena masih mengalami pendarahan serius.
"Kami amankan NV (15) warga Dusun Pucanganom, Desa Kendal sebagai pembuang bayi malang itu hari ini, Sabtu (15/2)," terang Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso kepada Surya, Sabtu (15/2/2014).
Lebih jauh, Budi mengungkapkan sebelumnya wanita tersebut merupakan saksi yang kali pertama menemukan bayi yang dibuang di salah satu kebun di Desa/Kecamatan Kendal, Jumat (14/2/2014) malam kemarin.
Siswi kelas 7 SMP ini diamankan karena petugas curiga saat dimintai keterangan terkait penemuan bayi tersebut, selalu berbelit-belit dan tidak nyambung antara keterangan satu dan lainnya selama pemeriksaan.
"Selain itu petugas juga mencurigai terdapat bercak darah yang masih menempel di celana yang masih dipakai wanita itu. Saat didesak, akhirnya gadis berumur 15 tahun ini mengakui bayi tersebut adalah darah dagingnya yang baru dilahirkan sendiri di rumahnya," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan petugas yang memeriksa pelaku, sebelum bayi ditemukan di kebun dan terbungkus kain di dalam kantong plastik, pelaku sudah melahirkan bayi di rumahnya tanpa ada seorang pun yang tahu atau membantu.
Hal ini disebabkan karena pelaku takut diketahui orang tuanya jika dirinya hamil.
"Usai melahirkan pelaku langsung nekat membuang bayi tersebut ke sebuah kebun yang berjarak 200 meter dari rumah pelaku," paparnya.
Sementara berdasarkan pengakuan pelaku, setelah bayinya dibuang ada warga yang merasa iba dan mengambil anaknya agar diserahkan warga  ke Bidan Desa. Namun karena ulahnya itu, justru membuat anak pelaku meninggal usai mendapatkan perawatan selama hampir 4 jam.
"Bayi malang itu meninggal diduga karena kedinginan saat berada di kebun," urainya.
Kini, pelaku pembuang bayi darah dagingnya itu masih berada di ruang penindakan kandungan RSUD dr Soeroto Kabupaten Ngawi. Hal ini karena kondisi pelaku masih lemah. Selain itu pelaku harus menjalani perawatan untuk proses pembersihan sisa plasma dan masa pemulihan pasca nifas seusai melahirkan sendiri di rumahnya itu.
"Kasus pembuangan bayi ini akan ditangani unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi. Selain menyelidiki motif pembuangan bayi, pemeriksaan akan mengarah ke pria yang diduga menghamili pelaku hingga hamil dan membuang bayi hasil hubungan gelapnya itu," pungkasnya.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar