Featured Video

Jumat, 28 Februari 2014

Puja Menyusul Ayah, Ibu dan Adiknya

Mantan Walikota Padang, Fauzi Bahar berencana menjadikan Yuzalma, (9), sebagai anak angkat. Dia adalah putra sulung almarhum Syafrizal, mantan desain grafis sejumlah media di Padang, yang mengalami kecelakaan maut Minggu (23/2).

Kondisi kesadaran Puja, hingga kemarin belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Karena itu pihak M. Djamil, berencana memindahkan Puza ke ruangan ICU untuk perawatan yang lebih intensif.
Tadi malam pukul 00.15 WIB Puja meninggal dunia. “Anak kita meninggal dunia,” kata wartawan John Nedy Kambang via BBM. Sejak sore kondisinya drop dan ia hanya bisa bertahan sampai enam jam kemudian. Bujang kecil ini pergi menyusul ayah ibu dan adiknya yang telah terlebih dahulu dipanggil Tuhan. “Doa kami untukmu Puja,” kata wartawan Gusfen Khairul.
Kepergian puja amat mengejutkan, apalagi sebelumnya mantan Walikota Padang H. Fauzi Bahar datang membezuk. Ia menyatakan akan menjadikan Puja sebagai anak angkat.
“Saya sudah sampaikan pada keluarga Puja, dia akan saya angkat menjadi anak angkat. Saya akan bilang sama istri dan mengurus berbagai kebutuhan yang diperlukan,” kata Fauzi, kepada wartawan, di luar ruangan ICU Bedah, Rabu (26/2).
Menurutnya, Allah punya rencana lain untuk Puza, makanya hingga kini dia masih bertahan. Karena itu Fauzi mengajak semua orang yang mengenal Puja, untuk mendoakannya, agar segera melewati masa kritis. Proses pengangkatan Puja, jadi anak angkat Fauzi, akan dicantumkan pada sebuah notaris. Pengangkatan itu akan dilakukan Ketua Gerakan Beras Genggam, ketika kondisi Puja telah pulih.
“Ketika Puja pulih nanti, dia akan saya berikan pilihan. Apakah mau ikut tinggal saya di Jakarta, atau tetap tinggal sama keluarganya di kampung. Tapi seluruh biaya pendidikannya akan saya tanggung hingga Puja dewasa,” jelas Fauzi, yang juga menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan Puja, jika tidak ditanggung Jasaraharja atau asuransi lain.
Syafrizal (42), kakek Puja, menyambut baik niat dari mantan orang nomor satu di Padang itu. Itu semua demi kebaikan masa depan cucunya tersebut.
“Semuanya nanti akan kami serahkan pada Puja. Seperti apa kemauannya, akan kami turuti. Yang jelas, sekarang ini dia pulih dulu. Tolong bantu Puja dengan doa,” sebutnya.
Saat ini, biaya pengobatan Puja, ditanggung keluarga. Selain itu ada juga dana dari berbagai orang-orang yang peduli pada nasib Puja. Seperti bantuan dari rekan-rekan ayah Puja, yang bekerja di berbagai media.
“Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih tidak terhingga pada teman-teman media, yang selalu menyupport selama Puja dirawat.
Begitupun dengan pihak sekolah, serta pihak lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terima kasih. Mohon doakan Puja, agar bisa melewati masa kritisnya,” ujar Syafrizal.
Pada kesempatan itu dia menyampaikan, agar sopir colt diesel tersebut menyerahkan diri kepada polisi. “Kami ingin si sopir agar menyerahkan diri ke polisi dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” ucap Syafrizal.
Gusfen Khairul sebagai salah seorang sahabat ayah Puja menyebut, bagi masyarakat yang ingin membantu meringankan beban Yuza, bisa menyalurkan bantuan melalui rekening BNI atas nama Rino Zulyadi dengan nomor 025 194 2739.
“Bantuan yang diberikan kepada Yuza mudah-mudahan bisa dibalas dengan kebaikan oleh Tuhan,” ucap Gusfen.
Selain Fauzi Bahar, Ketua Komisi III DPRD Sumbar M. Nurnas juga datang menjenguk Puja. Nurnas menyampaikan simpati dan memberikan bantuan untuk Puja.
Wakil rakyat dari Partai Demokrat ini meminta pihak kepolisian untuk segera mencari pelaku tabrak lari. Ia menilai kecelakan itu sudah kelas berat karena korban meninggal sampai tiga orang. Belum lagi sampai sekarang sopir truk colt diesel yang menabrak keluarga Syafrizal itu masih tak tahu dimana rimbanya. “Tolong kepolisian segera cari pelaku tabrak lari. Serius cari sampai ketemu,” ujar Nurnas. pelaku tabrakan itu, kata dia, harus diproses secara hukum. Kasus harus diusut tuntas.
Ia juga mengimbau, kepada sopir truk untuk segera menyerahkan diri ke-kapolsek terdekat. Ia menilai kecelakaan itu memang musibah yang tak dapat dihelakan. Namun, diliahat dari sudut kemanusiaan, pelaku tabrakan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar