Featured Video

Selasa, 15 Desember 2015

Philipus Brown Bongkar Tragedi 9/11 di Amerika Serikat

Mualaf sekaligus aktor film Hans de Kraker.
Mualaf sekaligus aktor film Hans de Kraker.

Tragedi serangan 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat (AS)  masih menyisakan misteri. Pergulatan opini berkembang sejak 2001 lalu, dan masih menyisakan pemikiran kelam di masyarakat. Semenjak kejadian itu AS menentang semua bentuk terorisme.

Tetapi, bentuk petentangan itu merambah hingga pemikiran mereka tentang Islam, bahwa teroris adalah Muslim. Mereka menutup semua pintu akses bagi Muslim yang sudah mereka sebut ‘teroris’.
Umat Muslim terus dijadikan kambing hitam, namun Philipus Brown, seorang filantropi dunia membongkar sebuah misteri yang tidak banyak orang ketahui. “Saya sangat sedih ketika semua orang mengira muslim adalah pelaku kejahatan,” ungkap Hans De Kraker, pemain film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang memainkan tokoh Philipus Brown.
Menara kembar World Trade Center (WTC) yang menjadi sasaran tragedi tersebut luluh lantak dihantam pesawat, namun beberapa berita dan penelitian menduga ada bom misterius yang ditanam didalam gedung tersebut. Tragedi September kelabu itu memakan banyak korban.
Berbagai asumsi berdatangan dan pelaku atas tragedi besar ini dituduhkan pada sekelompok Muslim yang melakukan terorisme. Adanya ledakan sebelum pesawat menabrak gedung ini menjadi pondasi analisis mereka.

Padahal banyak yang tidak terekspos seperti umat muslim yang ternyata banyak menjadi korban. Cerita tersebut akan dibahas dalam salah satu scene dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang tayang 17 Desember 2015. “Saya menjadi filantropi di film ini semenjak kejadian 9/11 itu. Saya sangat bangga dengan sosok Philipus Brown. Dia berani berpikiran positif,” ucap Hans.
Pascaserangkaian serangan terorisme di dunia yang kembali menghadap-hadapkan negara-negara Barat dengan Islam, Hans merasa perlu mengambil sikap. Meski masih baru di dunia akting, ia sangat selektif memilih film. “Film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini sangat relevan sekali dengan situasi dunia saat ini. Ini tak hanya film Indonesia, ini film dunia” ujarnya.
“Di film, kehidupan saya hampir sama dengan Tuan Coklat ini. Bergelimang lalu tunduk karena sebuah peristiwa”, canda Hans menerjemahkan Brown ke dalam bahasa Indonesia dengan fasih.

Mualaf sekaligus aktor film Hans de Kraker.
Acha Septriasa, sang pemeran Hanum.
Pemeran Acha Septiasa kembali terlibat dalam sebuah peristiwa besar di AS. Sebuah demonstrasi besar yang menentang pembangunan masjid disebuah wilayah yang berdekatan dengan tragedi Black Tuesday pada 9 September 2001 lalu. Acha mengalami kaget yang luar biasa ketika peristiwa itu terjadi di depan matanya saat syuting film Bulan Terbelah di Langit Amerika”.
“Saat itu banyak sekali peswat-pesawat berkeliling didekat tempat saya berdiri untuk mengamankan situasi. Ada demonstrasi tentang pembangunan masjid di dekat peristiwa 9/11,” ujar Acha yang memerankan tokoh Hanum dalam film itu.
Masjid yang rencanya dibangun di dalam Islamic Center tersebut diprotes oleh beberapa komunitas karena dianggap sebuah penghinaan terhadap tragedi di World Trade Center (WTC). Komunitas tersebut memiliki anggapan tidak seharusnya simbol yang dianggap mengakibatkan pecahnya AS dibangun di dekat dan satu kompleks dengan lokasi rubuhnya menara kembar WTC tersebut.

Sehingga demonstrasi besar-besaran terjadi saat itu dan melibatkan Acha sebagai pemerannya.
“Ya ini adalah film yang menceritakan tentang Islamofobia di Amerika semenjak tragedi 9/11 dulu sehingga akan menjadi film yang membuka mata dunia bahwa Muslim bukan teroris dan tidak mengajarkan kejahatan,” ujarnya.
Acha yang berperan sebagai istri Rangga (Abimana Aryasetya) untuk menyelesaikan tugas masing-masing. Rangga mendapatkan tugas terkait bidang akademisnya, sementara Hanum yang seorang jurnalis mendapat tugas untuk menjawab pertanyaan “Would the World be better without Islam?”.
Melalui pertanyaan inilah Hanum berusaha menguak kisah tragedi 9/11 untuk mendapatkan jawaban “Tidak” pada 17 Desember 2015 mendatang.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar