Tahan Persipura 1-1PADANG - Tim Semen Padang memastikan diri menduduki peringkat empat klasemen akhir Indonesia Super League (ISL) 2010/11. Kepastian itu setelah sukses menahan Persipura Jayapura 1-1, Minggu (19/6) di Stadion Mandala Jayapura.
Keberhasilan itu juga terbantu oleh hasil pada pertandingan lain, dimana Sriwijaya FC yang berpotensi menggeser Semen Padang ke peringkat lima, ternyata ditahan imbang 0-0 Persela Lamongan di Stadion Jakabaring Palembang. Dengan hasil seri SFC itu, mereka dipastikan tak mampu mengejar nilai SP.
Walau target lolos ke ajang antar klub Asia, gagal terwujud, tapi keberhasilan menduduki peringkat empat adalah sebuah prestasi tersendiri bagi tim asuhan Nil Maizar itu. Karena, sebagai tim yang baru promosi, SP banyak diprediksi banyak pihak hanya akan “numpang lewat” di kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.
Namun, setelah kompetisi berjalan, SP justru mampu menjadi “kuda hitam” yang mampu mengobrak-abrik peta kekuatan tradisional kompetisi ISL selama ini. Dengan pencapaian nilai akhir 48, dengan catatan 12 kali menang, 12 kali seri, dan hanya empat kali kalah, wajar apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh awak tim SP.
“Alhamdulillah, walau kita gagal ke tingkat Asia, tapi peringkat empat adalah hasil yang layak kita syukuri. Anak-anak telah berjuang luar biasa sepanjang kompetisi. Ini juga membuktikan, kita tim yang layak diperhitungkan, walau kita hanya tim promosi,” kata pelatih Nil Maizar saat dikontak Singgalang, Minggu malam.
Melawan Persipura, Semen Padang tetap tampil lepas dan dibarengi fighting spirit tinggi seperti biasanya. Ellie Aiboy dan kawan-kawan, mampu mengimbangi Persipura yang tetap tampil dengan kekuatan terbaiknya, termasuk memaikan bintang mereka, Boaz Solossa.
Seperti dituturkan Nil Maizar, timnya memang kerap mendapat tekanan hebat dari tuan rumah, yang didukung sekitar 20 ribu pendukungnya di Stadion Mandala. Namun, dengan disiplin tinggi para pemain SP masih mampu meladeni permainan Persipura, walaupun kiper Samsidar harus berkali-kali jatuh bangun mempertahankan gawangnya. Hingga babak pertama usai, skor tetap 0-0.
Di babak kedua, persipura yang sudah memastikan gelar juara ISL musim ini, tetap memegang inisiatif permainan dan terus menggempur pertahanan SP yang digalang oleh David Pagbe dan Park Chung Hyul. Namun, pertahanan SP akhirnya bobol juga pada menit ke-56 melalui Ian Louis Kabes.
Tertinggal satu gol, anak-anak Kabau Sirah tidak patah semangat. mereka terus berusaha mencari celah untuk mencetak gol balasan. Masuknya Suheri Daud menggantikan Saktiawan Sinaga, membuat permainan SP semakin hidup.
Di saat Persipura dan para pendukungnya sudah bersiap-siap untuk berpesta dan memastikan kemenangan mereka di laga pamungkas, tanpa diduga, SP mampu mencuri gol. Adalah Fendry Mofu, yang mencetak gol balasan SP pada menit ke-86. Gol pemain asal Papua itu menyelamatkan SP dari kekalahan, dan berhasil memaksakan hasil imbang 1-1 di akhir laga.
Walaupun hasil imbang itu gagal mewujudkan mimpi SP maju ke kompetisi Asia musim depan, tapi keberhasilan menahan Persipura dikandangnya adalah sebuah pencapaian yang termasuk luar biasa. Karena, selain Persiwa Wamena hanya SP yang berhasil menahan “Mutiara Hitam” di kandangnya. sementara, tim-tim elit semacam Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Arema Indonesia, maupun Persib Bandung, semuanya tersungkur di kandang Persipura.
Hasil itu itu juga menegaskan, di luar Persipura yang hanya kalah dua kali, SP menjadi tim paling sedikit mengalami kekalahan, yaitu hanya empat kali kalah dalam 28 pertandingan. selain itu, striker Semen Padang, Edward Junior Wilson masuk jajaran top skor, dengan mencetak 16 gol, terpaut empat gol dibawah top skor Boaz Solossa.
Sementara itu, Arema Indonesia tampil sebagai peringkat dua, setelah menang besar 8-0 atas Bontang FC, dan berhak mendampingi Persipura Jayapura maju ke ajang antar klub Asia. Peringkat tiga diduduki Persija Jakarta, yang sama-sama meraih nilai 52 dengan Arema, tapi kalah selisih gol. da- lam laga terakhir Minggu, Persija menang 3-0 atas PSPS Pekanbaru.
(009)
Keberhasilan itu juga terbantu oleh hasil pada pertandingan lain, dimana Sriwijaya FC yang berpotensi menggeser Semen Padang ke peringkat lima, ternyata ditahan imbang 0-0 Persela Lamongan di Stadion Jakabaring Palembang. Dengan hasil seri SFC itu, mereka dipastikan tak mampu mengejar nilai SP.
Walau target lolos ke ajang antar klub Asia, gagal terwujud, tapi keberhasilan menduduki peringkat empat adalah sebuah prestasi tersendiri bagi tim asuhan Nil Maizar itu. Karena, sebagai tim yang baru promosi, SP banyak diprediksi banyak pihak hanya akan “numpang lewat” di kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.
Namun, setelah kompetisi berjalan, SP justru mampu menjadi “kuda hitam” yang mampu mengobrak-abrik peta kekuatan tradisional kompetisi ISL selama ini. Dengan pencapaian nilai akhir 48, dengan catatan 12 kali menang, 12 kali seri, dan hanya empat kali kalah, wajar apresiasi tinggi diberikan kepada seluruh awak tim SP.
“Alhamdulillah, walau kita gagal ke tingkat Asia, tapi peringkat empat adalah hasil yang layak kita syukuri. Anak-anak telah berjuang luar biasa sepanjang kompetisi. Ini juga membuktikan, kita tim yang layak diperhitungkan, walau kita hanya tim promosi,” kata pelatih Nil Maizar saat dikontak Singgalang, Minggu malam.
Melawan Persipura, Semen Padang tetap tampil lepas dan dibarengi fighting spirit tinggi seperti biasanya. Ellie Aiboy dan kawan-kawan, mampu mengimbangi Persipura yang tetap tampil dengan kekuatan terbaiknya, termasuk memaikan bintang mereka, Boaz Solossa.
Seperti dituturkan Nil Maizar, timnya memang kerap mendapat tekanan hebat dari tuan rumah, yang didukung sekitar 20 ribu pendukungnya di Stadion Mandala. Namun, dengan disiplin tinggi para pemain SP masih mampu meladeni permainan Persipura, walaupun kiper Samsidar harus berkali-kali jatuh bangun mempertahankan gawangnya. Hingga babak pertama usai, skor tetap 0-0.
Di babak kedua, persipura yang sudah memastikan gelar juara ISL musim ini, tetap memegang inisiatif permainan dan terus menggempur pertahanan SP yang digalang oleh David Pagbe dan Park Chung Hyul. Namun, pertahanan SP akhirnya bobol juga pada menit ke-56 melalui Ian Louis Kabes.
Tertinggal satu gol, anak-anak Kabau Sirah tidak patah semangat. mereka terus berusaha mencari celah untuk mencetak gol balasan. Masuknya Suheri Daud menggantikan Saktiawan Sinaga, membuat permainan SP semakin hidup.
Di saat Persipura dan para pendukungnya sudah bersiap-siap untuk berpesta dan memastikan kemenangan mereka di laga pamungkas, tanpa diduga, SP mampu mencuri gol. Adalah Fendry Mofu, yang mencetak gol balasan SP pada menit ke-86. Gol pemain asal Papua itu menyelamatkan SP dari kekalahan, dan berhasil memaksakan hasil imbang 1-1 di akhir laga.
Walaupun hasil imbang itu gagal mewujudkan mimpi SP maju ke kompetisi Asia musim depan, tapi keberhasilan menahan Persipura dikandangnya adalah sebuah pencapaian yang termasuk luar biasa. Karena, selain Persiwa Wamena hanya SP yang berhasil menahan “Mutiara Hitam” di kandangnya. sementara, tim-tim elit semacam Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Arema Indonesia, maupun Persib Bandung, semuanya tersungkur di kandang Persipura.
Hasil itu itu juga menegaskan, di luar Persipura yang hanya kalah dua kali, SP menjadi tim paling sedikit mengalami kekalahan, yaitu hanya empat kali kalah dalam 28 pertandingan. selain itu, striker Semen Padang, Edward Junior Wilson masuk jajaran top skor, dengan mencetak 16 gol, terpaut empat gol dibawah top skor Boaz Solossa.
Sementara itu, Arema Indonesia tampil sebagai peringkat dua, setelah menang besar 8-0 atas Bontang FC, dan berhak mendampingi Persipura Jayapura maju ke ajang antar klub Asia. Peringkat tiga diduduki Persija Jakarta, yang sama-sama meraih nilai 52 dengan Arema, tapi kalah selisih gol. da- lam laga terakhir Minggu, Persija menang 3-0 atas PSPS Pekanbaru.
(009)
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar