Featured Video

Kamis, 07 Juli 2011

Sangat Tepat Semen Padang Pertahankan Nil

H. SYARBAINI BOY:
Padang - Kabar manajemen tim Semen Padang bakal mempertahankan pelatih Nil Maizar serta lima pemain asing untuk mengarungi kompetisi mendatang, disambut gembira oleh pecinta dan pemerhati sepakbola Provinsi Sumatra Barat. Tidak terkecuali H. Syarbaini Boy, salah seorang tokoh sepakbola yang sejak tahun 80-an berkecimpung di cabang olahraga terpopuler di planet bumi ini.
“Sangat tepat kalau manajemen tim Semen Padang kembali memberikan kepercayaan kepada Nil Maizar. Dia pelatih muda yang telah membuktikan kepiawaiannya. Dia mampu membawa SP ke tangga empat besar pada kompetisi Liga Super Indonesia 2010/2011,” ujar H. Syarbaini Boy.
Pak Boy, sapaannya saat bincang-bincang dengan Singgalang, Senin (4/7) malam menegaskan, Nil Maizar sosok pelatih muda enerjik, dan bersahaja. Nil, nilai Pak Boy, tidak sombong. Meski telah berhasil mensejajarkan dirinya dengan pelatih-pelatih kawakan yang menukangi klub-klub anggota LSI.
“Dia telah mampu mengangkat prestasi SP di tangga atas kompetisi Liga Super Indonesia. SP bisa sejajar dengan tim-tim kuat di LSI lainnya berkat kepiawaiannya. Walaupun SP mengarungi kompetisi sebagai tim promosi. Ini sebuah keberhasilan yang luar biasa. Kelebihan Nil, dia mau menerima masukan maupun kritikan dari siapa saja. Jarang pelatih seperti dia, mau bertanya dengan pelatih lainnya, termasuk dengan H. Suhatman Imam, sebagai penasehat teknik,” kata mantan menejer PSP bersama Heriyandi Djahir, pada kompetisi 1998 itu.
Karena kompetisi mendatang akan semakin berat bagi tim Kerbau Merah, terutama dalam mempertahankan posisi papan atas (empat besar), menurut H. Syarbaini Boy, Nil sepatutnya diberikan leluasaan oleh manajemen untuk menentukan pemain incarannya yang akan memperkuat SP.
“Walaupun dia statusnya karyawan di PT Semen Padang, tetapi sebagai pelatih sepakbola di SP, manajemen harus memperlakukan Nil sebagai pelatih profesional. Terutama dalam menentukan pemain untuk kompetisi mendatang,” tutur Pak Boy, yang pernah menjadi pengurus PSBS Batusangkar pada 1989-1997 tersebut.
Pak Boy yang pernah membawa PSBS urutan tiga nasional Piala Suratin 1991 di Jatim dan membawa tim sepakbola Batusangkar juara Porda 1995 di Padang Pariaman, serta runner up Porda 1997 di Pasaman, mengatakan sangat mendukung manajemen SP mempertahankan Nil dan lima pemain manca negara. Yakni Park Chul Hyung, David Nga Pagbe, Yu Hyung Koo, Eseban Gabriel Vizcara dan Edward Wilson Junior.
Namun, Pak Boy yang mengaku selalu mengikuti perkembangan SP, juga menyarankan, manajemen harus mencari tambahan pemain yang mumpuni. Karena ada beberapa pemain musim lalu yang tidak layak dipertahankan.
“Semen Padang meski mencari penyerang anyar untuk tandem Edward Wilson, selain mempertahankan Suheri Daud. Juga di posisi Ellie Aiboy, maupun bek kanan yang diisi Hengki Ardiles, yang kini sudah mulai menurun, harus dicarikan pelapis yang kualitasnya tidak jauh beda dari mereka. Sedangkan di posisi bek kiri, Tomi Rifka, dinilai masih bagus. Tetapi harus bersikap dewasa. Tidak emosional yang sering merugikan tim,” katanya.
Pak Boy juga menyorot kiper kedua SP, Jandia Eka Putra. Yang menurutnya kadang tidak bersikap sebagai pemain profesional. “Dia kiper muda yang potensial. Namun, sayang dia kadang-kadang kurang profesional,” cetus Pak Boy yang pernah pengurus Persis Kota Solok selama empat tahun (2000-2004) serta membawa tim sepakbola kota itu juara Porda 2004 di Kabupaten Solok.
Sementara itu, soal pemain yang pantas direkruk SP, Pak Boy enggan menyebut nama. “Nil dan Suhatman Imam sebagai penasehat teknik, saya rasa lebih tahu pemain yang dibutuhkan timnya. Tetapi, kalau bolek memberi saran, SP lebih bagus merekrut pemain dari Indonesia Timur. Mereka memiliki stamina dan kecepatan. Soal budaya dan kebiasaan, itu bagaimana seninya kita mempersatukan pemain. Karena antara pelatih, pemain maupun manajemen harus satu hati,” saran Pak Haji Boy.
Sedangkan terkait beberapa pemain muda asal tim SP 21, dikatakan Pak Boy, dari beberapa yang direkrut, hanya dua atau tiga pemain yang dinilai bisa dipakai.
“SP jangan merekrut pemain hanya mengedepankan rasa kasihan. Tetapi harus berdasarkan kebutuhan tim. SP tidak boleh main-main menghadapi kompetisi mendatang. Sebab, tim-tim lainnya, seperti Persib, Sriwijaya FC, dan lainnya, di samping Persija serta Arema, pasti akan berupaya keras berada di papan atas.
Karena itu, SP harus mempersiapkan diri yang matang dengan pemain berkualitas pula. Kalau tidak, jangan berharap bisa bersaing di papan atas seperti kompetisi lalu,” Pak Boy yang kini berusia 60 tahun itu mengingatkan. (hartono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar