Featured Video

Rabu, 10 Agustus 2011

Ibu India Lahirkan 2 Bayi dari 2 Rahim


DailymailRinku Devi, perempuan yang memiliki dua rahim, dan dua bayinya.
PATNA, KOMPAS.com — Seorang perempuan India melahirkan dua orang bayi dari dua rahimnya pekan lalu. Yang dialami Rinku Devi (28) ini sangat langka, hanya satu dari 50 juta kelahiran.
Rinku, yang melahirkan pada Jumat (5/8/2011),
memang tahu bahwa dia hamil anak kembar. Yang tidak diketahuinya adalah dia memiliki rahim ganda (uterus didelphys). Begitu juga dokter yang merawat kehamilannya.
Kondisi itu baru diketahui saat mendekati waktu kelahiran. Menurut dokter, usia kedua janin Rinku selisih satu bulan.
"Saya tahu jika saya punya dua rahim waktu perut saya sudah sakit saat mau melahirkan. Saya tidak tahu harus seperti apa," katanya.
Rinku melahirkan secara prematur di klinik bersalin Mati Sadan Parijat di Muzaffarpur. Bobot bayinya masing-masing 2 kg dan 1,5 kg.
"Saya baru mengetahui kondisi Rinku dalam proses kelahiran. Sebelumnya kondisi itu tidak terdiagnosis," kata dr Dipti Singh, ginekolog yang membantu proses kelahiran Rinku.
Devi mengaku, waktu itu tidak tahu harus bersikap bagaimana karena rasa sakit dan ketakutan sudah mengalahkan segalanya. "Saya tidak pernah mendengar hal seperti ini sebelumnya. Saya baru tahu bahwa yang seperti ini jarang terjadi beberapa hari setelah melahirkan," katanya.
"Dari laporan medis, saya tahu dia hamil kembar. Namun, saya kaget juga ketika tahu kondisi sebenarnya. Saya belum pernah menangani kasus seperti ini," imbuh Dipti Singh.
Ini kasus yang sangat jarang, kata Dipti Singh. Dia mengatakan, perempuan yang memiliki rahim ganda bisa tidak menyadari kondisi itu karena memang tidak ada tanda-tanda khusus.
"Devi tidak menyadari kalau dia memiliki dua rahim. Empat tahun lalu dia juga melahirkan, tetapi kelahirannya pun normal," lanjut sang dokter.
Dipti Singh menjelaskan, kondisi yang dialami Rinku biasanya berbahaya, bahkan bisa mematikan, baik bagi ibu maupun bayi. Kehamilan semacam itu juga berpotensi keguguran, lahir prematur, atau bayi lahir dengan bobot kurang.
"Untungnya, ini kasus yang berbeda karena Rinku sehat dan kedua bayinya tumbuh normal. Untuk meminimalkan risiko dan stres pada ibu dan bayinya, kami memutuskan untuk melakukannya dengan operasi," lanjutnya.
Operasi itu hanya berlangsung selama satu jam. Kedua bayi pun lahir selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar