Featured Video

Rabu, 10 Agustus 2011

Istri Kabur, Anak Sakit, Disidang Pula



shutterstockilustrasi
ENDE, KOMPAS.com- Nasib baik sepertinya tak berpihak pada Daniel Bai (60), warga Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Sudah ditinggal kabur istrinya, kini anaknya sakit, dan dia harus menghadapi persidangan perdana pula.

Yang lebih menyedihkan, sidang di Pengadilan Negeri Ende, Rabu (10/8/2011)  itu pun merupakan proses hukum lanjutan dari laporan yang dibuat mertuanya sendiri. Soalnya juga sepele, Daniel dituduh merusakkan rice cooker!
Semua peristiwa itu bermula pada bulan Oktober 2010. Ketika itu, Daniel cekcok hebat dengan istrinya, sebut saja namanya Novi (35). Saat emosi memuncak, Daniel hendak memukul Novi, dan tangannya menjatuhkan rice cooker hingga jatuh dan rusak. Kasus itulah yang dilaporkan mertuanya ke polisi.
Kehidupan rumahtangga Daniel-Nova memang kurang beruntung. Setidaknya, anak mereka, Theresia Mo'o (sekarang 2 tahun 8 bulan) tidak bisa bicara dan berjalan. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi belum membuahkan hasil.
Untuk pengobatan Theresia itu pula, pada bulan April lalu Daniel dan Nova bersama Theresia pergi ke Sikka Flores.Tetapi di tengah jalan, tepatnya di Lekebai, tiba-tiba Novi minta turun dengan alasan mampir ke rumah saudaranya. Daniel diminta lebih dulu ke Maumere, tapi sejak itu Novi menghilang.
Daniel menduga, istrinya berniat meninggalkan dirinya untuk kembali kepada suami pertamanya yang tinggal di Jakarta. "Kalau istri sudah tidak mau lagi hidup bersama, saya tak bisa memaksa. Tapi yang saya minta dia merawat dulu baik-baik anak saya sampai sembuh, baru silakan pergi," kata Daniel sebelum menjalani persidangan, Rabu, di Ende.
Dia juga mengaku tidak mempermasalahkan belis atau mas kawin yang telah dia serahkan ke keluarga Novi berupa emas 42 gram, uang tunai Rp 16 juta, babi dan kuda masing-masing 2 ekor, dan sapi 3 ekor.
Daniel juga mengaku sudah mencari istrinya ke mana-mana, termasuk ke rumah orangtuanya, tetapi tidak ketemu. "Terus terang saya repot tak bisa bekerja di kebun karena harus mengurus anak saya di rumah. Kalau seperti ini kan bagaimana saya bisa mencari uang," ungkap Daniel sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar