Featured Video

Jumat, 19 Agustus 2011

MENCIPTAKAN BRANDING IMAGE UNIVERSITAS ANDALAS


Tak sampai 1 bulan lagi, tepatnya 13 September 2011, Unand akan me­ngadakan Lustrum dalam rangka 55 tahun berdirinya Universitas Andalas. Usia 55 tahun tidaklah ter­golong muda untuk usia jajaran perguruan tinggi di Indonesia, setidaknya di­bandingkan dengan IPB, UB, Unhas, Undip, Unpad dan ITS.  Namun diusianya yang ke 55 tahun, Unand belum berhasil menempatkan diri dalam jajaran top ten perguruan tinggi terbaik versi webometrics yang dirilis pada akhir Juli 2011. Top ten PT Indonesia terbaik adalah: UI, ITB, UGM,  Universitas Gunadarma, IPB, Univirsitas Negeri Malang, Universitas Kristen Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, ITS dan Undip.
Selain itu branding image Unand juga belum terbentuk di masyarakat Indonesia.  Branding image universitas atau jurusan di suatu universitas bisa terbentuk karena adanya kekuatan utama di jurusan atau universitas tersebut, terutama dari sisi kekuatan riset yang dilakukan.

Branding image terhadap univer­sitas bisa memperlihatkan seberapa dikenalnya nama universitas tersebut atau seberapa banyak orang yang kenal dengan nama suatu universitas, jurusan ataupun program studi di universitas tersebut. Kemudian perlu juga dipertimbangkan bagaimana persepsi masyarakat dan dunia kerja tentang universitas tersebut.
Brand image tidak hanya dimiliki oleh dunia usaha, tetapi di banyak tempat baik di Indonesia maupun di dunia, perguruan tinggi sudah mulai ramai mencoba mencaribrand image yang mudah diingat masya­rakat, kalau tidak ingin ketinggalan, tercecer dan tergerus oleh waktu.
Contoh brand image yang sangat dikenal untuk  kedai kopi starbuck: Komoditas (coffee bean), produk (coffee powder),  Services (McDo­nalds). Sementara untuk dunia perguruan tinggi, brand image bisa dibuat dan diciptakan dengan tahapan sebagai berikut: Komoditas (Univer­sitas), Produk (degree), service (fasilitas). Fasilitas disini menyangkut semua hal yang berhubungan dengan dunia perguruan tinggi, tidak hanya pendidikan dan pengajaran beserta semua kelengkapan peralatannya tetapi juga kelengkapan dan ketang­guhan manajemen universitas. Target dari brand image universitas adalah mahasiswa terutama prospektif mahasiswa dan alumni; penyandang dana  baik dari unsur pemerintah dan swasta terutama dana untuk pembangunan universitas baik pembangunan fisik maupun non fisik; komunitas, sekolah dan masyarakat serta partner (media, supplier dan lain lain).
Tingkat awareness terhadap universitas biasanya dapat diukur dengan  3 tingkatan. Yang pertama adalah TOM (top of mind), yaitu nama universitas yang disebut per­tama kali atau yang paling teringat dikepala responden. Level yang kedua adalah spontan tanpa bantuan. seberapa besar nama universitas tersebut diingat di kepala responden yang berada di luar provinsi di mana universitas tersebut berada.
Contoh responden dari Sumatera Barat,  seberapa ingat responden tersebut dengan nama nama univer­sitas di luar provinsi Sumatera Barat. Atau bisa juga dibalik seberapa ingat responden di provinsi Kalimantan Barat dengan nama nama universitas di luar Kalimantan Barat. Tingkat awareness yang ketiga  adalah dibantu (aided awareness), nama universitas yang berhasil disebut karena dibantu atau dipandu.
Nama universitas yang pertama kali disebut akan terkait dengan brand image universitas tersebut. Contoh jika disebut tentang jurusan kelautan, orang akan gampang sekali menyebut ITS. IPB untuk agro industry, UGM untuk ilmu ilmu sosial. Atau kalau menyebut jurusan ilmu komputer misalnya, maka berdasarkan hasil survei Tempo, masyarakat akan menyebut Binus, ITB, UI dan Universitas Gunadarma sebagai 4 yang teratas. Sementara survei dari pengguna dan pasar kerja akan menyebut ITB, Binus, UI dan Gunadarma. Jika kedua hasil survei digabung maka Binus akan men­duduki top level diikuti ITB, UI dan Gunadarma.
Faktor image building menjadi faktor penting bagi terbentuknya dan berjalannya suatu organisasi selain faktor institution buildingBranding image dapat diciptakan salah satunya melalui proses marketing hasil penelitian yang digarap secara serius dan terus menerus. Peningkatan kualitas SDM, kesejahteraan dosen dan karyawan, rasio mahasiswa-dosen, tidak hanya mengejar kuantitas tetapi  sudah harus mengutamakan kualitas proses belajar mengajar dan pem­benahan total dari internal mana­jemen dan infrastruktur terma­suk perpustakaan, laboratorium, sistem IT dan lain lain.
Kembali ke Universitas Andalas yang 13 September depan akan berulang tahun ke-55. Apa yang menjadi branding image yang bisa membuat setiap orang Indonesia ingat nama Universitas Andalas? Apakah sudah semua orang Indo­nesia mengenal nama Unand? Bidang studi apa yang menjadi kebanggaan di Unand yang membuat orang ingin belajar di Unand? Apakah dibidang ilmu ilmu sosial atau ilmu ilmu aplikasi. Untuk dapat menciptakan brand image Unand di mata masyarakat Indonesia dibutuhkan kerja keras semua unsur kampus mulai dari pegawai rendah hingga ke top managemen, mulai dari karyawan, mahasiswa hingga ke staf pengajar.
Sudah sepantasnya Unand me­ngem­bangkan brand image yang membuat nama Unand akan selalu diingat  orang. Perlu dipahami, sebutan kampus tertua, kampus termegah di Asean tidak dapat dijadikan brand image terutama untuk dunia perguruan tinggi. Brand image harus dimunculkan dari kekuatan riset universitas. Kekuatan alumni yang menduduki posisi kunci ataupun kepuasan pelanggan terhadap layanan universitas. Menjadi tugas pimpinan Unand ke depan untuk  menciptakan brand image Unand, sehingga tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mengenal Unand. n

EDISON MUNAF
(Guru Besar Universitas Andalas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar