Featured Video

Minggu, 11 Desember 2011

Inilah Kronologi Tertangkapnya Nunun Nurbaeti


Inilah Kronologi Tertangkapnya Nunun Nurbaeti
Grafis Jejak pelarian buron Nunun Nurbaeti


JAKARTA - Tertangkapnya Nunun Nurbaeti masih meninggalkan banyak cerita yang belum terungkap. Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku bukan pihaknya yang menangkap Nunun dari persembunyiannya di sebuah rumah sewa di daerah Bangkok, Thailand. Bagaimana kronologi penangkapannya?

Pimpinan KPK Bidang Penindakan Chandra Marta Hamzah kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (10/12/2011), mengaku tak mengetahui detil bagaimana tersangka dugaan suap kasus cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Gultom itu ditangkap.
Chandra mengaku, penangkapan Nunun hanya diketahui menurut Kepolisian Royal Thailand. Berikut kronologis penangkapan Nunun
7 Desember 2011, Kepolisian Thailand yang diperoleh Chandra, yang tak lain sebagai Ketua Tim Penjemput istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun.
* Rabu 7 Desember 2011
Kepolisian Royal Thailand menangkap Nunun di Bangkok. Sebelumnya, kepolisian setempat sudah memiliki data-data tentang Nunun dari informasi yang disebar Interpol. Awal pertama kali KPK berkoordinasi dengan pihak Thailand pada semester pertama tahun 2011.
Sejak Nunun ditetapkan sebagai tersangka, KPK mengirimkan red notice kepada Interpol lewat Mabes Polri. Dari Interpol lalu diteruskan ke seluruh negara, termasuk Thailand. Setelah ada kabar Nunun di Negeri Gajah Putih itu, KPK melakukan permohonan ekstradisi lewat KBRI di Thailand.
Hasil koordinasi yang intens, pihak pengadilan setempat mengeluarkan putusan agar nama Nunun ditangkap jika ditemukan di wilayah hukum Thailand. "Juni keluar keputusan dari pengadilan Thailand," ujar Chandra.

* Kamis 8 Desember 2011
Sehari setelah Nunun ditangkap dan diamankan Kepolisian Royal Thailand, mereka langsung menyampaikan kepada KPK. Saat itu juga, Chandra bersama tim penjemput pertama langsung terbang ke Thailand. Tidak diketahui berapa jumlah tim penjemput pertama.
* Jumat 9 Desember 2011
Setelah Tim Penjemput Pertama tiba, sehari sesudahnya datang Tim Penjemput Kedua ke Bangkok, Thailand. "Sampai di sana data kami cocokkan dan kami dapat keyakinan bahwa yang ditemukan polisi Thailand betul Ibu Nunun," terang Chandra.
Setelah kepastian diterima, Chandra dan Tim kumpul membahas pemulangan Nunun. Setelah koordinasi dengan polisi Thailand, KPK berkoordinasi dengan KBRI yang mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor, sebagai pengganti paspor kadaluarsa, untuk memulangkan Nunun ke Jakarta.
"Dalam hal ini Bapak Dubes RI dan Atase Imigrasi di sana, lalu polisi Thailand membawa Ibu Nunun ke pesawat Garuda, yang saat itu sedang parkir di Bandara Svarna Bumi. Tim kami ada di pesawat. Polisi membawa ke dalam pesawat. Saat ibu nunun masuk pesawat penyidik kami menyampaikan surat penangkapan," katanya lagi.
Lalu, lanjut Chandra, dibuatkan lah berita penangkapan untuk Nunun dan kemudian ditandatangani. Saat perintah ini dilaksanakan, ditemukan paspor. "Paspor ini yang pernah kita cabut. Saat proses pencegahan dan keluarkan SK Pencabutan Paspor, paspor ini lah yang tidak berlaku. Karena itu kita yakin dia adalah Ibu Nunun," tandasnya.
TRIBUNNEWS.COM

Penulis: Yogi Gustaman  |  Editor: Ade Mayasanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar