Featured Video

Minggu, 11 Desember 2011

Nasib Atlet Anggar Peraih Medali Asian Games, Stroke Tapi Dirawat Dirumah: Tak Ada Lagi yang Bisa Dijual


Nasib Atlet Anggar Peraih Medali Asian Games, Stroke Tapi Dirawat Dirumah: Tak Ada Lagi yang Bisa Dijual
Atlet anggar Indonesia, Diah Permatasari (kanan), melawan atlet anggar Vietnam, Nguyen Thi Le Dung, pada nomor Sabel Perorangan Putri dalam Sea Games XXVI di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/11).

CIREBON- Mantan atlet  anggar asal Desa Sarabau Blok Weringin RT02/RW01 Kecamatan Plered kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini terbaring lemah. Ramlan  menderita  stroke sejak  2007 saat menjalankan tugas sebagai pelatih anggar di Kalimantan.
Sakit stroke yang diderita  Ramlan tidak kunjung sembuh. Sebelah kiri badan Ramlan lumpuh sehingga dirinya hanya berbaring dikamar sederhana di rumah keluarga karena sudah tidak mampu menjelani rawat inap di Rumah Saki.
Ia  hanya ditemani Kaisi istrinya.Prestasi yang telah diraih  Ramlan diantaranya sembilan medali emas di Sea Game Manila tahun 1991 dari sepuluh emas yang disediakan penyelenggara.
Dia juga pernah meraih perak dan perunggu di Asian Game Beijing tahun 1990 selain menjadi pelatih terbaik di Jawa Barat.
Ia menambahkan, setelah berhenti menjadi atlet dirinya hanya melatih beberapa atlet muda berbakat. namun Pekan Olah Raga Nasional di Kalimantan 2007  ia terjatuh dan   hingga kini  stroke yang dideritanya belum sembuh. 
Kaisi istir Ramlan kepada wartawan menuturkan, setelah dirawat kurang dari dua bulan di Rumah Sakit terpaksa dibawa pulang karena kondisi sakit belum ada perubahan selain itu biayanya cukup tinggi sehingga tidak ada lagi uang untuk membeli obat.
Ia menambahkan, dirinya sudah pasrah hanya bisa merawat dirumah keluarga karena untuk pengobatan ke Rumah Sakit sudah tidak ada yang bisa dijual lagi. Sebenarnya dirinya ingin Ramlan berobat rutin supaya kembali sehat namun jangankan untuk beli obat kebutuhan sehari-hari semakin sulit.
Sementara itu Nurwanti keponakan Ramlan menuturkan, sejak menderita stroke tahun 2007 pamannya belum bisa bangkit paling hanya bisa duduk dikursi roda, padahal sudah dirawat berbulan-bulan hingga keluarga sudah tidak mampu untuk membiayai pembelian obat.
"Harapan keluarga Ramlan sembuh kembali dan bisa menjalani aktifitasnya menjadi pelatih anggar, namun kini hanya bisa pasrah dengan konidisi pamannya terbaring lemas,"katanya.
 REPUBLIKA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar