Featured Video

Jumat, 27 Januari 2012

BARCA GANDENG INDONESIA


Barcelona nampaknya benar-benar serius menggandeng Indonesia sebagai akademi pertama mereka di luar Katalonia.
Selain ingin mencetak Lionel Messi berikutnya, mereka juga ingin mengembangkan pelatih-pelatih lokal.
Barcelona bersama 360 Sport Marketing rencananya akan membuka akademi sepakbola FCB Escola Indonesia pada September mendatang. Selain akan dipantau oleh pelatih-pelatih yang membentuk pemain macam Messi, Xavi, Gerard Pique maupun Victor Valdez, akademi tersebut juga berjanji akan bekerja sama dan membagi ilmu dengan pelatih asli dari Indo­nesia.

Seperti yang dipaparkan Direktur Proyek Sepakbola Barce­lona, Xevi Merche, Barcelona akan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap FCB Escola dalam jangka panjang. "Kami berurusan dengan pemain-pemain muda, jadi sangat aneh kalau tiba-tiba kami meninggalkan mereka ditengah jalan," janjinya.
Menyangkut entrenador yang akan melatih bibit unggul Indo­nesia tersebut, Xevi kembali menegaskan akan memilih pela­tih terbaik, namun tetap menge­depankan pendidikan bagi pela­tih dalam negeri.
"Keterlibatan kami (Barce­lona) akan sangat maksimal. Akan ada orang kepercayaan saya yang sudah bersama saya selama bertahun-tahun, dan dia siap dikirim ke Indonesia untuk menerapkan program yang kami bentuk," ujar Xevi. "Sedangkan saya akan mengawasi langsung."
"Kami berencana satu pelatih hanya akan menangani dua pemain saja, tapi kalau tidak memungkinkan satu pelatih akan menangani sembilan pe­main tidak lebih," jelasnya di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
"Karena itu kami akan mem­berikan kursus bagi pelatih-pelatih lokal Indonesia. Sehingga ada pelatih dari Indonesia yang memahami cara bermain Barca, dan pelajaran tersebut akan diberikan langsung oleh pelatih-pelatih Barcelona," paparnya. "Yang pasti kami akan memakai pelatih terbaik."
Mulai September, FCB Escola tiap tahunnya hanya membatasi penerimaan siswa sekitar 250 anak yang terdiri dari umur antara 5-11 tahun dan umur 12-18 tahun, yang tidak hanya digembleng di atas lapangan hijau tapi juga mengikuti pendidikan formal sesuai kurikulum Indonesia.
Untuk usia 5-11 tahun, siswa bisa mengikuti kursus setelah pelajaran di masing-masing akademi selesai. Siswa juga bisa memilih jadwal sesuai dengan waktu yang dimi­likinya apakah dua kali, tiga kali, empat kali atau lima kali. Sedang untuk siswa berumur 12-18 tahun akan tinggal di Sentul untuk mengi­kuti program dormitory (asrama) dari hari Senin pagi sampai Jumat siang. (net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar