Featured Video

Jumat, 27 Januari 2012

SISWA DAN GURU TABRAKAN-Siswa SMU I Sitiung Tewas


DHARMASRAYA, Kecelakaan tragis yang melibatkan guru dan siswa pada sekolah yang sama, terjadi di Dharmasraya. Akibatnya, Febi Yuhendri (16), siswa SMU I Sitiung, tewas meregang nyawa.
Peristiwa tersebut terjadi Kamis (26/1) sekitar pukul 07.30 WIB, di jalan poros Jorong Koto Agung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya.

Peristiwa ini berawal saat korban, Febi Yuhendri (16), yang bersekolah di SMU I Sitiung, hendak pergi sekolah dengan menggunakan sepeda motor merk Jupiter MX dengan nomor polisi BA 2856 VF. Ketika korban hendak mendahului sebuah kendaraan yang tidak diketahui identitasnya, tiba-tiba dari arah berlawanan datang Teti Fitria (40), guru yang mengajar di sekolah yang sama dimana korban menuntut ilmu, dengan menggunakan sepeda motor merk Vega R dengan nomor polisi, BA 6937 AP. Akibatnya tabrakanpun tidak bisa dihindari.
Oleh masyarakat yang berada di sekitar tempat kejadian peristiwa (TKP), keduanya langsung dibawa ke RSUD Sungai Dareh. Namun di tengah perjalanan, korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SMU I Sitiung ini meninggal dunia di atas mobil ambulance yang membawanya.
Mengetahui muridnya telah meninggal dunia akibat kecelakan tersebut, sang guru terlihat histeris. Teti Fitria yang mengalami luka yang cukup parah pada bagian kepala, kaki dan tangannya ini, akhirnya langsung dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang untuk mendapat perawatan intensif.
Sebelumnya, Kamis (26/1) sekitar pukul 04.25 WIB, di Jalan Lintas Sumatera Km 8 Pulau Punjung, tepatnya di Jorong Sialang, Kenagarian Kampung Surau, satu unit minibus Toyota Avanza yang dikemudikan Iskandar Alwi dengan nomor polisi BG 1722 PV yang mengangkut satu keluarga, menabrak sebuah truk Fuso dengan nomor polisi K 1545 ZA yang sedang berhenti di tengah jalan.
Truk tersebut tengah berhenti di depan pos tempat pemungutan retribusi (TPR) Dinas Perhubungan Dharmasraya, setelah distop oleh salah seorang petugas di TPR tersebut. Satu orang penumpang yang duduk di samping sopir, Raja Umar Nasution (40) meninggal dunia. Sementara lima penumpang lain, masing-masing Iskandar Alwi (36), Safridah Nasution (30), Susiadi (55) dan Nurul (10) hanya menderita luka ringan. Sementara Masrukiah Nasution (31) mengalami patah tulang dan di rujuk ke rumah sakit Medan.
Menurut keterangan pengemudi Iskandar Alwi, saat itu dirinya dan keluarga berangkat dari Sidempuan, Sumatera Utara hendak pulang ke Palembang untuk urusan keluarga. Namun sesampainya di TKP, tepat di depan TPR, truk di depannya tiba-tiba berhenti. Karena jaraknya terlalu dekat dan mobil yang dikemudikannya dalam kecepatan tinggi, tabrakan tidak dapat lagi dielakkan.
“Sesaat sebelum kejadian, mobil yang saya kemudikan tepat berada di belakang truk tersebut. Tiba-tiba truk tersebut berhenti karena di stop petugas TPR. Karena kecepatan saya cukup tinggi, kecelakaan tidak dapat dielakkan. Mobil saya menghan­tam bagian belakang truk tersebut. Akibat­nya kakak saya meniggal dunia karena terjepit di bangku sebelah saya,” ujarnya.
Korban yang meniggal dunia, Raja Umar  Nasution, langsung diberangkatkan ke Sidempuan dengan menggunakan ambulance untuk dikebumikan. Termasuk istri korban, bernama Masrukiah, yang dirujuk ke Rumah Sakit Medan untuk menjalani perawatan akibat patah rahang yang dialaminya.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz melalui Kasubag Humasnya mem­benarkan terjadinya dua kecelakaan pada hari yang sama, yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 5 orang luka-luka. “Kasus kecelakan tengah dalam penyelidikan kami. Kendaraan yang menjadi barang bukti telah kita amankan di Mapolres Dharmas­raya untuk bahan penyelidikan,” ujarnya. (h/fma)http://www.harianhaluan.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar