Featured Video

Jumat, 27 Januari 2012

Kuliner Indonesia memikat peserta WEF di Davos


Sajian buah lokal, seperti markisa medan, rambutan aceh, nanas subang, mangga harum manis, dan belimbing, ini menarik perhatian para pengunjung Indonesian Coco Night di Hotel Seehof, Davos, Swiss, Kamis (26/1) malam waktu setempat. (Foto ANTARA News/Ahmad Mukhlis Yusuf)
 Tujuan Coco Night ini untuk memperkenalkan kekayaan kuliner dan seni sebagai unsur soft power negeri kita untuk menarik perhatian dunia," ujar Mari Pangestu.

Davos - Satai, nasi goreng, dan rendang memikat para pengunjung Indonesian Coco Night di sela penyelenggaraaan pertemuan World Economic Forum(WEF)  di Hotel Seehof, Davos, Swiss, Kamis (26/1) malam waktu setempat.

Lebih dari 300 orang peserta WEF menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan delegasi Pemerintah RI yang dipimpin Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, dan Menteri Perdagangan, Gita Wiryawan. Hidangan yang disajikan dipersiapkan oleh Vinder Tengker yang dibantu oleh empat koki dari Asocciation of Chef Indonesia.

Mengiringi jamuan makan malam tersebut, dilantunkan lagu-lagu Nusantara oleh artis Ricky Johannes dan beberapa artis Indonesia lainnya.

"Tujuan Coco Night ini untuk memperkenalkan kekayaan kuliner dan seni sebagai unsur soft power negeri kita untuk menarik perhatian dunia," ujar Mari Pangestu.

Ahmad Mukhlis Yusuf dari Kantor Berita ANTARA yang sempat mengunjungi sajian kuliner India dan China di Davos melaporkan bahwa sajian kuliner Indonesia paling bervariasi. Terlihat juga sajian buah lokal, seperti rambutan aceh, markisa medan, nanas subang, mangga harum manis, dan belimbing. Tampak para pengunjung terlihat antusias menyantap hidangan "Nusantara". 

"Rendang yang disajikan unik," begitu komentar Walter Bizzari (CEO Swiss Asset Manager), pebisnis Swiss yang sedang mempersiapkan proyek pengolahan sampah di Indonesia.

Sementara itu, Bruno Jenny dari Swiss-Asian Chamber of Commerce mengatakan, "Prospek hubungan dagangan dan investasi Indonesia-Swiss amat menjanjikan dan interaksi para pengusaha Indonesia dan Swiss terus meningkat dalam lima tahun terakhir." 

Menemani para tamu, selain Mari Pangestu dan Gita Wiryawan, terlihat juga Dubes RI di Bern, Djoko Susilo, dan Kepala Tetap Perwakilan RI di Jenewa, Dian Triansyah Djani, serta beberapa pimpinan bisnis swasta dan BUMN, di antaranya Emirsyah Sattar (Garuda), Gatot Soewondo (BNI), Zulkifli Zaini (Mandiri), James Riyadi (Lippo Group), dan Anindya Bakrie (Bumi Resources).

Berbagai negara tampak berupaya menarik kerumunan peserta WEF yang berjumlah lebih dari 2.600 pimpinan pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil yang hadiri selama lima hari di Davos dengan menampilkan atraksi dan kegiatan untuk promosi negara masing-masing.

Kegiatan-kegiatan tersebut melengkapi berbagai agenda pembahasan WEF tahun 2012 yang bertema "Transformasi Besar, Merumuskan Model Baru" yang bertujuan melibatkan para pimpinaan pemerintahaan, bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil untuk memperbaiki keadaan dunia dari ancaman krisis yang berkelanjutan.

Publik yang tertarik mengikuti pembahasan berbagai agenda WEF dapat mengunjungi http://www.weforum.org.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar