Featured Video

Senin, 20 Februari 2012

Bentrokan di Penjara Meksiko, 44 tewas


Bentrokan di Penjara Meksiko, 44 tewas
AP
Bentrokan di penjara Meksiko sebabkan 44 orang tewas 

MONTERREY - Sistem penjara Meksiko kerap diintervensi oleh kartel obat bius.
Bentrokan antar narapidana penjara Monterrey yang tereletak di sebelah utara Meksiko mengakibatkan sedikitnya 44 orang tewas.

Petugas keamanan menurut beruta yang dilansir Latinovoice mengatakan bentrokan melibatkan sejumlah narapidana yang memiliki latar belakang sebagai anggota kartel obat bius yang saling berebut kekuasaan di wilayah tersebut.
Dalam bentrokan tersebut para narapidana menggunakan batu dan sejumlah senjata buatan tangan untuk menyerang musuh mereka.
Penyelidikan terhadap penyebab peristiwa masih terus dilakukan guna mencari apakah ada keterlibatan petugas penjara yang berkolusi dan sengaja membuka pintu yang menjadi pemisah antar sayap gedung penjara.
Bentrokan mematikan antar napi dengan latar belakang geng atau kartel berbeda di penjara Meksiko yang penuh sesak dan mempunyai sistem yang korup bukanlah hal biasa.
Juru Bicara Keamanan, Jorge Domene mengatakan bentrokan itu melibatkan narapidana dari dua kartel obat bius yang saling bersaing, kartel Gulf dan geng obat bius Zetas.
Kedua kelompok tersebut hingga sekarang bersaing menguasai jalur penyelundupan obat bius ke AS.
Direktur Penjara tersebut, Gilberto Cessena membenarkan ada 44 korban yang tewas namun dia belum dapat mengatakan dengan pasti berapa orang yang menjadi korban luka akibat peristiwa itu.
Dia mengatakan saat ini petugas keamanan telah berhasil mengendalikan suasana di penjara tersebut.
Tidak lama setelah peristiwa itu sejumlah keluarga narapidana berkumpul di depan pagar penjara untuk mencari tahu siapa dari para narapidana itu yang tewas atau mengalami luka.
Mereka telah diminta oleh Domene untuk bersabar guna mendapat kepastian kabar kerabat mereka.
"Kami mempunyai lebih dari 3.000 narapidana di penjara ini dan kami harus mengecek semuanya dulu," kata Juru Bicara Keamanan, Jorge Domene.

Penulis: Budi Prasetyo  |  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar