Featured Video

Kamis, 16 Februari 2012

Putri Indonesia hadapi China di perempat final


Pebulutangkis tunggal puteri Indonesia Adrianti Firdasari, saat bertanding pada babak kualifikasi grup Y Piala Uber 2012 Sona Asia di Macau, China. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)

Makau  Tim putri Indonesia akan menghadapi lawan berat, China, yang menjadi juara Grup W, pada perempat final kualifikasi Piala Uber zona Asia setelah berakhir sebagai runner-up Grup Y, Rabu malam.

Adriyanti Firdasari dan kawan-kawan menjadi runner-up setelah kalah 2-3 dari Thailand, yang akhirnya menjadi juara grup dan akan melawan Malaysia, runner-up Grup W, pada babak delapan besar.

Kekalahan pasangan bukan reguler Liliyana Natsir-Meiliana Jauhari dari ganda putri Thailand Saralee Thoungthongkam-Kunchala Voravichitchaikul 18-21, 19-21 membuat Indonesia tertinggal 1-3 dari Thailand, yang sekaligus memastikan Thailand keluar sebagai juara Grup Y.

"Anak-anak sudah berusaha maksimal dan sudah menunjukkan perjuangan. Putri kalah dari Thailand harus diterima karena itu hasil yang maksimal," ujar wakil manajer tim Indonesia bidang media dan publik Yacob Rusdianto.

Yacob mengatakan bahwa perhitungan tim sudah bagus karena tim tersebut punya peluang untuk menang. Para pemain tunggal, Adriyanti Firdasari, Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty, telah menunjukkan permainan yang menyulitkan lawan. "Kalau pun (Linda dan Bella) kalah, kalahnya tipis," katanya.

Disinggung mengenai tidak diturunkannya Greysia Polii berpasangan dengan Meiliana Jauhari sebagai ganda pertama, Yacob mengatakan bahwa semula tim Indonesia mempertimbangkan menurunkan pasangan Nitya Krishinda-Anneke Feinya Agustin sebagai ganda pertama karena mereka pernah mengalahkan pasangan Thailand Duaganong Aroonkesorn-Kunchala Voravichitchaikul pada SEA Games November lalu.

"Jika menurunkan Nitya-Feinya sebagai ganda pertama, kan tidak mungkin menurunkan Greysia-Meiliana sebagai ganda kedua, sehingga harus diambil salah satu," papar Yacob.

Namun ternyata Thailand tidak menurunkan pasangan SEA Games tersebut melainkan memecah pasangan mereka dan bahkan memainkan pemain tunggal Sapsiree Taerattanachai untuk merangkap bermain ganda.



Berharap dari playoff

Pertemuan dengan China pada babak perempat final membuat peluang tim putri Indonesia untuk maju ke semifinal --yang dipastikan lolos ke putaran final di Wuhan, China Mei mendatang-- kecil.

Meski demikian, kata Yacob, peluang masih terbuka, dan pihaknya berharap mendapat kesempatan untuk maju ke putaran final melalui babak playoff yang menentukan peringkat lima hingga delapan bagi tim-tim yang tidak lolos ke semifinal.

"Saya berharap ada kesempatan maju ke putaran final melalui babak playoff penentuan peringkat lima hingga delapan, seperti juga yang terjadi dua tahun lalu," katanya.

Dua tahun lalu, tim peringkat kelima zona Asia akan "diadu" peringkat dengan tim urutan kelima zona Eropa untuk menentukan tim yang lolos ke putaran final mendampingi empat tim yang lolos kualifikasi.



Kalah 2-3

Kemenangan Adriyanti Firdasari atas Ratchanok Inthanon 21-16, 23-21 membuka harapan tim Indonesia untuk meraih kemenangan atas Thailand karena semula dianggap sulit.

Namun perjuangan dua tunggal berikutnya, Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty, yang harus bermain rubber-game meskipun akhirnya kalah, membuat Indonesia tertinggal 1-2. Linda kalah oleh Porntip Buranaprasertsuk 18-21, 21-10, 18-21, sedang Bella kandas di tangan Sapsiree Taerattanachai 12-21, 21-14, 11-21.

Kekalahan pasangan Liliyana Natsir-Meiliana Jauhari memastikan kemenangan tim Thailand 3-1 atas Indonesia, meskipun Indonesia akhirnya menambah satu angka dengan kemenangan pasangan Nitya Krishinda-Anneke Feinya Agustin atas lawan mereka savitree Amitrapai-Sapsiree Taerattanachai yang tidak melanjutkan pertandingan setelah memimpin 4-3.
(F005)
Editor: Aditia Maruli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar