Featured Video

Jumat, 09 Maret 2012

Cuaca Ekstrem, 18 Rumah Rubuh Diterjang Ombak


PASBAR, Ka­re­na cuaca ekstrem, se­dikitnya  18 rumah warga Jorong Pondok, Nagari Sa­sak, Kecamatan Sasak Ra­nah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, rubuh di­hantam gelombang air laut, Kamis (8/3).

Sedangkan sekitar 104 rumah  terancam menyusul karena gelombang air laut mencapai tiga meter lebih. Diperkirakan kerugian ma­teril ratusan juta rupiah, namun tidak ada korban jiwa.
Rumah warga yang am­bruk pada siang harinya sebanyak delapan rumah masing-masing milik Bes (38), Agus  (41), Jon (53), Paul (62), Sarial (65), Zuar (70), Yul (70) dan Gundul (48). Hingga tadi malam, kerusakan rumah akibat terjangan ombak tersebut bertambah menjadi 18 rumah.
Tingkat kerusakannya ada sebagian yang ambruk total, rusak berat serta rusak ringan. Bagi yang rusak berat, pemilik rumah ada yang pindah sebagian ke rumah sanak sauda­rannya yang lebih aman.
“Kondisi ini sangat me­na­kutkan karena saat ini hujan terus berlangsung disertai badai. Mudah-mudahan air gelombang laut segera menyusut dan tidak semakin membuat warga bertambah panik,”kata Wali Jorong Pondok, Firma Lison kepada wartawan, Kamis.
“Gelombang air laut mulai naik pada Kamis (8/3) sekitar pukul 07.00 WIB dan mulai meng­hantam rumah warga pada siang harinya. Saat ini warga sudah mulai me­ngungsi ke tempat rumah sanak familynya yang lebih aman. Sementara warga tidak pergi melaut karena tingginya gelombang air laut,”kata Firma Lison.
Kemarin Kepala BPBD Pasbar Asgiarman SH, M.Si langsung turun ke lokasi memberikan tenda darurat, dan menyiagakan perahu karet, dan kebutuhan lain­nya yang diperlukan.
Pantauan Haluan di lapangan, warga Jorong Pondok Ranah Pasisie sudah mulai merasa resah dan mulai mengungsi ke tempat yang aman. Hujan terus terjadi disertai angin badai membuat suasana masyarakat semakin risih.
Di Muaro Sasak Jorong Pasa Lamo dilaporkan gelombang air laut juga naik menghantam rumah dan warung yang ada di lokasi itu.
Kepada Pemerintah Daerah, Wali Jorong Pondok  mengharapkan dapat membuat grip di sepanjang bibir pantai yang ada di Jorong Pondok. Jika terus dibiarkan maka ada sekitar 114 rumah yang akan ambruk. Grip itu bertujuan dapat memecah ombak sehingga gelom­bang air laut tidak langsung menghantam rumah warga.
“Solusi dari abrasi pantai adalah satu-satunya hanya mem­buat grip jika diharapkan warga pindah maka sangat sulit karena warga yang ada sekitarnya bermata pencarian nelayan. Mereka akan tetap bertahan berdiam di tepi pantai dengan alasan lebih dekat jika ingin pergi melaut,”katanya.
Terkait dengan bencana itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Asgiarman didampingi Kepala Dinas Sosial, Aliman Afni dan Camat Sasak, Yanuardi menga­takan pihaknya sangat prihatin dengan apa yang menimpa warga Sasak.
Pihaknya sudah mensiagakan perahu karet serta beberapa personil yang akan membantu warga yang mengalami korban abrasi pantai.
“Kepada Kepala Jorong diharap­kan segera membuat laporan tentang berapa rumah warga yang ambruk akibat abrasi pantai. Warga juga diharapkan tetap siaga karena hujan disertai badai terus ter­jadi,”kata Asgiarman.
Menurut, Kepala Dinas Sosial, Aliman Afni pihaknya langsung mendirikan tenda darurat serta membuat dapur umum jika nan­tinya dibutuhkan. Untuk sementara bagi warga yang ingin mengungsi dapat menempati tenda darurat jika gelombang air laut semakin tinggi.
“Untuk sementara kita men­dirikan tenda dan menyiagakan personil di lokasi. Jika nantinya situasi semakin parah maka kita akan memberikan bantuan berupa sembako dan makanan lain­nya, ”jelasnya.
Sementara itu, Bupati H. Baha­ruddin secara terpisah ketika dihubungi kemarin minta  Pemprov Sumbar segera membuatkan grip pemecah ombak, agar kerusakan akibat cuaca ekstrem tidak bertam­bah. “Kalau lama-lama belum juga dibangun grip pantai bisa habis, korban akan bertambah. Oleh karena kita minta kepada Pemprov Sum­bar segera melakukan pemba­ngunan grip pemecah ombak,” katanya.
Wartawan Haluan dari Pasbar tadi malam melaporkan, air laut mulai naik lagi dan gelombang makin tinggi yang membuat warga ketakutan. Puluhan rumah mulai dikosongkan. Dinas Sosial, Tim SAR, Tim BPBD, Camat Sasak Yanuardi dan sukarelawan dari Jorong Pondok membantu warga mengangkat barang-barangnya. (h/nir)
http://www.harianhaluan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar