Featured Video

Selasa, 08 Mei 2012

SURAT GEMPA GUBERNUR BIKIN INVESTOR LEMAS


Mes­ki Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meyakini bahwa surat eda­rannya tentang Siaga Darurat Gempa Bumi dan Tsunami yang ditujukan ke­pada seluruh bupati/walikota se-Sumbar tidak akan mem­pengaruhi investasi di daerah ini, namun sejumlah investor jutsru mengaku kecewa dengan kabar pertakut itu.

Zulkarnain, salah seorang investor tambang di Kabu­paten Solok yang bermukim di Kota Padang, kepada Ha­luan Senin (7/5), mengaku lemes mendengar berita yang beredar di tengah masyarakat tentang isi surat itu. Sejumlah rekan bisnisnya juga mengung­kapkan hal senada.
“Berita itu membuat saya lemes dan was-was. Meski saya tak berniat untuk heng­kang dari Sumbar, namun hendaknya informasi yang akan disebar ke tengah ma­sya­rakat itu sebelumnya harus sudah me­lalui kajian teknis mendalam,” kata pria asal Pulau Batam, Kepulauan Riau ini.
Bisnisnya di bidang logam dasar yang dirintis sejak tahun 2007 diyakini tidak akan te­rusik dengan gempa dan tsu­nami. Tetapi kantor per­wakilan­nya dan rumah ke­diamannya berada di Kota Padang. Kabar itu telah mem­buat panik ang­gota keluarganya.
Menurut Zulkarnain, yang juga alumnus Teknik Per­minyakan Universitas Tri Sakti Jakarta ini, dari kal­kulasinya melalui simulasi teknologi, bila terjadi mega trhust itu maka energi yang dikeluarkannya sudah ber­kurang saat sampai di darat Kota Padang karena banyak­nya bemper pulau-pulau di depan Kota Padang.
Bemper yang banyak ini menyebabkan daya dorong air terus berkurang hingga sam­pai di darat. Bahkan diyakininya, air laut akan meluber hanya sampai Jalan Veteran-Damar-Pemuda dan seterusnya. Tidak seperti yang diperkirakan banyak kalangan.
“Saya kaget dengan edaran kesiapsiagaan itu yang mem­buat masyarakat panik. Pa­dahal belum tentu juga ke­jadiannya seperti itu. Hasil penelitian para pakar itu juga masih sebatas prediksi sema­ta yang bisa saja keliru,” tegasnya.
Rekannya yang lain, kata­nya, salah seorang bos show room mobil juga tapurangah. Kegamangan mewarnai lang­kahnya ke depan. Namun sejauh ini, belum ada yang berniat hengkang dan menu­tup usahanya di Sumbar. Semuanya masih bertahan sambil mencermati per­kem­bangan kondisi selanjutnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meya­kini, surat edarannya itu tidak akan mengganggu minat inves­tor untuk menanamkan inves­tasinya di Sumbar. Terutama investasi di sektor pertam­bangan dan sumberdaya alam lainnya. Diperkirakan yang agak terpengaruh hanya se­ktor perhotelan, tetapi justru usai gempa 2009 lalu cukup banyak investor yang mem­bangun hotel di Sumbar.
“Kita optimis ke­siap­siagaan yang kita bangun tidak akan mempengaruhi minat investasi di Sumbar, terutama investasi di bidang sumber daya alam,” katanya. (h/vie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar