Featured Video

Selasa, 12 Juni 2012

Kafilah Sumbar Mulai Keteteran Kalah Bersaing di Lima Cabang


Nella Siska Yeni, anggota kafilah Sumbar cabang lomba khad dekorasi putri
Ambon, Padek—Memasuki hari ketiga pelaksanaan Mu­sa­baqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 di Kota Ambon, kafilah Sumbar mulai keteteran. Jika sebe­lum­nya kafilah Sumbar berhasil unggul di tujuh cabang per­lom­baan, kemarin (11/6) ha­nya menyisakan dua cabang. Ini menyusul perolehan nilai kafilah Sumbar berhasil disalib kafilah Banten, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jakarta.


Dua cabang berhasil berta­han di urutan pertama itu ada­lah, tilawah dewasa putra dan syarhil. Lima cabang lain­nya yakni, tafsir bahasa arab, qiraat putra, tafsir bahasa Indonesia, tilawah canet putri dan tartil Quran putri, peringkat kafilah Sumbar tergeser dari urutan pertama. ”Perolehan nilai kafi­lah Sumbar disalib Banten, DKI dan Jawa Barat,” ujar Koordinator Pelatih, Amsa­rud­din Chan kepada wartawan di Hotel Sumber Asia Ambon, kemarin (11/ 6).

Untuk tilawah dewasa pria, tambah Amsaruddin, peserta asal Sumbar masih bertahan di urutan pertama dengan nilai 92,33 dari 20 peserta yang tam­pil. Begitu juga syarhil tetap tertinggi dengan nilai 82,17. Sedangkan cabang tahfiz 20 juz putri, kafilah Sum­bar hanya mampu men­du­duki urutan ke-5 dengan ni­lai 93,17. Urutan pertama di­raih kafilah Banten 97,33, di­susul Jabar 97,17, DKI 94,17, dan NTB 93,17. Untuk tahfiz 20 juz putra, nilai tertinggi sementara 97,83 berhasil di­raih kafilah Papua Barat. Untuk cabang ini, kafilah Sumbar belum tampil.

Untuk qiraat putra, kafilah Sumbar hanya menduduki urutan kedelapan. Nilai ter­ting­gi diperoleh kafilah DKI, diikuti Maluku, dan Sulawesi Utara. Begitu juga cabang taf­sir bahasa Arab putra, kafilah Sumbar barada di peringkat empat besar. ”Untuk tafsir bahasa Arab putri memang tidak dapat diunggulkan, karena pada hari sebelumnya sudah berada pada posisi ke-7,” ujar­nya.

Selanjutnya, imbuhnya, un­tuk cabang tafsir bahasa Indo­nesia Putra kafilah Sum­bar hanya menduduki posisi keempat. Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi pada cabang tartil Quran putri, kafilah Sumbar berada pada posisi kelima. ”Untuk tafsir bahasa Indonesia putri , kafilah Sum­bar belum tampil. Persaingan memang sangat ketat sekali, dan bedanya hanya hitungan koma saja,” ujarnya.

Khusus tilawah canet putri, menurut Amsaruddin, posisi Sumbar melorot ke posisi keti­ga. ”Kita dikalahkan Banten dan daerah lainnya. Saya lupa satu lagi daerah berhasil me­nga­lahkan perolehan nilai kafilah Sumbar. Mudah-mudahan perolehan nilai kita tak menurun lagi pada hari beri­kut­nya,” ujarnya.

Kendati perolehan nilai menurun pada hari ketiga, namun kafilah Sumbar masih optimistis. Pasalnya, kafilah Sumbar belum berlomba di cabang-cabang unggulan. Di antaranya, cabang menulis dan membaca karya isi Al Quran (MK2KQ), tafsir bahasa Ing­gris putri, khad naskah tilawah remaja putra, qiraat putri, dan tilawah dewasa. ”Untuk ca­bang khad, kita optimistis bisa mendapatkan dua emas dan dua perak pada cabang itu. Mu­dah-mudahan saja, kafilah Sumbar akan tetap mengukir pres­tasi yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Untuk hari keempat ini, jelasnya, sedikitnya ada lima cabang diikuti kafilah Sumbar yaitu, cabang tilawah anak-anak atas nama Riyadhi Jan­na­ta, tahfidz 1 juz tilawah putri atas nama Putri Aulia Rah­ma­ni, tahfidz 10 juz putri atas nama Rasyida Rumaisya, tila­wah remaja putri atas nama Mela Puspita Sari, tilawah dewasa putri Sefriani. ”Mudahan-mudahan para kafilah Sumbar juga bisa memberikan prestasi terbaik pada cabang perlombaan yang diikuti oleh para kafilh,” ucapnya.

Kepala Bagian Agama Set­prov Sumbar, Eko Faisal me­nye­butkan, direncanakan hari ini (12/6) Wakil Ketua DPRD Sumbar Asli Chaidir dan ang­gota Komisi IV DPRD Sumbar Muslim M Yatim datang mem­berikansupport. ”Hara­pan ka­mi, kafilah Sum­bar bisa mem­be­rikan terbaik,” ujarnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar