Memasuki H-6 Idul Fitri, volume kendaraan di Kota Bukittinggi terus meningkat hingga lebih dari 50 persen dibanding hari biasanya.
Kondisi ini menyebabkan beberapa titik ruas jalan di Bukittinggi jadi pusat macet baru. Diperkirakan puncak mudik dan kepadatan volume kendaraan di Bukittinggi akan terjadi pada H-3 hingga H+6 lebaran.
Peningkatan volume kendaraan itu tidak saja terjadi di jalur Padang-Bukittinggi, Bukittinggi-Padang, tapi jalur Bukittinggi-Payakumbuh dan Payakumbuh-Bukittinggi juga lebih padat dibanding hari biasanya. Meski dipadati kendaraan, namun belum terjadi kemacetan panjang yang signifikan.
Tapi khusus di jalur Bukittinggi-Medan atau sebaliknya, tampaknya masih biasa-biasa saja. Pada jalur tersebut, volume kendaraan cenderung normal dan belum menunjukan tanda-tanda peningkatan volume kendaraan.
Wakapolresta Bukittinggi Kompol Arief Budiman menjelaskan, peningkatan volume kendaraan maupun orang-orang di Kota Bukittinggi telah mulai meningkat sebesar 50 persen semenjak awal bulan puasa lalu. Setelah memasuki masa libur sekolah pada Sabtu (11/8) lalu, peningkatan kembali terjadi hingga melebihi 50 persen.
“Tidak hanya dipadati kendaraan, tetapi titik keramaian manusia juga terjadi peningkatan di Kota Bukittinggi. Karena Bukittinggi termasuk kota industri dan perdagangan, maka kosentrasi keramaian itu terjadi di pusat perbelanjaan, seperti di Pasar Aur Kuning, Pasar Atas, kawasan Jam Gadang dan yang lainnya,” tutur Arief.
Terkait antisipasi kemacetan panjang disaat mudik dan arus balik, saat ini Polresta Bukittinggi telah menyiapkan 6 posko pengamanan lebaran yang diantaranya berada di kawasan Padang Lua, kawasan Jam Gadang, Mandiangin, Aur Kuning, Tanjung Alam dan Pasar Baso, dengan melibatkan 335 personil, ditambah instansi samping sebanyak 200 personil.
“Posko tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengurai kemacetan, tetapi juga berfungsi sebagai rest area bagi masyarakat. Jika pengendara sepeda motor atau mobil capek, silahkan istirahat di posko itu, jika ngantuk silahkan tidur dulu. Kalau butuh informasi atau mau lihat peta perjalanan mudik, silahkan mampir di posko,” jelas Arief.
Arief juga menghimbau kepada seluruh kalangan masyarakat yang tujuannnya tidak ke Kota Bukittinggi tapi melintasi Kota Bukittinggi, agar bisa melintasi beberapa jalur alternatif.
Diantara jalur alternatif itu adalah jalur Padang Panjang yang bisa menembus hingga kawasan Baso Agam, jalur Koto Baru yang bisa tembus ke Bukittinggi atau Agam Timur, jalur Sicincin-Malalak-Balingka, jalur Banuhampu-Bukittinggi-Agam Timur, dan masih banyak jalur alternatif lainnya untuk pengguna sepeda motor.
Begitu juga untuk jalur Bukittinggi-Payakumbuh, memiliki beberapa jalur alternatif yang juga bisa dilalui roda empat, seperti jalur Baso-Payakumbuah. Paling tidak jalur alternatif itu bisa dimanfaatkan untuk menghindari kemacetan panjang.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar