Setelah darurat jambret, kini warga Kota Padang dihantui aksi pemerkosaan di atas angkot. Kendati pelaku gagal memerkosa korbannya, tapi perbuatan serupa akan terulang lagi. “PR” besar buat polisi.
Seorang sopir angkutan kota (angkot) Ade Saputra alias Budi Handuk, (16), dicokok Tim Reskrim Polsek Kawasan Teluk Bayur, Jumat (24/8). Ia ditangkap polisi karena mencoba memperkosa penumpang angkotnya, seorang gadis yang berasal dari Mentawai. Sementara rekan tersangka yang berinisial “PO”, (18), kini masih diburu polisi. “PO”, saat rencana pemerkosaan itu, hanya “sopir oyak”.
Monicarya, (20), korban percobaan pemerkosaan dua remaja itu, terjadi saat ia menumpang angkot BA 2965 JD, sepulang kerja dari Pasar Raya Padang sekitar pukul 21.00 WIB. Monicarya tak berhasil diperkosa setelah melakukan perlawanan.
Monicarya menceritakan, sebelum aksi bejat itu, dirinya naik angkot tersebut dari Pasar Raya dengan membawa sembilan penumpang. Rencananya ia akan turun di Simpang Bambu, Cendana Mata Air.
“Selain penumpang, di dalam angkot ada dua lainnya yang duduk di depan. Satu sopir dan satu rekannya,” kata Monicarya, warga Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Padang ini kepada Haluan, Sabtu (25/8).
Dilanjutkan Monicarya, menjelang Simpang Bambu, empat penumpang angkot turun. Penumpang tersisa tinggal lima orang termasuk dirinya. “Sesampai di Simpang Bambu, saya minta turun, tapi sopir tak menghiraukannya dan sengaja melewatkan simpang tersebut dengan alasan lupa. Sopir itu berjanji akan menurunkannya setelah selesai mengantarkan empat penumpang yang tersisa tersebut,” terang Monicarya.
Monicarya mengikuti saja apa yang dikatakan sopir itu tapi ada sedikit kecurigaan dalam dirinya.
“Saya terpaksa menurut saja kata sopir angkot tersebut dan akan diantar kembali apabila empat penumpang lagi diturunkan. Namun saat itu saya juga sudah heran, tapi gimana lagi sudah terlanjur lewat,” kata Monicarya.
Dilanjutkannya, Ade, semenjak awal ia naik angkot itu, terus melirik lewat kaca spion, tapi dia biarkan saja. Kemudian empat orang penumpang lainnya, telah turun di kawasan Teluk Bayur.
Kini, yang tersisa di dalam angkot tersebut hanya dia dan dua orang pelaku tersebut. Saat angkot tersebut memutar arah. Ade langsung membisikkan ke rekannya agar melewati dari arah Pasar Gaung. Dalam perjalanan tersebut Ade mematikan lampu di dalam angkot dan sopirnya pun mengeraskan suara musik.
Sambil angkot berjalan, Ade langsung mencoba memegang perempuan berjilbab itu. Selain memaksa menciumnya, dia juga terus berupaya meraba-raba anggota tubuhnya. Korban yang tak terima perbuatan pelaku, Monicarya pun langsung berteriak dan meminta kepada pelaku agar menghentikan perbuatannya.
Angkot tak juga berhenti. Malah pelaku terus memaksa korban. Ade pun nekat membuka jilbab yang dikenakannya untuk bisa mencium lehernya.
“Saat itu saya terus berupaya mendorong pelaku tersebut, namun pelaku ini juga tetap saja memaksa saya untuk menuruti nafsunya,” ujar korban.
Sesampai di dekat tempat tumpukan batu bara tak jauh dari pintu masuk Teluk Bayur, Monicarya berhasil mendorong pelaku yang terus berupaya memeluknya. Kemudian dia berhasil keluar dari angkot dengan cara melompat. Namun pelaku ini pun ikut mengejarnya saat angkot tersebut berhenti.
Ade berhasil memegang tangan korban dan memaksanya kembali masuk ke dalam angkot. Tapi Monicarya terus berteriak meminta tolong dan untung saja ada seorang pria kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Pria ini langsung datang, karena mungkin melihat dia dipaksa naik angkot tersebut.
Melihat warga datang, Ade melepaskan cengkeramannya dan langsung naik ke dalam angkot dan menyuruh “PO” kabur. Warga pun membawa korban yang ketakutan itu ke Polsek Kawasan Teluk Bayur. Menerima laporan korban beberapa petugas langung mengejar pelaku.
Tidak berapa lama kemudian, Ade berhasil diringkus di dekat Pos LLAJ Simpang Teluk Bayur saat sedang duduk-duduk. Sebelum ditangkap, tersangka ini sempat mengelabuhi petugas ketika bertanya kepadanya tentang angkot yang disebutkan korban.
“Tersangka ini mengatakan tidak ada melihat angkot yang melaju kencang. Namun dia mengatakan memang ada angkot yang kebetulan lewat,” kata Kapolsek Kawasan Teluk Bayur AKP Sigit Saputra menirukan ucapan Ade.
Kemudian anggota langsung berpencar dan terus melacak, sebagaian lagi masih bertahan di tempat Ade ditemukan. Ternyata angkot yang dibawa Ade ini, diparkirkan di dekat travel yang biasa parkir menaikkan penumpang arah Painan.
Melihat angkot tersebut dan mencurigainya, petugas pun menanyakan siapa pemilik angkot tersebut kepada Ade. Setelah ditanya, baru dia mengaku itu angkotnya, anggota pun membawanya ke Polsek untuk memastikan apakah dia pelakunya.
Sesampai di Polsek, kata Sigit, pelaku ini tidak bisa berkutik saat korban langsung menunjuknya dan mengatakan bahwa dialah yang mencoba memperkosanya. Pelaku pun kepada petugas akhirnya mengakui perbuatannya.
“Saat ini tersangka masih diperiksa intensif dan rekannya masih terus diburu. Kita sudah mendatangi keluarganya supaya “PO” ini menyerahkan diri,” jelas Sigit. Sementara itu, keterangan Ade ini bahwa rekannya sudah kabur duluan setelah kejadian tersebut dan dia tidak tahu dimana keberadaannya sekarang.
“Sudah tiga hari ini saya melihat dia (Monicarya), karena belakangan ini korban naik ke angkot yang saya bawa, sehingga ada kepikiran untuk memperkosanya,” ujar Ade terus terang.
Dijelaskannya, yang membawa angkot itu biasanya dirinya, namun karena dia ingin memperkosa korban, Ade menyuruh kawannya “PO” yang membawa angkot.
“Saya memang sengaja menyuruh “PO” melewatkan simpang ke rumah korban, karena sebelumnya kami sudah berniat memperkosanya secara bergantian,” ungkapwarga Banuaran, Padang.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar