Polisi masih terus mendalami motivasi Ivan Reza Pahlevi (32) mencelurit putri bungsunya, Kaysa Ivanna Salsabila (4) hingga tewas di kedmiaman mereka, di Jalan PKP, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Selatan.
Kapolsek Metro Ciracas, Kompol Senen ditemui di Mapolsek Metro Ciracas, Sabtu (26/8/2012) mengatakan bahwa Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap Reza, dan kerabatnya yang ikut membekuk pelaku usai kejadian pembunuhan itu.
Menurut keterangan dari kerabat pelaku, Reza diketahui tidak memiliki guru ngaji, atau menganut kepercayaan tertentu yang memicu pembunuhan tersebut. Namun demikian, Reza memang dikenal suka melaksanakan ritual janggal, terutama pada Ramadhan lalu.
"Dia itu katanya puasa, tapi tetap merokok dan meminum kopi, Idul Fitri lalu juga begitu katanya," ujar Kompol Senen.
Kapolsek mengaku belum bisa menjelaskan, apakah ritual janggal tersebut bisa dikaitkan dengan kasus pembunuhan putri bungsu pelaku.
Mengenai kemungkinan Reza mengalami depresi sehingga memicu tindakan sadis itu, ia juga belum bisa menyimpulkan pasalnya hal tersebut hanya bisa diketahui setelah pelaku menjalani serangkaian pemeriksaan psikologis.
Reza diketahui merupakan duda beranak dua, yang telah bercerai dengan istrinya, Ubadilah sejak sekitar 5 tahun lalu. Kapolsek mengatakan agak sulit masalah perkawinan Reza dikaitkan dengan kasus pembunuhan tersebut.
Salah seorang sepupu Iwan Ridwan (45), mengatakan selama ini Reza dikenal tidak terkait dengan kepercayaan tertentu, atau suka menjalani ritual aneh. Namun demikian ia membenarkan jika prilaku sepupunya itu belakangan agak berbeda.
sumber
Kapolsek Metro Ciracas, Kompol Senen ditemui di Mapolsek Metro Ciracas, Sabtu (26/8/2012) mengatakan bahwa Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap Reza, dan kerabatnya yang ikut membekuk pelaku usai kejadian pembunuhan itu.
Menurut keterangan dari kerabat pelaku, Reza diketahui tidak memiliki guru ngaji, atau menganut kepercayaan tertentu yang memicu pembunuhan tersebut. Namun demikian, Reza memang dikenal suka melaksanakan ritual janggal, terutama pada Ramadhan lalu.
"Dia itu katanya puasa, tapi tetap merokok dan meminum kopi, Idul Fitri lalu juga begitu katanya," ujar Kompol Senen.
Kapolsek mengaku belum bisa menjelaskan, apakah ritual janggal tersebut bisa dikaitkan dengan kasus pembunuhan putri bungsu pelaku.
Mengenai kemungkinan Reza mengalami depresi sehingga memicu tindakan sadis itu, ia juga belum bisa menyimpulkan pasalnya hal tersebut hanya bisa diketahui setelah pelaku menjalani serangkaian pemeriksaan psikologis.
Reza diketahui merupakan duda beranak dua, yang telah bercerai dengan istrinya, Ubadilah sejak sekitar 5 tahun lalu. Kapolsek mengatakan agak sulit masalah perkawinan Reza dikaitkan dengan kasus pembunuhan tersebut.
Salah seorang sepupu Iwan Ridwan (45), mengatakan selama ini Reza dikenal tidak terkait dengan kepercayaan tertentu, atau suka menjalani ritual aneh. Namun demikian ia membenarkan jika prilaku sepupunya itu belakangan agak berbeda.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar