Featured Video

Minggu, 05 Agustus 2012

'Reformasi Telah Dibajak Liberalisme'


'Reformasi Telah Dibajak Liberalisme'
Sejumah Mahasiswa Trisakti melakukan aksi damai untuk memperingati Trragedi Trisakti 12 Mei 1998, di Bundaran HI, Jakarta.




Reformasi yang telah mendatangkan era kebebasan di Indonesia telah dibajak oleh golongan liberal yang meletakkan kepentingan modal asing di atas kepentingan rakyat.

Demikian dikatakan Mantan Wakil KSAD, Letjen Purn Kiki Syahnakri, dalam acara deklarasi menolak ideologi selain Pancasila yang digelar beberapa organisasi masyarakat di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Sabtu (4/8).

“Golongan liberal dengan kekuatan dana besar telah menempatkan perpanjangan tangannya di Indonesia melalui amandemen berbagai undang-undang pasca reformasi, yang mendahulukan kepentingan modal asing dibanding kesejahteraan rakyat,” ujarnya. 

Menurut Kiki, reformasi dilakukan pada 1998 tanpa kesiapan matang tentang konsepsi perubahan masa depan dan tanpa kepemimpinan kuat. 

Reformasi yang dilakukan tanpa kewaspadaan dalam arus globalisasi yang menderas, lanjut dia, menyebabkan begitu mudahnya proses perubahan itu ditunggangi oleh kelompok liberal yang meletakkan kepentingan pasar di atas segalanya. "Reformasi telah dibajak oleh liberalisme yang akar budayanya adalah individualisme," tegas dia.

Hal tersebut, menurut Kiki, telah menyebabkan kesenjangan lebar antara golongan miskin dan kaya di Indonesia. Paham liberalisme yang berjaya setelah reformasi juga menyebabkan berbagai sektor penting di Indonesia mulai dari pertambangan, perkebunan, dan perbankan sebagian besar dikuasai oleh permodalan asing.

Atmosfer kebebasan yang terbuka akibat demokratisasi pasca reformasi, menurut Kiki, telah mengundang masuk berbagai paham yang tidak sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa. "Karena keterbukaan, kran demokrasi dibuka terlalu lebar dengan atas nama demokrasi, dan hak asasi manusia. Inilah yang menjadi kata kunci liberalisme," tandasnya.





sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar