FOTO:ANTARA/Yudhi Mahatma
Jakarta - Menjadi pejuang yang membawa nama Indonesia, timnas yang akan berlaga di Piala AFF dituntut menunjukkan patroitisme & semangat juang. Di sisi lain, publik sepakbola tanah air diminta memberikan suara bulat buat 'Pasukan Garuda'.
Tak sampai sebulan lagi Piala AFF akan digelar di Malaysia dan Thailand. Sejauh ini kerangka tim sudah dibentuk pelatih Nil Maizar, terlepas dari beberapa pemain langganan timnas yang masih terkendala dengan perizinan dari pihak klub.
Meski dapat kendala di sana-sini terkait pembentukan skuat, timnas yang bakal berlaga di Piala AFF diminta mengesampingkan seluruh persoalan tersebut. Membawa nama Indonesia, Irfan Bachdim cs dituntut menjadi pejuang yang wajib bertarung habis-habisan.
"Di sinilah dimulai, patriotisme dituntut. Tunjukkan sebagai pejuang. Orang mungkin menang dengan teknik, kita dengan semangat. Itu melebihi teknik, jiwa itu yang perlu," seru mantan pemain tim nasional Oyong Lisa, dalam perbincangan dengan detikSport, Sabtu (27/12/2012).
"Persiapannya mungkin kurang kompak, masih ada pemain yang ditahan dan tidak boleh bergabung. Kasihan pemain profesional ini. Kalau mau membela negara, apapun harusnya dia berjuang, berkorban untuk negara. Semua tergantung pada mereka, buat apa takut? Kalau ada apa-apa ya pindah klub. Kalau ada apa-apa ya diungkapkan," lanjut mantan libero timnas Indonesia di periode 1970-an itu.
Kisruh berkepanjangan yang terjadi di sepakbola Indonesia saat ini disebutnya sedikit-banyak akan memberi pengaruh pada skuat yang sudah disiapkan. Dalam kondisi inilah PSSI wajib secara khusus mempersiapkan mental pemain, dan secara perlahan mengubah mentalitas yang sudah terbentuk saat ini.
"Itu yang harus dilakukan PSSI supaya mereka punya kepercayaan diri tinggi. Harus dipupuk, jangan materi semata, setiap menang dikasih duit sekian. Nanti tanpa uang mereka jadi gak semangat. Kurangi kebiasan itu. Siapa yang gak butuh uang? Tapi itu jangan didahulukan. Berjuang dulu, sukses, nanti akan datang sendiri," paparnya.
Lebih lanjut Oyong Lisa juga menyayangkan sikap pencinta sepakbola tanah air yang terpecah dalam memberi dukungan pada timnas. Padahal dengan membawa nama Indonesia, timnas yang akan berlaga Piala AFF seharusnya dapat dukungan penuh.
"Bagaimanapun, harus didukung penuh. Itu yang harus dibenahi. Bagaimanapun ini timnas kita kok, kalau tidak diselamatkan dan didukung oleh kita, siapa lagi?"
"Sekarang juga haru hati-hati karena beberapa pihak tidak akan tinggal diam. Akan ada upaya untuk mempengaruhi dan melumpuhkan tim," lanjutnya lagi di ujung telepon.
Sementara itu, besok dikabarkan ada aksi damai dari suporter untuk memberi dukungan moral kepada timnas yang akan mengikuti turnamen Piala AFF 2012.
Mereka antara lain menyiapkan spanduk besar dan siapapun dapat menuliskan dukungannya secara langsung buat Irfan Bachdim dkk. Aksi itu akan digelar di Pintu Merah Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai jam 7 pagi.
Tak sampai sebulan lagi Piala AFF akan digelar di Malaysia dan Thailand. Sejauh ini kerangka tim sudah dibentuk pelatih Nil Maizar, terlepas dari beberapa pemain langganan timnas yang masih terkendala dengan perizinan dari pihak klub.
Meski dapat kendala di sana-sini terkait pembentukan skuat, timnas yang bakal berlaga di Piala AFF diminta mengesampingkan seluruh persoalan tersebut. Membawa nama Indonesia, Irfan Bachdim cs dituntut menjadi pejuang yang wajib bertarung habis-habisan.
"Di sinilah dimulai, patriotisme dituntut. Tunjukkan sebagai pejuang. Orang mungkin menang dengan teknik, kita dengan semangat. Itu melebihi teknik, jiwa itu yang perlu," seru mantan pemain tim nasional Oyong Lisa, dalam perbincangan dengan detikSport, Sabtu (27/12/2012).
"Persiapannya mungkin kurang kompak, masih ada pemain yang ditahan dan tidak boleh bergabung. Kasihan pemain profesional ini. Kalau mau membela negara, apapun harusnya dia berjuang, berkorban untuk negara. Semua tergantung pada mereka, buat apa takut? Kalau ada apa-apa ya pindah klub. Kalau ada apa-apa ya diungkapkan," lanjut mantan libero timnas Indonesia di periode 1970-an itu.
Kisruh berkepanjangan yang terjadi di sepakbola Indonesia saat ini disebutnya sedikit-banyak akan memberi pengaruh pada skuat yang sudah disiapkan. Dalam kondisi inilah PSSI wajib secara khusus mempersiapkan mental pemain, dan secara perlahan mengubah mentalitas yang sudah terbentuk saat ini.
"Itu yang harus dilakukan PSSI supaya mereka punya kepercayaan diri tinggi. Harus dipupuk, jangan materi semata, setiap menang dikasih duit sekian. Nanti tanpa uang mereka jadi gak semangat. Kurangi kebiasan itu. Siapa yang gak butuh uang? Tapi itu jangan didahulukan. Berjuang dulu, sukses, nanti akan datang sendiri," paparnya.
Lebih lanjut Oyong Lisa juga menyayangkan sikap pencinta sepakbola tanah air yang terpecah dalam memberi dukungan pada timnas. Padahal dengan membawa nama Indonesia, timnas yang akan berlaga Piala AFF seharusnya dapat dukungan penuh.
"Bagaimanapun, harus didukung penuh. Itu yang harus dibenahi. Bagaimanapun ini timnas kita kok, kalau tidak diselamatkan dan didukung oleh kita, siapa lagi?"
"Sekarang juga haru hati-hati karena beberapa pihak tidak akan tinggal diam. Akan ada upaya untuk mempengaruhi dan melumpuhkan tim," lanjutnya lagi di ujung telepon.
Sementara itu, besok dikabarkan ada aksi damai dari suporter untuk memberi dukungan moral kepada timnas yang akan mengikuti turnamen Piala AFF 2012.
Mereka antara lain menyiapkan spanduk besar dan siapapun dapat menuliskan dukungannya secara langsung buat Irfan Bachdim dkk. Aksi itu akan digelar di Pintu Merah Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai jam 7 pagi.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar