Featured Video

Rabu, 30 Januari 2013

Anggota Komisi I DPR: Peretas Situs Presiden Harus Dibina


Jakarta - Penangkapan terhadap Wildan, peretas situs Presiden SBY, mendapat perhatian dari Anonymous dan menuai beragam respon. Anggota komisi I DPR, Mardani Ali Sera, menuturkan Wildan selayaknya diberi beasiswa agar kemampuannya dalam bidang IT dapat berguna bagi negara.

"Penanganan terhadap hacker muda Wildan harus memiliki pendekatan yang arif dan bijaksana. Saya sarankan dia dibina dan diberi beasiswa," kata anggota komisi I FPKS, Mardani Ali Sera, usai rapat dengan Kemenkominfo ruang rapat komisi I di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh sang peretas bisa jadi maksudnya adalah baik. Maka pemberiaan beasiswa atau memfasilitasi ke perusahan informatika global adalah jalan yang baik.

"Saya apresiasi beasiswa yang digunakan perusahaan informatika perusahan yang tinggi perkembangannya," sambung Mardani.

"Kami menyarankan memberikan beasiswa dan mencari bakat yang dimiliki orang indonesia untuk diberi peluang pemberian beasiswa ke publik," lanjut politisi PKS itu.

Sebagaimana diketahui, penangkapan Wildan, peretas situs Presiden SBY, mendapat perhatian dari Anonymous. Selain mengeluarkan pernyataan keras, beberapa situs pemerintahan pun mereka retas sebagai bentuk protes.

"Government of Indonesia, you cannot arrest an idea NO ARMY CAN STOP US #Anonymous #OpFreeWildan #FreeAnon," demikian tulis Anonymous melalui akun Twitternya.

Sontak tweet ini mendapat respons dari tweeps. Berdasarkan informasi yang berseliweran di situs mikroblogging tersebut, situs yang mereka lumpuhkan antara lain Kemenkum HAM, Kemenparekraf dan Indonesia.go.id.

Di akun Twitter Anonymous Indonesia (@anon_indonesia), sejumlah pengguna Twitter pun menyuarakan pendapat mereka. Pada intinya, mereka menilai apa yang dilakukan Wildan justru seharusnya membuat pemerintah berkaca mengenai lemahnya sistem keamanan di sejumlah situs pemerintahan.



s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar