Featured Video

Jumat, 25 Januari 2013

Susanto Raih Tiga Poin

KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD
GM Susanto Megaranto, si juara bertahan, memperhatikan bidak catur dalam babak ketiga Kejuaraan Catur Zonal 3.3 Asia 2013 di Tagaytay, Filipina, Kamis (24/1). Susanto mendapat tantangan berat dari GM Wesley So (Filipina) dan GM Nguyen Ngoc Truong Son (Vietnam).


Pecatur andalan Indonesia, Susanto Megaranto, meraih tiga kemenangan dari empat babak di Kejuaraan Catur Asia yang jadi ajang berburu dua tiket Piala Dunia Catur 2013. Satu-satunya kekalahan dia derita dari pecatur Vietnam. Di putri, Master Internasional Wanita Medina Warda Aulia tampil konsisten.

Dalam empat babak pertama Kejuaraan Zonal 3.3 Asia yang berlangsung di Tagaytay, Filipina, Medina mengumpulkan hasil maksimal. Dia memenangi keempatnya, termasuk babak ketiga dan keempat, Kamis (24/1/2013).

Wartawan Kompas Mahdi Muhammad melaporkan dari Tagaytay, andalan Indonesia yang juga merupakan juara bertahan Susanto Megaranto meraih tiga kemenangan atau 3 victory point (VP) dari empat babak yang sudah dijalani hingga Kamis. Hasil itu membuat dia berada di urutan ketiga klasemen sementara.

Sebelumnya, pada hari itu, Susanto sempat tergelincir di urutan keenam akibat kekalahan yang dia derita di babak ketiga dari GM Nguyen Ngoc Truong Son (Vietnam). "Seharusnya bisa remis (1/2 VP), tetapi ada sedikit kesalahan yang akhirnya membuat gim ini milik dia," kata Susanto.

Andalan Indonesia itu akhirnya meraih VP ketiga dengan mengalahkan IM Rolando Nolte (Filipina). Pertempuran babak keempat itu berlangsung selama hampir 5 jam.

Sementara itu, pecatur tuan rumah yang juga unggulan utama, GM Wesley So, tanpa banyak kesulitan menundukkan rekan senegaranya, GM Mark Paragua. Wesley, mahasiswa jurusan ilmu bisnis di AS, menyatakan berambisi meraih satu tiket Piala Dunia dari ajang ini. "Ini target saya pulang ke sini. Tiket untuk ke Piala Dunia 2013," kata pecatur muda yang juga menimba ilmu caturnya di sekolah catur GM Susan Polgar.

Strategi yang sama


Melawan Truong Son, Susanto yang memainkan pembukaan Hindia Raja (1. d4 Kf6, 2. Kf3 g6, 3. c4 Gg7) bermain sabar dan tidak mudah terpancing. Susanto, yang kini mengantongi rating 2529, memilih memainkan bidak-bidak putihnya secara cermat dengan menempatkan pasukannya di I pusat (centrum) papan catur.

Strategi yang sama juga dimainkan Truoc Son. Mengetahui titik pusat papan telah dikuasai bidak putih Susanto, Truoc Son yang memiliki rating 2631 memilih jalan memutar dan mencoba kembali mendekat secara perlahan. Upaya itu mengorbankan kudanya (10. Be1 Kf4, 11. Gxf4 exf4). Namun, sembilan langkah kemudian, kuda lainnya milik Truoc Son menguasai pusat papan (20. Gd3 Kd4).

Sesekali Susanto mencoba menyerang dari sayap menteri. Namun, itu tak banyak mengganggu pertahanan lawan. Sebaliknya, jelang langkah ke-60, Truoc Son memiliki dua pion (posisi a5 dan e3) yang sewaktu-waktu bisa meluncur dan berganti rupa.

Hanya tersisa satu perwira, Susanto memutuskan untuk meletakkan perwiranya pada kotak e8 (60. Ge8 Gd4, 61. Gf7 a4). Namun, langkah itu membuatnya semakin tertekan dan akhirnya menyerah di langkah ke-71 (71. Gb1+ Rd4).

Sementara itu, Master FIDE (FM) Hamdani Rudin untuk kedua kalinya tidak mampu bermain dalam batas waktu yang ditentukan.

"Ini kedua kalinya saya kalah karena kehabisan waktu," kata Hamdani.

Kekalahan pertama dengan cara yang sama diperoleh Hamdani dari Truoc Son dan kekalahan kedua dia rasakan dari pecatur senior Filipina, GM Eugene Torres. Kini, Hamdani berada di posisi ke-19 klasemen sementara dengan 2 victory point.

s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar