Turis di Pantai Suluban, Bali (Afif/detikTravel)
Dari rilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang diterima detikTravel, Sabtu (2/2/2013), kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2012 melalui seluruh pintu masuk mencapai 8.044.462. Hal ini naik sebesar 5,16% dibandingkan kunjungan wisman pada tahun 2011 yang berjumlah 7.649.731 wisman.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan pencapaian kunjungan wisman mencapai target pada 2012 yaitu sebesar 8 juta. Ini dapat menjadi pemicu dalam upaya mencapai target kunjungan wisman 2013 yang ditetapkan sebesar 9 juta orang.
Data BPS dan Pusdatin Kemenparekraf menyebutkan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir di 2012. Pada bulan Oktober, November, dan Desember 2012, rata-rata di atas 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada Oktober 2012, jumlah kunjungan wisman sebesar 688.341 wisman atau tumbuh 4,93%, dan November 693.867 wisman atau tumbuh 5,94%. Di bulan Desember, terdapat jumlah kunjungan 766.966 wisman atau tumbuh 5,86% dibandingkan Desember 2011 sebanyak 724.539 wisman.
Wisman asal Mesir mengalami pertumbuhan sebesar 31,21%, China 25,40%, Uni Emirat Arab 21,16%, Thailand 12,76%, dan Filipina 10,11% di 2012. Hal ini dihitung secara akumulatif dari Januari sampai Desember 2012 dan ini pun membuktikan kenaikan dibandingkan pada tahun 2011.
Untuk pintu masuk turis, terdapat tiga pintu masuk utama wisman pada 2012. Ketiga pintu itu adalah Bandara Ngurah Rai di Bali, Soekarno Hatta di Cengkareng, dan Bandara Hang Nadim di Batam. Dibandingkan tahun 20122, pada tahun 2012 mengalami peningkatan, yaitu naik 4,07% di Bandara Ngurah Rai, 6,25% di Soekarno Hatta, dan 5% di Hang Nadim.
Wakil Menteri Kemenparekraf Sapta Nirwandar mengatakan sangat senang jumlah wisman yang datang ke Indonesia melebihi target 8 juta. Ini membuktikan strategi promosi Kemenparekraf cukup efektif untuk menarik kunjungan wisman.
"Langkah ke depan kami akan bekerja lebih keras dan meningkatkan koordinasi dengan kementerian lain, pemerintah daerah, serta stakeholder terkait untuk memperbaiki aspek infrastruktur, konektivitas dan pelayanan. Karena tiga aspek ini, berperan penting untuk meningkatkan kedatangan dan pergerakan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara," ujar Sapta.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar