Featured Video

Jumat, 15 Februari 2013

Buruh Bulu Mata Palsu Purbalingga Mogok Kerja

Buruh Bulu Mata Palsu Purbalingga Mogok Kerja


Purbalingga - Sekitar 5.000 buruh PT Sung Chang Indonesia Purbalingga, Jawa Tengah,  menggelar protes dan mogok kerja. Akibatnya, aktifitas pabrik bulu mata terbesar di Purbalingga itu lumpuh. “Kami hanya ingin diperlakukan secara manusiawi,” kata Eko Pambudi, Koordinator Aksi, Jumat 15 Februari 2013.

Aksi dimulai sesaat setelah mereka masuk ke pabrik. Ribuan buruh  berkerumun di halaman pabrik. Mereka membentangkan poster yang isinya menolak perlakuan tak manusiawi oleh  pemimpin perusahaan. Sejumlah poster yang dibentangkan isinya antara lain “Kami datang untuk bekerja, bukan dihina”,  “Kami bukan boneka bernyawa yang selalu dijadikan budak orang Korea, kami butuh kesejahteraan”, “Orang Jawa juga manusia”. “Buruh sudah tidak nyaman, karena sering dibentak-bentak,” kata Eko.

Seorang buruh, Dewi, 27 tahun, mengatakan, terjadi ketidakadilan kerja. “Tiap hari harus ada target. Jika tidak memenuhi target, maka harus diselesaikan meski telah di luar jam kerja. Itu sama sekali tidak dihitung lembur. Belum lagi ada bentakan dari pimpinan pabrik,” katanya.

Buruh juga menyoal aturan kerja yang memberatkan seperti dihukum lembur tanpa dibayar. Gaji dipotong lebih besar jika tak masuk kerja. Pimpinan perusahaan memarahi hampir semua karyawan, dan membentak: Gila Kamu dan Otak orang Indonesia brengsek. “Ini membuat tidak nyaman dan menghina kami sebagai karyawan pribumi," kata Ibnu, 23 tahun, karyawan lain.

Ibnu menjelaskan, buruh menuntut lima hal, yakni lembur dibayar sesuai ketentuan, perusahaan tidak seenaknya memotong pendapatan karyawan yang tidak masuk kerja. “Saat ini, potongan harian ketika karyawan tidak masuk Rp 36.000 atau lebih besar dari bayaran harian sekitar Rp 28 ribu,” katanya.

Buruh juga menuntut perusahaan minta maaf karena berkata kasar kepada karyawan. Anak pimpinan PT Sung Chang Indonesia, Kim Daekeun, akhirnya minta maaf seusai pertemuan tripartit. “Saya minta maaf jika selama ini telah dianggap kasar,” kata dia. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja Purbalingga, Ngudiyarto mengatakan, seluruh tuntutan buruh sudah dikabulkan manajemen pabrik. “Kami akan pantau kesepakatan ini,” kata dia. Dia juga minta agar buruh membentuk serikat pekerja. “Saya jamin buruh yang protes tidak dipecat perusahaan.”

PT. Sung Chang Indonesia Purbalingga memproduksi bulumata dan rambut palsu secara manual yang dipasarkan ke Amerika dan Eropa.


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar