Featured Video

Jumat, 15 Februari 2013

Keputusan Jokowi Geser Wali Kota Jaksel Dinilai Sebagai Bentuk Ujian


Jakarta - - Keputusan Jokowi menggeser Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi menjadi kepala badan perpustakaan dan arsip daerah terbilang mengejutkan. Namun, ini bukan sebuah manuver berbahaya. Justru dianggap bentuk ujian para pejabat.

"Setiap jabatan ada namanya promosi dan orang ada yang mengartikannya sebagai degradasi. Sebetulnya pejabat birokrasi harus siap ditempatkan dari sangat strategis ke tempat tidak strategis. Ini tes," ujar Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna, saat berbincang, Jumat (15/2/2013).

Jokowi pernah mengungkapkan bahwa kini di DKI tak ada lagi tempat basah atau kering. Bagi Yayat, perpindahan jabatan wali kota Jaksel untuk membuktikan hal itu.

Terkait penilaian prestasi Anas sebagai wali kota, tak ada yang tahu selain Jokowi. Namun yang jelas, perpindahan jabatan adalah sebuah uji loyalitas.

"Jadi ini bagaimana merubah paradigma status jabatan, kalau bersangkutan setuju hadapilah persoalan itu, tapi kalau tidak setuju terbuka pilihan untuk mengundurkan diri," terangnya

Gubernur Jokowi menggeser kursi empuk Walikota Jakarta Selatan Anas Effendi menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. Jokowi menampik Anas dicopot karena kurang bagus kinerjanya.

Selain Anas, ada 20an pejabat lain yang dirotasi. Mereka menempati pos-pos baru terhitung sejak 14 Februari kemarin.


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar