Featured Video

Senin, 20 Mei 2013

Urang Minang Sukses di Eropa

JERMAN



Shofwan Karim, (Koln, Jerman) – Cynara Salman Jebolan Universitas andalas — Di antara sedikit anak muda dari Sumbar yang bekerja di Eropa, dapat ditemukan seorang pemudi bernama Cynara Salman. Ia berbaur dengan ribuan orang dari berbagai negara dengan kepala tegak dan sikap profesional.



Anak kemenakan kita ini, mengajak generasi muda dari Sumbar untuk keluar dari “rumah” dan menjelajah dunia. Ia membuktikan, dunia memang tidak sempit. Ia menjemput kami dengan riang dan mengajak mengenal sesudut Jerman. Bahasa Jerman dan Inggrisnya bagai air mengalir.
Siapa mau bekerja di Eropa? Tanyalah Cynara.
Anak Unand
Jebolan Akuntan Ekonomi Unand ini menjemput kedatangan kami di Stasiun Kereta Koln, Jerman pekan lalu. Peraih Uni Sumbar 2007 ini pada mulanya praktik kerja magang di Dusseldorf beberapa tahun lalu. Melalui organisasi AISEC dia mendapat kesempatan mempraktikkan ilmu akuntansinya di sebuah perusahaan di sini.
Alumni pertukaran pemuda antar negara dengan Kanada 2005 ini, setelah menyelesaikan kuliah S1 Unand, bekerja di sebuah NGO di Jakarta. Di situ dia menelusuri kembali jaringan di Jerman. Kemudian dengan bekal beasiswa dari salah satu pemerintah provinsi di Jerman, anak pertama dari 4 bersaudara ini, menekuni S2/master di sebuah universitas di Jerman, bidang studi Development and Governance.
Ditanya bagaimana cara mendapatkan beasiswa itu, Cynara menghubungi profesor dari universitas yang dipilihnya. Setelah ada ketersediaan penerimaan, maka beasiswa dengan mudah didapatkan. Tiap-tiap provinsi di Jerman memberikan beasiswa ke berbagai generasi muda dari berbagai negara.
Setelah selesai menamatkan master/S2, Cynara dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidangnya development and governance.
Lalu dengan visa kerja yang diperpanjang tiap tahun, kini tahun ke-3 dia bekerja di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang investasi. Cynara akan mengakhiri kontrak di Koln dan mulai Juli sudah menandatangani kontrak 2 tahun bekerja di Belanda pada perusahan lain yang sejenis dengan sekarang.
Kantornya yang terletak di pusat Kota Koln, tempat Cynara bekerja bersama sekitar 4 ratus karyawan dari berbagai bangsa. Perusahaan ini mempunyai kantor di hampir seluruh ibukota negara dunia.
Tiap-tiap ruangan di kantor yang asri ini, terpampang masing-masing satu nama ibukota negara. Untuk rapat cukup menyebut nama ruangan.
Terinspirasi juga penulis, kalau boleh ruangan di berbagai kantor di Sumbar disebut ruangan ibukota kabupaten dan kota di Sumbar. Misalnya, ruangan pertemuan di dewan, di kampus-kampus dan kantor-kantor publik.
Tentang kesulitan, Cynara menyebut kendala pertama dulu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Pada mulanya modalnya hanya bahasa Inggris, tapi kini dia sudah fasih berbahasa Jerman. Cuma kadang-kadang masih terkendala ketika presentasi. Dia bekerja keras untuk mengatasi itu dan kini sudah percaya diri.
Rindu kampung
Tentu saja kata Cynara rindu kampung susah untuk dianggap sepi. Namun karena dengan IT sekarang, dia terkoneksi setiap waktu dengan ayah, ibu dan adik-adiknya di Padang.
Sebagai anak tertua, walupun perempuan, kelihatannya Cynara sangat mandiri dan cekatan serta pekerja keras. Dia bekerja 39 jam per minggu. Dengan cuti 30 hari dalam setahun.
Enaknya, Cynara bilang, tidak terikat dengan jam kedatangan dan kepulangan dari kantor. Kantor buka mulai pukul 7 pagi sampai pukul 9 malam.
Pegawai boleh masuk kapan saja dan pulang kapan saja sesuai target kerja harian dari Senin sampai Jumat. Yang penting absensi 39 jam per minggu kecuali dinas luar yang juga dihitung jamnya. Bila di luar mengerjakan tugas kantor itu berarti sudah masuk kerja.
“Bagi generasi muda yang cakap, profesional dan punya kemampuan bahasa prima serta networking, bekerja di Eropa tidaklah sulit,” kata Cynara
Cynara berharap ada teman-teman yang lain yang mau bekerja di Eropa. Jangan hanya menunggu pekerjaan di Tanah Air, apalagi hanya di Sumbar.
“Dunia terbuka lebar,” katanya. (***)

s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar