Featured Video

Minggu, 14 Agustus 2011

Nenek Diimpok Pitih Rp100 Juta


SAWIR PRIBADI

Kata orang bijak, rezeki itu memang tidak akan ke mana. Rezeki tak berpintu, kata sio bijak lainnya.
Setidaknya itu dialami nenek bernama Mariana, 73. Walau rekeningnya di Bank BRI Unit Simpang Haru, Padang telah ditutup, namun ia ketiban rezeki Rp100 juta. Nenek ini benar-benar diimpok pitih. Berkat dan lezat benar berpuasa terasa olehnya.
Suatu nilai yang tidak sedikit tentunya. Apalagi sekarang menjelang lebaran, pastilah uang sebanyak itu sangat membantu dia bersama anak cucunya menghadapi Lebaran nanti.
Ya, nenek Mariana mendapat uang Rp100 juta setelah keluar sebagai pemenang utama undian Simpedes dalam Pesta Rakyat Simpedes periode II 2010 yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang pada Maret lalu. Setelah melalui pengundian yang disaksikan pihak Dinas Sosial, Kepolisian dan notaris, keluarlah nomor undian nenek belasan cucu itu. Penyerahan hadiah telah dilangsungkan di ruang Kepala Cabang BRI Padang, Jumat (12/8).
Pimpinan Cabang BRI Pa-dang, Syamsurizal menjelaskan, keterlambatan penyerahan hadiah kepada pemenang utama undian Simpedes itu lantaran rekening yang bersangkutan telah tutup pada Februari 2011 atau satu bulan sebelum pelaksanaan undian. “Otomatis rekeningnya kosong. Karena itu kita melakukan pengurusan dulu ke kantor pusat di Jakarta, supaya rekening Ibuk Mariana diaktifkan kembali. Ini bukti komitmen BRI melayani nasabahnya,” katanya, didamping Asisten Manejer Bisnis Mikro (AMBM), Martias Kasim kepada Singgalang.
Tidak percaya
Kepada Singgalang, Nenek Mariana bercerita, awalnya ia tidak percaya keluar sebagai pemenang utama Simpedes di Padang dengan hadiah bersih Rp100 juta tersebut. “Sampai pagi ko awak juo indak picayo doh. Kini karano lah tibo di kantua BRI, baru awak picayo (Sampai pagi tadi saya tidak percaya. Kini karena sudah di kantor BRI baru saya percaya),” kata pensiunan RS M. Djamil itu.
Ketika ditanya kenapa rekeningnya ditutup? Nenek Mariana menceritakan, awalnya rekening di BRI Simpang Haru tersebut untuk menampung kiriman uang dari anaknya yang bekerja di Malaysia. Namun setelah anaknya pulang, otomatis tidak ada lagi aliran uang masuk. “Itu sababnyo awak tutuik (itu sebabnya saya tutup),” katanya.
Itu pula yang membuat ia tidak percaya bisa keluar sebagai pemenang undian Simpedes. Namun begitu, suatu malam sekitar Maret itu ia pernah bermimpi ada yang meledak di sampingnya. Antara percaya dengan tidak diperiksanya ke samping kiri tempat tidurnya, namun tidak ada. “Sudah itu awak Sumbayang Tahajud (setelah itu saya Shalat Tahajud),” katanya lagi mencari tafsir dari mimpinya itu.
Hadiah untuk Nenek Mariana diserahkan Pimpinan Cabang BRI Padang, Syamsurizal didampingi Asisten Manejer Bisnis Mikro Martias Kasim dan Kepala Unit BRI Simpang Haru, Femilia Yulianti. Sedangkan Nenek Mariana didamping dua putra-putrinya.
Mau diapakan uang sebanyak itu Nek? “Sabagian untuak pambayia utang, sabagian lai disimpan se di rekening (Sebagian buat bayar utang, sebagian lagi disimpan saja di rekening),” jawabnya sambil memperlihatkan buku rekening barunya yang dibuatkan pihak BRI. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar