Featured Video

Jumat, 09 September 2011

'Anak Jenderal' Penganiaya Febriansyah Ternyata Anak Pamen Polri


E Mei Amelia R - detikNewsJakarta - Kepolisian Sektor Tanjung Duren memastikan jika penganiaya Febriansyah Syamsi (21), mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta, bukan anak jenderal. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku sebagai anak dari perwira menengah (Pamen) polisi, Kombes JU.

"Pengakuannya anak dari Kombes JU, tapi kita sendiri belum mengkonfirmasi ke yang bersangkutan (Kombes JU) karena tidak ada kaitannya juga dan yang jelas prosesnya tetap berlanjut," jelas Kapolsek Tanjung Duren Kompol Arif Budiman saat dihubungi wartawan, Kamis (8/9/2011).



Meski demikian, kata dia, polisi tetap menelusuri pengakuan pelaku mengingat nama belakangnya yang sama (Umboh) dengan Kombes JU.

"Kalau dilihat namanya Umboh, ya mungkin saja. Tapi Umboh itu kan marga dan tidak ada bukti mendukung seperti akta kelahiran yang menyebutkan kalau pelaku anak yang bersangkutan (Kombes JU)," ujarnya.

Hukum tetaplah hukum. Benar atau tidak pelaku anak atau keluarga dari anggota polisi, polisi tetap memproses tindak pidana tersebut.

"Prosesnya tetap berlanjut," katanya.

Keterangan Febriansyah, pelaku mengaku sebagai anak jenderal saat melakukan penganiayaan terhadapnya. Namun, setelah dikonfirmasi polisi, pelaku bukan anak jenderal.

"Nggak ada itu," tegas dia.

Sebelumnya, polisi menyebut bahwa dua di antara dua pelaku merupakan kakak-beradik. "Alexander G Umboh (24) dan Raja Umboh (14) kakak-adik, Marcel (21) sepupunya," kata Arif kemarin.

Kombes JU ini diduga yakni Kombes James Umboh yang kini menjadi Karo Renma di Polda Bali. Sayangnya, James yang dikonfirmasi mengenai peristiwa ini tidak memberikan respons.

"Bentar, bentar," kata James.

Seperti diketahui, Febriansyah dianiaya salah satu dari tiga pelaku saat memarkirkan mobil Honda Civic miliknya di depan rumah makan Padang di Jl Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (6/9) lalu. Sementara dua lainnya merusak mobil Febri dengan gagang senjata api hingga kaca depan-belakang dan spionnya pecah. Perkelahian itu dipicu karena Febri tidak memberi jalan kepada pelaku saat pelaku hendak keluar dari gang sempit di seberang minimarket 7Eleven.


(mei/ndr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar