Featured Video

Rabu, 23 November 2011

PT SEMEN PADANG JANGAN DITUTUP Pabrik akan Dibangun, 1.000 Orang Direkrut

Padang, Singgalang
PT Semen Padang akan membangun pabrik Indarung VI dengan investasi Rp3,5 triliun, jika urusan tanah 412 hektare segera selesai. Pabrik ini akan merekrut 1.000 tenaga langsung dan 3.000 orang tidak langsung. 
“Mayoritas yang akan kita terima tamatan SLTA dan D3, diutamakan masyarakat Sumbar,” kata Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang, Agus Boing Nurbiantoro kepada Singgalang, Selasa (22/11).

Rencana itu seharusnya sudah terjadi 2010 atau 2011 ini. Namun sayang, lokasi bahan baku seluas 412 hektare, masih terkendala. Perseroan, Pemprov dan DPRD Sumbar serta Pemko dan DPRD Padang sedang membuat skema penuntasan masalah tersebut.
Menurut data yang ada di Singgalang, pemerintah pusat sudah mengeluarkan izin, ting-gal pengesahan RTRW dari DPRD Sumbar. Jika tak keluar-keluar juga, maka ‘selamat tinggal Semen Padang’. Sebab pabrik itu segera ditutup.
“Wak sabana nio karajo di Semen Padang,” kata Putri mantan mahasiswa Unand, kemarin. Ia masih belum dapat kerja dan telah memasukkan lamaran ke perusahaan itu.

20 ribu lebih
Humas PT Semen Padang, Daconi yang dikontak secara terpisah kemarin menyebutkan, Semen Padang merekrut karyawan terakhir pada 2010. Waktu itu diperlukan 340 orang. Lamaran yang masuk 20 ribu lebih, 75 persen dari Sumbar. Mereka yang diterima tamatan SLTA dan D3. 
Saat ini perusahaan itu mempekerjakan 4.000 karyawan langsung. Hasil analisa manajemen PT Semen Padang, sebanyak 281 ribu sampai 300 ribu orang saat ini menggantungkan hidup pada pabrik yang menjadi idola sebagai tempat bekerja bagi generasi muda Sumbar. Jika pabrik itu dibangun, setidaknya 600 sampai 700 orang warga Sumbar akan bisa bekerja di sana.
Saat ini ada 102.363 orang pengangguran di Sumbar. Mereka terdiri dari sarjana S1 sebanyak 28.059 orang, D3 (14.394) D1 dan D-II sebanyak 6.837 orang.

Kaget
Kabar akan ditutupnya PT.Semen Padang sepuluh tahun lagi gara-gara lahan yang akan dimanfaatkan untuk bahan baku semen tak jelas ujung pangkalnya atau ada pihak-pihak tertentu yang mempersulit, membuat warga Pessel takajuik. 
“Kami kaget mendengar kabar PT.Semen Padang akan ditutup. Kalau itu terjadi, tak terbayang dampak yang bakal muncul. Sebab, PT.Semen Padang adalah aset terbesar Sumatra Barat, urat nadi perekonomian dan ladang pekerjaan sebagian masyarakat. Berapa banyak orang yang bakal menganggur, harga semen akan melonjak dan lainnya,” kata pemuka masyarakat Pessel, Rusli Datuak Rajo Batuah ketika dihubungi Singgalang kemarin.
Menurut dia, pihak-pihak yang berkompeten segera mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi PT Semen Padang. 
Tidak ada masalah yang tidak bisa dicarikan solusinya asal ada niat untuk itu. Kalau ada pihak yang mempersulit untuk mendapatkan lahan bahan baku semen, berarti mereka tak punya nurani. 
Apapun dalihnya, PT Semen Padang harus dipertahankan. Sebab, keberadaannya menjadi nafas kehidupan masyarakat. 
Berapa banyak masyarakat miskin yang dibantunya untuk membuka serta mengembangkan usaha ekonomi, menyalurkan beasiswa bagi anak-anak keluarga miskin dan memberikan bantuan bagi korban bencana alam.
“Tak usahlah disebut satu persatu. Yang jelas, kepedulian PT.Semen Padang selama ini terhadap kehidupan masyarakat Sumatra Barat terlihat nyata di lapangan. Ketika masyarakat dilanda musibah, PT Semen Padang langsung turun tangan membantu,” ungkapnya.
Hal senada dikemukakan, Syafran, 48, seorang warga saat dimintai pendapatnya. Ia menilai, bila PT Semen Padang tutup, masalah besar akan muncul. 
Oleh karena itu, persoalan yang terjadi harus diselesaikan secara bijaksana agar PT Semen Padang tetap eksis. Tidak hanya bidang ekonomi, tetapi juga bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan olahraga. 
Abdi, 25, salah seorang pencari kerja ikut prihatin dengan kabar akan ditutupnya PT Semen Padang. 
“Kalau memang demikian, maka peluang kerja untuk kami lenyap sudah. Pemerintah jangan tinggal diam. Tetapi harus bergerak cepat menyelesaikan persoalan yang cukup krusial tersebut, jangan dibiarkan berlarut-larut,” pintanya. (003/401/214)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar