Featured Video

Jumat, 13 Januari 2012

Subsidi Dibatasi, Harga Makanan dan Minuman Melonjak


Subsidi Dibatasi, Harga Makanan dan Minuman Melonjak
(TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)
Ilustrasi

JAKARTA - Kebijakan pemerintah akan melakukan program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi per 1 April mendatang akan berdampak signifikan pada industri makanan dan minuman (mamin).

Naiknya biaya produksi akan dirasakan industri yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).
Sekretaris Jenderal GAPMMI, Franky Sibarani kepada Tribunnews.com mengatakan, pembatasan BBM ini berdampak pada "melarnya" biaya produksi mencapai di kisaran 30-40 persen.
"Untuk mamin dampaknya, biaya distribusi akan naik 30-40 persen. Karena semua mobil yang digunakan plat hitam. Kendaraan pembawa bahan baku dan distribusi makanan dan minuman harus membeli BBM non subsidi, sebab kendaraannya itu memakai mobil pelat hitam (pribadi)," ungkap Franky, di Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Lebih lanjut ia mengemukakan bertambahnya biaya produksi karena program pembatasan BBM, akan berdampak juga pada harga jual mamin itu sendiri. Apalagi, dengan rencana pemerintah juga akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun ini juga.
Namun, saat ditanya berapa besaran kenaikan harga karena pembatasan BBM subsidi dan TDL, ia mengatakan semua masih dihitung dan belum menentukannya. "Ya ke Harga. Tapi kita belum putuskan besarannya. Karena bersamaan juga TDL naik. Jadi masih dievaluais lagi.
Ditegaskan Franky, dari sejak awal, pihaknya lebih setuju BBM naik. Misalnya naik 500. Tapi kalau dibatasi, akan muncul potensi 'pelanggaran-pelanggaran' di lapangan. "Bagaimanapun setiap, ada disparitas harga, akan menimbukan peluang 'kejahatan'," usulnya.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan program pembatasan BBM bersubsidi diterapkan di Jawa-Bali per 1 April 2012. Di Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua akan berlaku tahun 2013 dan 2014. Hanya angkutan umum, pelayanan umum dan sepeda motor yang berhak memakai BBM subsidi.
Selanjutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan akan segera merealisasikan program pengalihan bahan bakar minyak (BBM) menuju bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan umum. Sebanyak 44 ribu alat konversi (converter kit) akan dibagi kepada angkutan umum.

Penulis: Srihandriatmo Malau  |  Editor: Hendra Gunawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar