Featured Video

Jumat, 02 Maret 2012

MIN GUNUNG PANGILUN DILIBURKAN


SEJUMLAH SEKOLAH DIGENANGI AIR
PADANG,Hujan yang mengguyur Kota Padang sepanjang, Kamis (1/3), menyebabkan aktivitas belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Gunung Pangilun lumpuh.

Murid terpaksa diliburkan karena ketinggian air men­capai betis orang dewasa.
Di gerbang sekolah, di pajang sebuah papan peng­umuman sebagai pemberitahuan kepada para orang tua siswa yang mengantar anaknya, bahwa siswa diliburkan. Dan peristiwa seperti ini selalu terjadi setiap kali hujan lebat mengguyur daerah ini.
Kepala MIN Gunung Pangilun Padang, Yakub, SPdI kepada Halu­an Kamis (2/3), di Padang menje­laskan, pihak madrasah terpaksa meliburkan siswanya karena sangat berbahaya bila siswa tetap belajar. Air yang tergenang diyakini lebih menarik perhatian siswa sehingga saat istirahat dipastikan mereka akan bermain air.
“Ruang kelas sebenarnya tidak dimasuki air karena letaknya lumayan tinggi. Tetapi kita tidak mau ambil risiko, siswa dipastikan akan bermain air di halaman yang ketinggian airnya mencapai betis orang dewasa. Kalau mereka terje­rembab atau jatuh di air, ten­tunya pihak sekolah yang disalahkan,” katanya.
Banjir seperti ini rutin di alami MIN Gunung Pangilun Padang. Begitu pula Raudhatul Atfal (RA) setingkat TK yang berada di sebelahnya, MTsN hingga MAN 2 Padang yang merupakan kawasan Madrasah Terpadu. Tetapi siswa MTsN dan MAN 2 Padang tetap dapat bersekolah karena siswanya sudah bisa memahami kondisi banjir tersebut. Sedangkan MIN dan RA terpaksa diliburkan.
Penyebabnya adalah karena saluran air atau drainase jalan Gajah Mada yang bermuara ke sungai di Jembatan Siteba, tersumbat. Empat drainase milik sekolah yang dipimpinnya menjadi tak berguna, karena tidak  mampu menyalurkan air ke drainase jalan.
Selain itu gencarnya pem­bangunan gedung bertingkat di kawasan itu juga tidak memper­hatikan saluran air ini. Tak heran bila drainase dipenuhi pasir. Lalu sebuah pipa PDAM yang membe­lintang di saluran air juga dite­ngarai menjadi penyebab penghalang laju air.
“Kita berharap, pihak-pihak terkait dapat melakukan pengerukan pasir atau sedimen di saluran air atau drainase jalan itu. Begitu pula keberaan pipa PDAM di saluran air, bila memungkinkan dibenam­kan saja di tanah,” katanya.
Banjir kali ini dinilai paling besar diantara banjir yang pernah terjadi. Sebab, kata Yakub, ruangan kerjanya baru kali ini dimasuki air. Dan nyaris saja soal ujian pra ujian Akhir Madrasah se-Sumbar yang disimpan di sekolah itu terendam air.
Dan memang dari pantauan Haluan, jalan Gajah Mada tepatnya di depan MAN 2 selalu tergenang air di saat hujan. Lalu ruas jalan menuju Madrasah Terpadu yang terdiri dari RA, MIN, MTsN serta MAN 2 Padang juga digenangi air setinggi betis. Di ujung jalan menuju PDAM Padang itu juga terdapat STKIP PGRI Padang. (h/vie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar