Featured Video

Senin, 09 April 2012

Makna Siriah Langkok


Sirih adalah  salah satu symbol yang sering di pakai dalam penyelenggaraan adat di Minangkabau. Hampir semua perhelatan dan pesta adat disuguhi dengan sirih langkok. Menghadirkan sirih dalam suatu acara tentu bukan hanya sekedar iseng, jelas ada makna yang terkandung dalam kehadiran sirih tersebut. Kehadiran sirih pada acara berbeda akan memberikan makna yang berbeda pula. Dalam sebuah buku adat menyebutkan, adanya Sirih Langkok dalam Carano menjadikan lambang  kebersamaan kedamaian dan persahabatan.

Desebut sirih langkok (lengkap) karena dalam menghidangkannya tidakcukup hanya  sebatas daun sirih saja. Akan tetapi  juga dilengkapi dengan unsur lain seperti Buah Pinang, Sadah, Kapur Sirih, dan Gaambir. Persatuan antara empat unsur ini melambangkan perbauran antar kelompok masyarakat yang dipadu menjadi satu. Perpaduan ini juga akan menghasilkan sebuah kekuatan baru yang disebut masyarakat.
Unsur yang ada dalam sirih langkok adalah :
  1. Daun Siriah,  warna hijau, rasonyo Padeh.
  2. Buah Pinang, Warna Kuning, rasonyo Paik.
  3. Gambir,  Warna Coklat , Rasonyo Kalek (Ketir).
  4. Sadah (kapur sirih), Warna Putih dan rasonyo Masin.
Manunggalnya ke empat warna dan rasa inilah yang menghasilkan corak warna baru serta rasa baru yang berbeda dari aslinya. Yaitu warma merah dengan rasa yang enak (lamak manih)  yang melambangkan meleburnya semua perbedaaan dalam kepentingan,  kelompok atau suku di Ranah Minang menjadi satu kesatuan masyarakat .  Inilah Minangkabau.
Gurindam Pasambahan
Mako diricak siriah jo pinang
Dibaruik sadah jo Gambia
Diupah manjadi Satu
Dimakan pamerah bibia
Sarinyo naik kaparoman
Lamaknyo tinga di rakuangan
Kaganti ambalau baso-basi
Silaturrahmi salamoko

Saat-saat kehadiran Sirih dalam adat dan maknanya :
  1. Menyambut/ menyonsong  tamu undangan, siriah jo pinang  melambangkan tanda suka menerima.
  2. Menyampaikan kandak Permohonan/ permintaan, siriah jo pinang  melambangkan ketulusan (pitiah hati).
  3. Dalam sidang sengketa adat, siriah jo pinang  melambangkan berakhirnya persengketaan (perselisihan).
  4. Mamapek Cupak Buatan (mensahkan Undang Undang adat), Jika terhidang siriah jo pinang  dalam carano di balai balai menjadi pertanda selesainya ataran yang di buat, Sepakat korong jo majelis tinggal nagari
malewakan (menjalankannya).(GS)
Sumber : Majalah saran Edisi : 10/Tahun IV/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar