Featured Video

Rabu, 30 Mei 2012

Mendisiplinkan Diri Kunci Keberhasilan Para Siswa SMAN 1 Padang Peraih UN Terbaik IPS se-Sumbar


(ki-ka) Nadya Putri Zola, Erita Yulia Sihombing dan Hilda Hilmasumi.
Tak hanya terbaik IPA, siswa SMAN 1 Padang juga menoreh prestasi terbaik ujian nasional (UN) di bidang IPS se-Sumbar. Prestasi itu diraih Erita Yulia Sihombing, Nadya Putri Zola dan Hilda Hilmasumi.


TARGET saya hanya lulus dengan nilai bagus. Saya tak pernah menyangka bakal menjadi juara pertama bidang IPS se-Sumbar,” kata Erita Yulia Sihombing, kepada wartawan, di lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation, Ratulangi, akhir pekan lalu.

Erita termasuk anak pintar di seko­lah. Walau tak selalu mendapatkan ranking pertama, dia tak pernah lepas dari tiga besar.

Erita menuturkan, prestasi yang ditorehnya berkat dukungan para guru yang luar biasa membimbing mereka. Namun begitu, semuanya berpulang dari kemauan kuat para siswa untuk meraih yang terbaik. 

“Entah kenapa Bang, menjelang UN itu timbul motivasi belajar yang kuat. Ham­pir tiap hari saya bahas soal-soal UN mau­pun Seleksi Nasional Masuk Pergu­ruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bidang IPS. Baik di bimbingan belajar maupun di rumah,” kata peraih nilai akhir UN 54,90 ini.

Erita merasa soal-soal UN bidang IPS relatif berat dibanding soal UN IPA.

”Kalau IPA Bang, kan pasti ja­wabannya. Ada rumusnya ataupun hafalan. Beda sama soal UN IPS. Butuh analisa ta­jam, serta penafsiran soal,” ung­kapnya.

Untuk itu, kata Erita, perlu pengasahan otak agar analisa pemikiran ini makin tajam. “Jika nggak diasah dengan ba­has-bahas soal secara in­tens, analisa soal akan susah. Itu terasa banget ketika ujian berlangsung,” ujarnya.

Menjelang UN, Erita ma­kin intens berdiskusi kelom­pok dengan teman-te­man mem­­bahas soal-soal. “Dengan dis­­kusi dan berdebat, ilmu ter­ba­ru terkait tiap mata pela­ja­ran pun diperoleh,” ucap Erita.

Mendisiplinkan diri sen­diri, adalah salah satu kunci ke­suksesan bagi Erita. Kini, Erita menunggu pengumuman ma­hasiswi undangan di Fa­kultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Ad­ministrasi Fiskal Universitas In­donesia. “Saya sangat me­nyukai ilmu di bidang fis­kal. Doakan saja Bang, saya dite­rima di UI,” harap gadis ber­usia 18 tahun ini.

Perasaan sama juga dira­sa­kan Nadya Putri Zola, siswa ter­baik kedua UN bidang IPS. Pres­tasi yang diraihnya tak se­mu­dah dibayangkan dan bu­tuh persiapan matang sejak masuk SMA.

“Ketika memilih jurusan IPS, memang sempat terjadi pe­nolakan dari orangtua. Orang­tua cenderung meminta saya masuk jurusan IPA. Ka­rena saya ingin menjadi akun­tan, orangtua pun akhirnya menyetujui,” kata Nadya Putri Zola.

Anak Kepala Dinas Perta­nian Peternakan Kehu­tanan dan Perkebunan (Disper­nak­hut­bun) Padang, Corri Saidan itu pun berupaya mem­buk­ti­kan bahwa pilihannya adalah yang terbaik bagi masa de­pan­nya. Itu pula yang me­mo­tivasi Nadya giat belajar agar tidak mengecewakan orang­tuanya.

“Menghadapi UN saya ng­gak punya trik khusus. Paling lebih banyak membahas soal-soal UN tahun-tahun se­belum­nya. Di samping itu, ya fo­kus menerima pelajaran se­kolah mau­pun di bimbingan be­lajar. Plus ibadah,” ucap pe­raih nilai akhir UN, 54,50 ini.

Nadya juga membocorkan kunci kesuksesannya berkat ke­disiplinan diri. Nadya me­mang sangat disiplin dalam mengatur waktu belajar dan waktu senggang. “Paginya se­kolah, sorenya bimbel dan ha­bis magrib dua jam mengu­lang mata pelajaran,” ujar ca­lon mahasiswi akuntansi Uni­versitas Indonesia itu.

Bagaimana pula Hilda Hil­masumi, siswa terbaik keti­ga hasil UN bidang IPS? Kisah Hil­da menarik dari kedua te­mannya tersebut. Bila Erita dan Nadya memang dikenal lang­ganan juara kelas,  ke­mam­puan Hilda dalam kese­hariannya justru rata-rata air.

Nggak nyangka, Bang. Se­bab, nggak pernah juara di ke­las sebelumnya. Bunda pas di­beritahu pun kaget, dan nggak henti-henti ngucap syu­kur,” ujarnya.

Hilda mengatakan, ke­sia­pan­nya menghadapi UN ter­motivasi saat mengikuti lomba Smapsic yang diadakan SMAN 1. “Saya pun ikut perlombaan. Nah, di sanalah tebersit niat belajar lebih giat lagi,” katanya.

Sebulan menjelang UN, Hilda makin keranjingan mem­bahas soal-soal UN di rumah dan di tempat kursus. “Ngebut tiap malam belajar soal-soal UN. Kalo nggak gitu, ya bisa nggak sukses. Seka­rang jerih payah itu terbayar,” tuturnya bangga.

Terhadap keberhasilan anak-anak didiknya itu, Kepala SMAN 1 Padang Wellita mem­benarkan bahwa kunci keber­hasilan sekolah yang dipim­pinnya itu adalah pene­rapan disiplin. Bukan saja pada sis­wa, tapi juga diterapkan pada seluruh warga sekolah; pega­wai dan guru.

Penegakan disiplin dimulai da­ri seorang pemimpin, mi­sal­nya tidak terlambat da­tang ke sekolah. Sebagai pemimpin yang ingin menegakkan disi­plin, Wellita harus datang lebih awal dari warga sekolah lain­nya.

Bagi mantan Kepala SMA Agam Cendekia ini, mem­perlihatkan contoh pada warga sekolah adalah cara efektif menegakkan disiplin. “Khusus untuk siswa, disiplin dalam belajar juga diterapkan. Ketika belajar di kelas, siswa harus fokus belajar, dan tidak mela­kukan pekerjaan lain,” ung­kapnya.

Berbagai program sekolah juga dirancang agar mutu pendidikan di sekolah berlabel Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) ini, terus meningkat. Yakni, guru harus memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar.

Ketika guru mengajar ten­tu harus memiliki kemam­puan dan kesiapan. Untuk itu, para guru harus rajin ikut seminar dan berbagai pelatihan. “Satu lagi, mengupayakan 12 guru men­dapatkan sertifikat cam­bridge dari lembaga pendi­dikan internasional. Kini ada dua guru kami yang memiliki sertifikat internasional,” je­lasnya.

Khusus siswa, Wellita mem­beri kesempatan yang luas mengikuti berbagai pe­r­lombaan terutama aka­demik. “Kita menganjurkan siswa ikut ber­bagai perlombaan. Dengan be­gitu, akan banyak ilmu yang di­dapatkan siswa di luar pela­jaran akademik,” ulasnya.

Pj Disdik Padang, Indang Dewata berharap prestasi para siswa SMAN 1 Padang memo­tivasi para siswa dan sekolah lain­nya untuk berprestasi. “Saya mengharapkan pola be­lajar siswa dapat diperbaiki, se­hingga muncul semangat siswa menjadi yang terbaik,” harapnya.

Kepala Cabang Ganesha Operation Sumbar, Nesyandri me­ngaku bangga dengan pres­tasi yang ditoreh peserta bim­bel­nya. “Prestasi ini tidak be­gitu saja diperoleh para sis­wa itu. Mereka telah mem­persiap­kannya sejak dini. Sela­mat atas prestasi yang membanggakan ini,” pujinya. (***)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar