Featured Video

Jumat, 01 Juni 2012

40 KARYAWAN BANK NAGARI NYARIS HANYUT



Hujan deras disertai badai yang melanda Kota Padang, sejak sore hingga  malam, Kamis (31/5), nyaris sebagian ruas jalan lumpuh. Selain banjir di be­berapa titik, pepohonan di pinggir jalan tampak bertumbangan dan beberapa menimpa rumah warga.

Papan reklame ukuran besar juga roboh menghimpit kendaraan. Kapal nelayan yang ter­tambat di Pantai Muaro, hanyut diba­wa gelombang ke tengah laut. Bahkan di Pampangan Lubuk Begalung, satu rumah tertimbun longsor. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Sementara jumlah kerugian belum bisa dipastikan.

Pantauan Ha­luan di lapangan, tampak tiga unit mobil yang sedang ter­parkir di depan Toko Fuji Film di Jalan Pemuda tertim­pa papan reklame. Kondisi mobil penyot-penyot. Tim Basarnas, BPBD Padang, Rapi dan KSB se-Padang berjibaku di lapangan menga­vakuasi warga yang terjebak.
Sekian banyaknya kejadian, yang paling tragis adalah sedikitnya 40 karyawan Bank Nagari Cabang Padang, di By Pass, Ampalu, Ke­ca­ma­tan Lubuk Begalung, nyaris menjadi korban terseret arus yang deras.
Selain itu, mobil salah satu milik karyawan Bank Nagari bernama Putra saat parkir di tempat parkir Bank Nagari dibawa arus hingga ke kolong jembatan. Beruntung di dalam mobil merek Toyota Avanza ini tidak ada orang.
Salah satu relawan Rapi Provin­si Sumbar Herwin menyebutkan, saat hujan menguyur Kota Padang, pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa ada 40 orang karyawan Bank Nagari terjebak dan satu unit kendaraan roda empat dibawa arus.
“Di lokasi ini arus sangat deras dan tinggi air mencapai sedada orang dewasa, karena Kantor Bank Nagari ini dekat sekali dengan bandar sungai,” kata Herwin di lokasi kejadian kepada Haluan, Kamis (31/5) sore.
Dikatakannya, untuk menye­lamatkan karyawan tersebut pihak­nya menggunakan tali dengan panjang 200 meter, sehingga para korban ini memegang tali tersebut untuk mencapai ke tepi jalan.
“Empat puluh orang tersebut, terdiri dari 23 wanita dan 17 pria. Semua karyawan ini berhasil diselamatkan hingga pukul 20.15 WIB,” jelasnya.
Namun selain dari petugas Rapi, kata Herwin, beberapa petugas lain dari Basarnas, BPBD Padang ikut membantu menye­lamatkan mereka. Selain itu, satu unit mobil dan petugas dari Palang Merah Indonesia disiapkan di lokasi kejadian.
Lebih kurang, ada tujuh titik pohon yang tumbang sepanjang jalan Kota Padang.  Di dekat SMA Negeri 2 Padang, sebuah rumah tertimpa pohon. Kejadian serupa juga terjadi di depan Hotel Inna Muara, sebuah rumah mewah tertimpa pohon.
Banyaknya pohon yang tumbang membuat kemacetan di beberapa titik seperti di Sawahan, di depan Puskesma Koto Tangah, depan Hotel Hang Tuah, di Jalan Mongonsidi, dekat Gor Prayoga, di Jalan Ujung Gurun, tepi laut dekat rumah makan Pujasera, Pasie Nan Tigo, Purus Tiga, dan Simpang Haru.
Sementara itu di Pengambiran, dua warga terjebak di dalam rumah akibat banjir. Terlihat beberapa petugas dari mencoba mengeva­kuasi mereka. Sedangkan di Ampa­lu, sebuah mobil hanyut. Di Pantai Muaro, basisnya nelayang, banyak kapal yang hanyut ke tengah laut dibawa gelombang dan badai.
Selain pohon tumbang, Kota Padang juga dikepung oleh banjir. Hampir seluruh kawasan Kota Padang tergenang air. Bahkan di depan SD 03 Alai, banjir mencapai ketinggian 1,5 meter.
Air juga menggenangi Lapai, Air Tawar Barat, By Pass depan terminal Bengkuang, Maransi, Anduring, Sutan Syahril, Gurun Laweh, Banuaran, Jundul, Pondok, Lubuk Lintah, Jalan Aru. Sedang­kan untuk pemadam listrik yakni di kawasan M. Yamin, Anduring, Sutan Syahril, dan Banuaran.
Saat hujan dan badai berlang­sung, listrik di sebagian wilayah kota padam dan banyak lampu lalu lintas yang tidak berfungsi sehingga menimbulkan kemacetan.
Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal mengugkapkan, saat Kota Padang diguyur hujan pihaknya langsung memberikan informasi kepada petugas agar melakukan patroli di beberapa ruas yang dianggap rawan.
Selain itu, kata Dedi, beberapa anggota KSB yang berada di setiap kecamatan agar mengontrol daerah­nya masing-masing. Setelah itu diinformasikan kepada BPBD Kota Padang agar petugas dapat langsung turun ke lokasi.
“Seluruh anggota saya dan KSB yang berada di setiap kecamatan turun semua untuk menyelamatkan masyarakat dengan terjadinya banjir, pohon tumbang,” ungkapnya.
Lion Tujuan Padang Mendarat di Pekanbaru
Sementara itu, pesawat Lion dari Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, tujuan Padang, terpaksa mendarat di Pekanbaru, Riau. Ini terjadi karena Padang sedang diguyur hujan deras.
“Memang benar, ada satu pesa­wat Lion terpaksa mendarat di bandara kita. Ini disebabkan di Padang lagi guyur hujan deras,” kata OIC Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Ibnu Hasan saat seperti dikutip detikcom, Kamis (31/5) malam.
Menurut Ibnu, pesawat Lion dengan nomor perbangan JT 923 terpaksa mendarat di Bandara SSK II sekitar pukul 18.00 WIB. Ada sekitar 3 jam penumpang terpaksa turun sampai menunggu kabar cuaca kembali normal.
“Pesawat Lion akhirnya berang­k­at ke Padang lagi sekitar pukul 20.30 WIB. Ini setelah mendapat informasi dari bandara Padang bahwa situasi hujan sudah reda,” kata Ibnu.
Sementara itu, pantauan detik­com, malam ini kota Pekanbaru juga mulai turun hujan. Angin kencang dan suara petir juga saling bersahutan. (h/nas/ang/naz)



http://www.harianhaluan.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar