Cristiano Ronaldo
Getafe memberikan mimpi buruk bagi Real Madrid di jornada kedua La Liga Spanyol musim 2012/2013. Bertandang ke markas Getafe, El Real yang lebih diunggulkan takluk dari tuan rumah dengan skor 1-2.
Bertarung di Coliseum Alfonso Perez, Senin (27/8) dini hari WIB, Madrid sebenarnya mendominasi permainan. Bahkan Los Blancos sempat unggul lebih dulu lewat gol striker Gonzalo Higuain di menit ke-28.
Mengandalkan kuarter Angel Di Maria, Lassana Diarra, Cristiano Ronaldo dan Higuain di lini serang, Madrid tampil menyerang. Higuain yang dicadangkan pada leg pertama Piala Super Spanyol kontra Barcelona, seolah ingin unjuk gigi. Koneksi Argentina pun terjalin antara Di Maria dengan Higuain yang melahirkan gol pertama bagi Madrid.
Babak pertama Madrid menguasai permainan. Los Blancos unggul ball possession 69 persen berbanding 31 persen. Dari tujuh tembakan yang dilepaskan, tiga di antaranya tepat sasaran, dua dari Ronaldo dan satu dari Higuain. Sebaliknya, Getafe tak mampu menciptakan satu pun ancaman berarti ke gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas sepanjang paruh pertama.
Memasuki babak kedua, tempo permainan berjalan sedang. Madrid masih menguasai permainan. Sayangnya, keasyikan menyerang di babak kedua, membuat barisan pertahanan Madrid yang dihuni Fabio Coentrao dan Raul Albiol sedikit mengendur. Akibatnya, Getafe menghukum dengan gol Juan Valera yang memanfaatkan free kick Barrada.
Gol itu membuat Madrid tersengat. Pelatih Jose Mourinho mengubah pola permainan timnya. Pelatih asal Portugal itu menarik Diarra dan memasukkan Karim Benzema.
Tapi taktik pelatih Getafe, Luis Garcia Plaza yang melakukan dua perubahan dari saat melawan Sevilla di jornada sebelumnya efektif meredam serangan brutal Madrid. Luis Grazia memasukkan Barrada menggantikan Pedro Leon, yang tidak dimainkan sebagai bagian klausul peminjamannya dari Madrid. Sementara posisi Mehdi Lacen di lini tengah diisi Xavi Torres.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Petaka bagi Madrid datang di menit ke-75 saat Getafe menghujam gawang Madrid lewat serangan balik cepat. Adalah Barrada yang menjadi pahlawan Getafe usai mencatatkan namanya di papan skor. Kekalahan Madrid kian buruk, setelah wasit Miguel Perez Lasa mengkartumerahkan pemain cadangan Fabio Coentrao.
Susunan pemain:
Getafe (4-2-3-1): Moya; Valera (kuning 44", gol 53"), Alexis, Abraham (Lopo 50"), M Torres; Michel (kuning 54"), X Torres (kuning 89"); Barrada (gol 75") (Lacen 85"), Lafita, Castro; Miku (Colunga 70").
Cadangan: Codina, Lopo, Mane, Gavilan, Lacen, Sarabia, Colunga.
Madrid (4-2-3-1): Casillas; Arbeloa, Albiol (kuning 76"), Ramos, Marcelo (Callejon 74"); Diarra (Benzema 59"), Alonso; Di Maria (Morata (79"), Ozil, Ronaldo; Higuain (gol 28").
Cadangan: Adan, Varane, Coentrao (merah 93"), Khedira, Benzema, Callejon, Morata.
Bertarung di Coliseum Alfonso Perez, Senin (27/8) dini hari WIB, Madrid sebenarnya mendominasi permainan. Bahkan Los Blancos sempat unggul lebih dulu lewat gol striker Gonzalo Higuain di menit ke-28.
Mengandalkan kuarter Angel Di Maria, Lassana Diarra, Cristiano Ronaldo dan Higuain di lini serang, Madrid tampil menyerang. Higuain yang dicadangkan pada leg pertama Piala Super Spanyol kontra Barcelona, seolah ingin unjuk gigi. Koneksi Argentina pun terjalin antara Di Maria dengan Higuain yang melahirkan gol pertama bagi Madrid.
Babak pertama Madrid menguasai permainan. Los Blancos unggul ball possession 69 persen berbanding 31 persen. Dari tujuh tembakan yang dilepaskan, tiga di antaranya tepat sasaran, dua dari Ronaldo dan satu dari Higuain. Sebaliknya, Getafe tak mampu menciptakan satu pun ancaman berarti ke gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas sepanjang paruh pertama.
Memasuki babak kedua, tempo permainan berjalan sedang. Madrid masih menguasai permainan. Sayangnya, keasyikan menyerang di babak kedua, membuat barisan pertahanan Madrid yang dihuni Fabio Coentrao dan Raul Albiol sedikit mengendur. Akibatnya, Getafe menghukum dengan gol Juan Valera yang memanfaatkan free kick Barrada.
Gol itu membuat Madrid tersengat. Pelatih Jose Mourinho mengubah pola permainan timnya. Pelatih asal Portugal itu menarik Diarra dan memasukkan Karim Benzema.
Tapi taktik pelatih Getafe, Luis Garcia Plaza yang melakukan dua perubahan dari saat melawan Sevilla di jornada sebelumnya efektif meredam serangan brutal Madrid. Luis Grazia memasukkan Barrada menggantikan Pedro Leon, yang tidak dimainkan sebagai bagian klausul peminjamannya dari Madrid. Sementara posisi Mehdi Lacen di lini tengah diisi Xavi Torres.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Petaka bagi Madrid datang di menit ke-75 saat Getafe menghujam gawang Madrid lewat serangan balik cepat. Adalah Barrada yang menjadi pahlawan Getafe usai mencatatkan namanya di papan skor. Kekalahan Madrid kian buruk, setelah wasit Miguel Perez Lasa mengkartumerahkan pemain cadangan Fabio Coentrao.
Susunan pemain:
Getafe (4-2-3-1): Moya; Valera (kuning 44", gol 53"), Alexis, Abraham (Lopo 50"), M Torres; Michel (kuning 54"), X Torres (kuning 89"); Barrada (gol 75") (Lacen 85"), Lafita, Castro; Miku (Colunga 70").
Cadangan: Codina, Lopo, Mane, Gavilan, Lacen, Sarabia, Colunga.
Madrid (4-2-3-1): Casillas; Arbeloa, Albiol (kuning 76"), Ramos, Marcelo (Callejon 74"); Diarra (Benzema 59"), Alonso; Di Maria (Morata (79"), Ozil, Ronaldo; Higuain (gol 28").
Cadangan: Adan, Varane, Coentrao (merah 93"), Khedira, Benzema, Callejon, Morata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar