Limapuluh Kota, Kemarin (15/8), sekitar 16.45, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meresmikan operasional jembatan layang (fly over) Kelok Sembilan, Jorong Aieputiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota. Mobil Suzuki Grand Vitara dengan nomor polisi B 1985 IR menjadi kendaraan pertama melintasi jembatan flyover Kelok Sembilan, diikuti beberapa kendaraan lainnya.
Kendati sudah dilarang, masih banyak pengemudi berhenti di badan jembatan. Walau hanya dibuka selama arus mudik, para pengguna jalan sangat antusias menjejali jembatan di perbatasan Sumbar-Riau tersebut. Bahkan, beberapa pengemudi tetap berhenti dan berfoto-foto di badan jembatan, padahal semua itu sudah dilarang.
Menghindari kejadian yang tak diinginkan, Gubernur meminta jajaran Polres Limapuluh Kota, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) Sumbar, serta Satuan Polisi Pamong Praja berjaga-jaga selama 24 jam. “Kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengemudi. Itulah sebabnya, petugas bisa berjaga-jaga selama 24 jam,” imbau Gubernur usai pembukaan.
Hadir dalam pembukaan sementara ini Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim (Prasjal Tarkim) Sumbar Suprapto, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar Mudrika, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo Datuak Sori Marajo, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Pratomo Iriananto beserta jajarannya, PPK Satker Kelok Sembilan Dahler, serta pelaksana lapangan dari PT Waskita Karya, Rifto.
”Mudah-mudahan pembukaan sementara jembatan ini bisa membuat kendaraan dari arah Riau lebih lancar, lebih cepat, lebih nyaman dan aman,” harap Irwan. Gubernur atas nama masyarakat Sumbar, juga berharap presiden RI bisa meresmikan jembatan ini ketika semuanya sudah tuntas.
Kadis Prasjal Tarkim Sumbar, Suprapto kembali menegaskan, pembukaan jembatan Kelok Sembilan ini sifatnya sementara. Jembatan ini hanya dibuka untuk arus mudik dari arah Pekanbaru ke Payakumbuh, sedangkan kendaraan dari Payakumbuh ke Pekanbaru masih menempuh jalan biasa. Begitu sebaliknya, hanya digunakan untuk arus balik dari arah Payakumbuh ke Pekanbaru.
Meski sudah layak secara teknis, Suprapto mewanti-wanti para pengendara agar berhati-hati melewati jembatan. Misalnya, kecepatan maksimun hanya 40 km/jam. Selain itu, ada jalur penyempitan di atas jembatan guna menghindari benda jatuh dari atas tebing.
Konstruksi jembatan ini, menurut Suprapto, dibuat cukup kuat. Bahkan, kendaraan besar jenis trailer bisa melewatinya. Seluruh proyek dijadwalkan rampung pertengahan 2013 mendatang. “Melihat kondisi pekerjaannya saat ini, nampaknya tahapan pekerjaan bisa diselesaikan pertengahan tahun 2013 mendatang,” ucapnya.
Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Pratomo Iriananto mengaku sudah menempatkan personel selama 24 jam. “Selain itu, petugas juga menggunakan sepeda motor mengontrol kenyamanan dan keamanan lalu lintas di atas jalan dan jembatan Kelok Sambilan,” pungkasnya.
Di sisi lain, empat hari sebelum Lebaran (H-4) arus mudik melewati ruas jalan lintas kawasan Kelok Sembilan, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota, belum terlihat lonjakan secara signifikan. Kabag Ops Polres Limapuluh Kota sekaligus Koordinator Pos Pengamanan Lebaran, AKP Asrul Bayu kepada Padang Ekspres, memperediksi kepadatan arus lalu lintas di kawasan ini terjadi H-3 sampai H-1 nanti. “Ini butuh pengawasan ekstra dari petugas. Kami ingatkan pengendara tidak berhenti dan berfoto-foto di atas jembatan,” tegasnya.
Dorong Ekonomi Sumbar
Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas (Unand), Dr Werry Dartha Taifur meyakini dibukanya jembatan Kelok Sembilan banyak memberikan manfaat bagi ekonomi Sumbar. “Selain bisa mengurai kemacetan, Kelok Sembilan juga memberikan manfaat bagi Kota Payakumbuh. Ini sebetulnya peluang sangat baik bagi Pemko Payakumbuh. Di Bukittinggi kan sudah sumpek, harusnya sebagian kegiatan yang dilaksanakan di Bukittinggi dapat dilakukan di Payakumbuh,” ujarnya.
Rektor Unand ini juga mengimbau Pemprov Sumbar ataupun kepala daerah lainnya tidak membuat kebijakan yang berpotensi menghambat pendistribusian barang dari Padang ke Pekanbaru, atau sebaliknya. Sebab, semua itu berpotensi mematikan potensi ekonomi. “Pembukaan Kelok Sembilan jelas akan mendorong bermunculannya berbagai kegiatan, akhirnya akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” tutur putra Kubang, Limapuluh Kota ini.
Ekonom Unand lainnya, Prof Elfindri mengatakan, Kelok Sembilan aset penting bangsa, karena menghubungkan dua provinsi yang dinamikanya sangat cepat akhir-akhir ini. Khusus Sumbar, keberadaan Kelok Sembilan membuka peluang mengejar ketertinggalan dari provinsi tetangga (Riau), yang berlari kencang 10 tahun terakhir ini.
“Riau mengalami kemajuan dari berbagai segi, baik dari sisi pembangunan manusia, infrastruktur atau ekonomi. Dampak kemajuan ekonomi Riau, menjadikan Kelok Sembilan menjadi sangat strategis bagi percepatan pembangunan Sumbar. Bagaimanapun juga, Kelok Sembilan strategis tidak saja regional, namun menjadi sebuah integrasi moda transportasi darat yang penting,” tukasnya.
Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil menekankan agar pemanfaatan megaproyek ini, mestinya usai penyerahan langsung dari pemegang proyek kepada pemerintah. “Jika nanti ada kecelakaan atau musibah lainnya di jalur tersebut, yang akan dirugikan tentu masyarakat. Hal ini akan menjadi salah satu perhatian khusus DPRD dengan membicarakannya dengan komisi terkait,” katanya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar