Featured Video

Kamis, 09 Agustus 2012

Satelit Telkom-3 Hilang, Tak Cuma Telkom yang Rugi



Ilustrasi (nasaspaceflight)
Jakarta - Hilangnya satelit Telkom-3 usai diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, diyakini tak hanya merugikan Telkom saja. Namun industri telekomunikasi di Indonesia juga ikut terkena imbasnya.

"Jika memang satelit itu hilang, yang rugi bukan hanya Telkom," sesal Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Semmy Pangerapan, saat dihubungi detikINET di Jakarta.

"Tetapi industri telekomunikasi nasional karena satelit masih menjadi salah satu backbone dan akses last mile andalan untuk area-area remote yang tidak bisa dipenetrasi dengan serat optik," jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya, satelit masih sangat dibutuhkan di Indonesia karena kontur geografis yang sulit ditembus dengan jaringan serat optik. "Di kawasan timur dan pulau-pulau terpencil itu mengandalkan satelit untuk last mile dan backbone," kata Semmy.

Dijelaskan olehnya, satu satelit dengan kapasitas yang menggunakan teknologi terbaru kapasitasnya mampu mendukung 36 Mbps untuk satu transponder. "Sedangkan Satelit Telkom-3 membawa 42 transponder, dimana ada pancaran KU-band yang bisa mencapai 70 Mbps untuk satu transponder," katanya.

Pemerintah pun disarankan belajar banyak dari kasus hilangnya satelit dari Telkom dan mulai berani berinvestasi di satelit menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) untuk mendukung program tersebut.

"Sebaiknya satelit yang nantinya diinvestasi langsung pemerintah itu untuk akses telekomunikasi seperti internet, bukan penyiaran," katanya.

Seperti diketahui, peluncuran Satelit Telkom-3 dari Baikonur Cosmodrome, di Kazakhstan, Selasa dinihari (7/8/2012) telah mengalami anomali sehingga tidak mencapai orbit sesuai yang direncanakan.

Telkom sendiri telah mendapat informasi tertulis dari First Deputy General Designer & General Director dari ISS Reshetnev, Rusia, perusahaan kontraktor utama satelit Telkom-3, bahwa telah terjadi anomali pada saat peluncuran Satelit Telkom-3 di tahap pengoperasian roket peluncur Breeze-M sehingga menyebabkan satelit hanya mencapai intermediate orbit.

Saat ini, pihak ISS Reshetnev sedang melakukan investigasi lebih lanjut atas kejadian ini dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada Telkom. Melalui koordinasi intensif dengan pihak ISS Reshetnev, Telkom berharap mendapatkan informasi rinci dalam waktu dekat.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar