Featured Video

Senin, 10 September 2012

Indonesia vs Korea Utara: Berharap Gebrakan Irfan Bachdim

Irfan Bachdim bergabung dalam latihan tim nasional senior di Lapangan Timnas Senayan Jakarta
Foto: Tribunnews.com/Felix Djody Kinarwan


Tim Nasional Indonesia akan melawan timnas Korea Utara dalam sebuah laga uji coba internasional bertajuk SCTV Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2012). Dalam laga uji coba ini Indonesia takkan diperkuat sejumlah pemain pengalaman.

Adanya dualisme di PSSI membuat timnas memiliki dua tim, tim pertama versi PSSI dan versi KPSI. Dan yang akan main melawan Korea Utara nanti malam adalah timnas versi PSSI yang noatebene adalah pemain-pemain yang mentas bersama klub-klub IPL.
Kondisi itu membuat tim Merah Putih akan tampil dengan hanya segelintir saja pemain-pemain kenyang pengalaman internasional sebab pemain-pemain yang biasanya mentas di level internasional memilih bergabung bersama timnas bentukan KPSI.
Tak ada lagi wajah-wajah seperti Bambang Pamungkas, Boas Salossa, Firman Utina atau Ahmad Busthomi yang biasanya jadi andalan pasukan Garuda di level internasional. Tapi itu bukan berarti tak ada satupun pemain timnas yang pengalaman di level internasional.
Sebut saja Elie Aiboy, dan Samsidar yang pernah jadi andalan timnas di berbagai ajang kompetisi empat tahun lalu. Meski kedua pemain ini sudah lama tak memperkuat timnas tapi pengalaman keduanya cukup bisa diandalkan untuk mengimbangi para pemain Korut.
Selain itu ada juga striker Irfan Bachdim yang dinaturalisasi dan sempat populer namanya pada saat timnas Indonesia berlaga di ajang AFF Cup 2010 lalu. Irfan sendiri kemungkinan besar akan dijadikan starter pada pertandingan ini.
"Momen melawan Korea Utara akan jadi tambahan pengalaman buat kami semua. Kami berharap bisa mendapatkan yang terbaik pada pertandingan ini," kata pemain keturunan Belanda-Indonesia ini.
Pelatih timnas Indonesia, Nil Maizar memang harus memutar otak dalam penyusunan skuad yang dihuni mayoritas pemain muda tersebut. Beruntungnya di sektor pertahanan masih ada Wahyu Wiji Astanto yang punya jam terbang cukup lumayan di level internasional.
Tanto-panggilan Wahyu Wiji Astanto- setidaknya bisa diharapkan menjaga benteng pertahanan Indonesia yang diprediksi akan mendapat tekanan dahsyat dari salah satu tim kontestan Piala Dunia 2010 tersebut.
"Tapi bukan berarti kita akan bermain bertahan. Jadi, kita tunggu dia dulu menyerang, lalu mulai organisir permainan, lalu tinggal menyerang," ujar Nil Maizar
Mantan pelatih Semen Padang ini juga berharap Irfan Bachdim dan kawan-kawan dapat mengimbangi kekuatan Korea Utara. Menurutnya mental pasukan Merah Putih sudah cukup baik untuk melawan tim berjuluk "Chollima" itu.
"Mudah-mudahan pemain bisa maksimal di posisinya masing-masing. Hal ini saya harapkan bisa berjalan baik, karena kondisi, semua pemain fit untuk menjalani pertandingan nanti," katanya.
Selain Tanto, barisan belakang timnas juga akan diperkuat Hengky Ardiles, Hendra Prasetya dan Hamdi Ramdan. Sementara barisan second line akan diisi sejumlah pemain muda di antaranya Yosua Pahabol, Oktonianus Maniani, Fachruddin dan winger senior Eli Aiboy.
Sayangnya pasukan Nil Maizar tidak akan diperkuat Patrich Wanggai yang harus menuju Manokwari, Papua, untuk mengikuti acara duka kakeknya yang meninggal akhir pekan lalu. Pemain Papua lainnya, Titus Bonai kondisinya fifty-fifty lantaran baru bergabung dengan timnas akhir pekan lalu.
Tibo, panggilan Titus Bonai, sebelumnya sempat menghilang dari pemusatan latihan, dan tiba-tba muncul kembali pada Jumat (7/9) lalu. "Saya belum berbicara dengan Tibo. Kami akan meminta penjelasannya. Saya dengar dia ada masalah keluarga. Untuk itu, saya juga akan pastikan kepadanya apakah dia tetap ingin bersama timnas atau tidak," kata Nil Maizar.
Dengan kondisi demikian, barisan penyerang praktis hanya bisa mengandalkan Irfan yang punya cukup pengalaman. Selebihnya barisan depan akan diperkuat Syamsul Arif atau Cornelius Gedy untuk menambah jam terbang keduanya.
SCTV Cup 2012 ini menjadi ajang uji coba timnas senior sebelum terjun dalam turnamen Piala AFF pada akhir November mendatang. Nil Maizar setidaknya bisa menjadikan uji coba ini untuk mengukur sejauh mana kesiapan timnya.
Di sisi lain Korea Utara akan tampil dengan kekuatan penuh. Bahkan Korut difavoritkan menjadi juara SCTV Cup karena bermaterikan sebagian besar pemain yang turun di ajang AFC Challenge.
Korea Utara juga akan diperkuat empat pemain seniornya yang tampil di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan lalu. Keempat pemain tersebut adalah Ri Myong Guk, Pak Nam Chol, Ri Myong Chol dan Ri Kwang Hyok.
Beberapa perubahan dan penambahan beberapa pemain baru, membuat tim ini terlihat semakin berkembang. Salah satunya terlihat, saat Korut tampil di AFC Challenge Cup di Nepal pada awal tahun ini. Korut lolos ke putaran final Piala Asia 2015 setelah menjadi juara di AFC Challenge Cup.
Hebatnya lagi, tim ini hanya kebobolan satu gol sepanjang turnamen. Satu gol tersebut tercipta di laga final melawan Turkmenistan, yang berakhir 2-1. Pak Nam Chol pun terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) di turnamen di AFC Challengge Cup.
Turun dengan materi yang tidak berubah banyak seperti saat AFC Challeenge, Korut berharap bisa membuktikan keberanian mereka saat melawan Indonesia. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada pertandingan menentukan di pra kualifikasi Olimpiade 1976.
Korea Utara menyingkirkan Indonesia dalam drama adu penalti untuk lolos ke Olimpiade pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Senayan, Jakarta. Saat itu Indonesia dilatih Wiel Coerver dan dihuni pemain berbakat Tanah Air seperti, Anjas Asmara, Risdianto, Oyong Liza.

sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar