Featured Video

Minggu, 02 September 2012

Kapal Siluman Rp 114 Miliar Sukses Meluncur




Kapal cepat rudal (KCR) jenis trimaran di luncurkan dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest di Pantai Cacalan, Kalipuro, Banyuwangi, Jatim, kemarin (31/8). Kapal yang diberi nama KRI Klewang 625 itu merupakan kapal perang tercanggih yang dimiliki TNI-AL.


Peluncuran kapal siluman tersebut dilakukan Wakil Asisten Logistik KSAL Laksamana Pertama (Laksma) Sayyid Anwar. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ikut menyaksikan peluncuran kapal yang diklaim sebagai kapal perang paling inovatif itu.

Saat diluncurkan, KRI bernilai Rp 114 miliar itu baru rampung 90 persen. Setelah kapal berhasil diluncurkan, pekerjaan akhir akan dilakukan di dermaga Pang kalan TNI-AL (Lanal) Ba nyu­wangi Saat diluncurkan ke­marin, peralatan persenjataan modern kapal itu belum di­pasang. Say yid Anwar me­ngu­ngkapkan, KRI Klewang 625 itu merupakan kapal cepat rudal pertama yang dimiliki TNI-AL.
 Kapal tidak mudah terdeteksi radar lantaran tidak meng­gu­nakan bahan baja.

Kapal itu berbahan kom­posit. Tidak banyak negara yang memiliki kapal jenis itu. Hanya Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang memiliki kapal yang paling ekonomis di kelasnya ter­sebut. AS pun hanya memiliki em­pat unit. Kementerian Per­ta­hanan sebenarnya memesan em­pat unit, tetapi baru rampung satu. ”Kapal cepat rudal ini su­dah mendapat pengakuan,” ujar Say yid Anwar.

Kapal itu akan di lengkapi empat rudal jenis C-705 dengan jarak jelajah 120 kilometer. KRI Klewang akan menjadi littoral combat ship (LCS)  pertama milik Indonesia dan satu-sa­tunya kapal perang di dunia yang berbahan komposit serat kar­bon. 

Memang ada beberapa ne­gara pengguna kapal perang berdesain trimaran, namun tidak ada satu pun yang ber­bahan komposit serat karbon.

Dengan menggunakan kom­posit serat karbon, kapal perang itu diharapkan mampu ber­ma­nuver di atas air yang mumpuni.

”Serat karbon diyakini me­miliki kekuatan 20 kali lebih kuat dibanding baja,” kata Andi Luqman, contract manager PT Lundin Industry Invest.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar