Robert Cianflone/Getty Images
Phillip Island - Sekali lagi Dani Pedrosa kembali gagal menjadi juara dunia di kelas primer Grand Prix motor. Meski demikian ia tetap merasa bangga pada pencapaiannya di musim ini.
Pedrosa memasuki level MotoGP di tahun 2006 dengan status sebagai juara tiga kali kelas 250cc. Di musim pertamanya di kelas tertinggi itu ia menang dua kali dan finis di peringkat lima.
Selanjutnya rider Spanyol itu selalu berada di papan atas. Ia menjadi runner-up musim 2008, lalu nomor tiga di dua tahun berikutnya.
Pedrosa menjadi jadi nomor dua di tahun 2010, kalah dari Jorge Lorenzo tapi dia unggul atas Valentino Rossi, yang kala itu masih membela Yamaha. Namun, tahun lalu ia terlempar dari posisi tiga besar, dan harus puas menduduki tempat keempat.
Di musim ini performa Pedrosa sangat baik. Selama 16 seri ia menang enam kali dan hanya satu kali tidak mendapat podium, yakni saat finis nomor empat di LeMans, Prancis. Ia juga mencetak hat-trickkemenangan di Aragon, Motegi, dan Sepang.
Akan tetapi, di seri ke-17 hari ini, Minggu (28/10/2012) di Australia, Pedrosa membuat antiklimaks. Dalam keharusan menang supaya lebih mendekatkan jaraknya dengan Lorenzo, ia malah melakukan kesalahan fatal.
Dalam posisi terdepan walaupun start nomor tiga, Pedrosa terlalu rendah saat membelok di sepertiga lap terakhir putaran pertama, dan terjatuh. Ia pun tak bisa melanjutkan perlombaan. Gelar juara dunia pun dipastikan jatuh ke tangan Lorenzo, yang menjadi runner-up di Phillip Island, di belakang rider Honda asal Australia, Casey Stoner.
"Aku bangga pada pencapaianku (di musim ini)," ucapnya dikutip Autosport.
"Aku memang merasa tidak enak untuk semua yang mendukungku, keluarga, dan fans. Tapi aku sudah mengerahkan segalanya sepanjang tahun," sambung pebalap asal Spanyol itu.
Mengenai kejatuhannya tersebut, ia mengatakan dirinya mungkin agak terlalu tergesa-gesa untuk langsung menggeber kecepatannya. "Aku sedikit melebar di tikungan itu. Aku kehilangan keseimbangan di depan."
Pedrosa memasuki level MotoGP di tahun 2006 dengan status sebagai juara tiga kali kelas 250cc. Di musim pertamanya di kelas tertinggi itu ia menang dua kali dan finis di peringkat lima.
Selanjutnya rider Spanyol itu selalu berada di papan atas. Ia menjadi runner-up musim 2008, lalu nomor tiga di dua tahun berikutnya.
Pedrosa menjadi jadi nomor dua di tahun 2010, kalah dari Jorge Lorenzo tapi dia unggul atas Valentino Rossi, yang kala itu masih membela Yamaha. Namun, tahun lalu ia terlempar dari posisi tiga besar, dan harus puas menduduki tempat keempat.
Di musim ini performa Pedrosa sangat baik. Selama 16 seri ia menang enam kali dan hanya satu kali tidak mendapat podium, yakni saat finis nomor empat di LeMans, Prancis. Ia juga mencetak hat-trickkemenangan di Aragon, Motegi, dan Sepang.
Akan tetapi, di seri ke-17 hari ini, Minggu (28/10/2012) di Australia, Pedrosa membuat antiklimaks. Dalam keharusan menang supaya lebih mendekatkan jaraknya dengan Lorenzo, ia malah melakukan kesalahan fatal.
Dalam posisi terdepan walaupun start nomor tiga, Pedrosa terlalu rendah saat membelok di sepertiga lap terakhir putaran pertama, dan terjatuh. Ia pun tak bisa melanjutkan perlombaan. Gelar juara dunia pun dipastikan jatuh ke tangan Lorenzo, yang menjadi runner-up di Phillip Island, di belakang rider Honda asal Australia, Casey Stoner.
"Aku bangga pada pencapaianku (di musim ini)," ucapnya dikutip Autosport.
"Aku memang merasa tidak enak untuk semua yang mendukungku, keluarga, dan fans. Tapi aku sudah mengerahkan segalanya sepanjang tahun," sambung pebalap asal Spanyol itu.
Mengenai kejatuhannya tersebut, ia mengatakan dirinya mungkin agak terlalu tergesa-gesa untuk langsung menggeber kecepatannya. "Aku sedikit melebar di tikungan itu. Aku kehilangan keseimbangan di depan."
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar