Featured Video

Kamis, 29 November 2012

Listrik Diputus PLN Pasar Raya Barat Gelap


PADANG – Ratusan petak toko di Pasar Raya Barat, Padang gelap gulita sejak tiga hari lalu, karena aliran listrik diputus PLN. Sebanyak 60 pemilik toko menunggak selama 6 bulan dengan total Rp198 juta.

“Sebelumnya sudah menunggak 9 bulan, lantas dibayar 4 bulan, dinyalakan lagi, karena Dinas Pasar janji akan melunasinya, ternyata sebulan berlalu, tidak ada kabar, makanya diputus lagi,” kata Manajer PLN Area Padang, Nur Suratmoko kepada Singgalang, Rabu (28/11) malam. Menurut dia, sebelumnya sudah diinggatkan agar tidak ingkar janji. Nyatanya, tetap tak dibayar.
PLN tidak tahu, siapa yang menunggak, karena pembayaran dilakukan secara terpusat oleh Dinas Pasar. PLN juga tidak tahu apakah pelanggan sudah membayar ke pemerintah atau belum. “Kita berurusan satu tangan,” sebut Nur.
Untuk Padang tunggakan PLN sampai hari terakhir tercatat Rp15 miliar. Total pelanggan di Area Padang 430 ribu meliputi Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Pessel, Mentawai serta Kerinci.
Kontra produktif
Kondisi kontra produktif ini disesali pengunjung pasar. Mereka tidak betah berbelanja karena pasar “gelap gulita”.
Ketua Kesatuan Pedagang Pasar (KPP) Padang diwakili sekretarisnya, Irwan Sofyan menjawab Singgalang di lokasi, Rabu (28/11), sangat menyesali tindakan dari PLN tersebut dan Dinas Pasar pun dinilai kurang mampu mengayomi pedagang.
“Seharusnya, bila ada PLN melakukan pemutusan dengan alasan menunggak, tentu tak diputus total semuanya. Bagi yang menunggak saja seharusnya diputus, bukan keseluruhan,” ujar Irwan Sofyan.
Dikatakannya, bila kondisi gelap gulita bagaimana pedagang bisa berjualan. Bila tak dapat uang, bagaimana pula membayar retribusi. Seharusnya, Dinas Pasar bisa mengatasi masalah ini bukan lepas tangan saja.
Irwan juga mengatakan, selama ini listrik ditagih Dinas Pasar dan pedagang tak tahu apakah yang menunggak itu betul-betul pedagang atau Dinas Pasar yang tak menyetorkannya ke PLN.
Kepala Dinas Pasar, Tasril Tasar mengakui listrik Pasar Raya Barat diputus PLN karena banyak pedagang yang menunggak. Dia sendiri telah mengupayakan kepada PLN supaya yang menunggak saja diputus, namun PLN tak mau dan tetap memutuskan secara keseluruhan.
“Bila kami punya dana untuk menutupi tunggakan pedagang, maka sudah disetor ke PLN. Lalu, tagihan listrik yang sudah dibayar ke Dinas Pasar telah langsung kami serahkan ke PLN,” ujarnya.
Kini diharapkan pedagang yang menunggak segera melunasi tunggakannya supaya bisa disambung kembali listrik tersebut oleh PLN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar