Featured Video

Kamis, 29 November 2012

SEPEDA CINTA


SEPEDA CINTA


Sepeda Cinta’. Inilah nama sebutan untuk sepeda santai ini. Penggunaan nama itu dilatarbelakangi dari bentuk sepeda yang memiliki dua tempat duduk tersebut.


Di mana pengguna sepeda cinta itu terdiri atas dua orang. Bisa berpasang-pasangan, seperti ayah dan ibu, kakak adik, sahabat atau pasangan kekasih sekalipun.
Sepeda dengan panjang sekitar dua meter itu, transportasi hiburan yang tersedia di seputaran Pantai Padang, te-pat nya di kawasan Danau Cimpago.
Sepeda tersebut disewakan untuk pengunjung yang ingin bersepeda ria di sepanjang pantai dan sekitarnya. “Sepeda-sepeda ini kebanyakan didatangkan dari Jawa, hanya satu dua dari Padang,” sebut pemilik Sepeda Cinta, Linda Purnawati, 43 kepada Singgalang di BKPM Suka Maju Sejahtera, seputaran Danau Cimpago, Selasa (27/11).
Dijelaskannya, penyewaan sepeda tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Selama itu peminatnya terus meningkat. Apalagi saat libur seperti Sabtu dan Minggu.
Tarif sewa ‘Sepeda Cinta’ cukup Rp7500 per setengah jam, dengan sistem membeli karcis. Penyewa bisa mengelilingi kawasan Pantai Padang bersama pasangannya dengan santai. Peminat sepeda tersebut beragam, mulai remaja hingga para orangtua. Tingkat penyewa rata-rata 100 orang perhari, sedangkan dihari libur angkanya bisa mencapai 200 hingga 300 orang per hari.
Untuk menggunakan sepeda itu sama halnya dengan sepeda biasa. Hanya saja, ‘Sepeda Cinta’ memiliki dua sadel atau tempat duduk dan dua pengayuh yang terletak di depan dan belakang.
Agar sepeda-sepeda itu tetap enak dipakai pengunjung, Linda bersama suaminya selalu merawat sepeda dengan mengoleskan oli pada rantainya. Bila tidak, akan mempengaruhi kondisi fisik masing-masing sepeda. Sebab, cuaca pantai lekat dengan garam.
Penyewaan ‘Sepeda Cinta’ itu dimulai sekitar pukul 15.00 WIB hingga malam hari. Tergantung ramainya pengunjung di Pantai Padang.
Untuk Sabtu dan Minggu penyewaan sepeda dilakukan pagi dan sore. Saat pengunjung ramai, antrean panjang penyewa akan terlihat. Bahkan pengunjung rela antre hingga berjam-jam. Sebab Linda hanya memiliki hanya 14 unit saja.
Karenanya Linda ingin mencari sepeda unik dengan dua tempat duduk itu di Padang agar dia mampu memenuhi keinginan pengunjung yang ingin bersepeda ria bersama pasangannya.
“Kehadiran ‘Sepeda Cinta’ ini untuk memanjakan pengunjung saat datang ke Pantai Padang. Sebab, selama ini Padang tidak memiliki ikon yang unik bagi wisa-tawan. Yang ada hanya wisata kuliner. Berbeda di Bukittinggi, dimana terdapat beragam pilihan dalam mengisi liburan,” terang istri dari Masril ini.
Selain menyediakan jasa sewa ‘Sepeda Cinta’, Linda juga menjual aneka aksesoris atau permainan lokal seperti congkak ala Pantai Padang dan aksesoris lainnya yang memikat hati dengan harga menenggang. Barang-barang itu merupakan buah karya anak-anak didiknya di pusat kegiatan belajar masyarakat yang ia bina.
Keberadaan ‘Sepeda Cinta’ yang digawanginya itu diharapkannya dapat memicu minat masyarakat lainnya untuk berbuat seperti dirinya. Dengan begitu, Pantai Padang bisa dijadikan objek wisata yang menyediakan aneka jasa dan fasilitas memadai bagi wisatawan.
Rika, 16, salah seorang penggemar ‘Sepeda Cinta’ mengaku sangat senang mengayuh sepeda di sepanjang Padang. Apalagi di sore hari menjelang senja.
“Saya selalu datang ke Pantai Padang untuk mengayuh ‘Sepeda Cinta’. Dengan bersepeda saya bisa santai sekaligus berolahraga,” kata Rika yang datang bersama teman-temannya.
Ia berharap keberadaan ‘Sepeda Cinta’ dan tempat cinderamata yang didirikan Linda Purnawati didukung penuh oleh Pemerintah Kota Padang. Sebab, tidak ada tempat atau lokasi lain di Padang yang menyediakan hal serupa, di tempat yang memadai seperti Pantai Padang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar