Featured Video

Minggu, 30 Desember 2012

Panggung Istighosah Dirusak, Polisi Diam Saja


Panggung Istighosah Dirusak, Polisi Diam SajaKOMPAS.com/ TaufiqurrahmanWarga membersihkan puing-puing panggung yang dirusak orang tak dikenal untuk kegiatan istighosah menghadapi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.
Panggung acara untuk pelaksanaan doa bersama atau istighosah Pilkada damai di Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Jawa Timur dirusak oleh puluhan warga tak dikenal, Sabtu (29/30/2012). Akibatya panggung berukuran 4x6 itu rusak berantakan. Besi dan papan kayu berserakan dibiarkan begitu saja oleh panitia pelaksana istighosah. Namun demikian, pelaksanaan istighosah yang dikomando ratusa ulama Pamekasan, tetap dilangsungkan dengan dengan hidmat meskipun dengan cara cara lesehan.
Haibatullah, pelaksana kegiatan istighosah menjelaskan, pada malam hari sebelum acara istighosah digelar, sudah ada desakan dari beberapa pihak untuk membatalkan acara yang dituding jadi kampanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan Kholilurrahman-Masduqi (Kompak). Padahal, kata dia, acara itu murni istighosah dan tidak ada atribut pasangan calon "Kompak" yang dipampangkan. Begitu juga dengan ceramah atau pidato para ulama, tidak ada yang mengajak dan menyinggung soal dukungan kepada "Kompak".
"Saya heran juga kenapa mereka melakukan perusakan untuk kegiatan doa bersama. Kita sama-sama muslim seharusnya mendukung untuk damainya pelaksanaan Pilkada di Pamekasan dengan kekompakan para ulama," ungkapnya.
Ditambahkan Haibatullah, pada malam perusakan panggung yang terjadi sekitar jam 02.00 dini hari itu, banyak aparat keamanan dari Polres Pamekasan yang berjaga di lokasi kejadian. Namun pihak keamanan tidak melakukan tindakan apapun dan membiarkan perusakan panggung terjadi.
"Swalnya mesin diesel listrik yang dimatikan, kemudian panggung diobrak abrik oleh kurang lebih 50 pria dengan mengenakan jaket dan kopyah berwarna hitam. Mereka itu datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan sepuluh kendaraan roda empat. Setelah puas merusak panggung, mereka berlalu begitu saja tanpa ada teguran dan aksi pencegahan dari aparat keamanan," katanya.
Secara terpisah, Waka Polres Pamekasan, Kompol Ikhwanuddin saat dimintai keterangan sejumlah media di lokasi istighosah mengelak adanya perusakan panggung oleh warga. Ia pun menolak untuk dimintai wawancara panjang lebar terkait kejadian itu.
Sementara ribuan warga terus berdatangan untuk memberikan dukungan acara istighosah tersebut. Salah satunya Abdurrofik, koordinator persatuan santri dan pemuda Pamekasan. Ia mengaku kecewa dengan aksi perusakan tersebut karena dinilai sudah melanggar Hak Asazi Manusia (HAM).
"Kalau orang menggelar doa bersama saja dihalang-halangi oleh sesama muslim, lalu bagaimana dengan kegiatan yang lain," tegasnya dengan nada kesal.


s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar